Chereads / Monárch / Chapter 36 - Chapter 35 - Fatamorgana

Chapter 36 - Chapter 35 - Fatamorgana

Lt.16

Vainz mengangkat tangannya dan merapal create water untuk yang kesekian kalinya.

Setelah memuaskan dahaganya, dia mengalihkan tangannya ke atas bibir kecil satania.

Fuuh... Ini menyebalkan.

Dimana parallel gate itu?

Vainz melihat sekelilingnya.

Sama seperti sebelumnya, pemandangan yang tidak berubah selama hampir 3 jam sejak Vainz menginjakkan kaki di lantai itu.

Hamparan gurun pasir.

Jam 11? Atau 12?

Yang manapun itu .. rasanya terlalu panas.. bahkan heat Resistance yang baru saja kudapat langsung naik beberapa level.

Walaupun begitu, kelihatannya mereka tidak terpengaruh sama sekali huh.

Vainz melihat 8 skeletal Warrior di belakangnya.

Satu dari mereka membawa tas yang cukup besar di punggungnya, isinya adalah pakaian dan beberapa makanan.

Skeletal Warrior tidak membutuhkan pakaian apapun, mereka bisa tidur di manapun dalam keadaan apapun, hal yang sama juga berlaku untuk Vainz.

Namun hal itu tidak berlaku untuk satania, hewan kecil yang saat ini sedang Vainz gendong dan tutupi dengan kain agar tidak terkena panas matahari itu sangat lemah.

Selain itu dia juga seorang gadis, Vainz tidak bisa membiarkannya telanjang di segala tempat.

Fuuhhhhh.….

Vainz menghela nafas panjang sebelum mengambil langkah selanjutnya.

Mungkin digendong oleh Skeletal Warrior bukanlah pilihan yang buruk.

Kalimat itu terlintas di benaknya beberapa kali selama dia berada di lantai itu.

Namun dia cepet-cepet menolak ide itu karena… harga dirinya yang tinggi.

Hahh.…

Vainz melirik satania yang kepanasan di gendongannya.

Aku bersyukur karena membeli water magic ini.

Setelah beberapa menit berjalan tanpa arah, sudut mata Vainz menangkap sesuatu.

Hmm... Sesuatu tentang gurun pasir… Fatamorgana kan?

Di kejauhan, sebuah hutan kecil dengan danau yang cukup besar di tengahnya.

Vainz sebenarnya ingin segera berlari ke tempat itu, namun ada dua hal yang mengganjal di benaknya.

Pertama, apakah itu asli?

Fatamorgana.

Fenomena yang terjadi pada orang-orang yang terlalu lama terkena panas di atas gurun, biasanya akan berhalusinasi tentang-Singkatnya itu mungkin saja adalah ilusi.

Kedua, arah ke tempat itu.

Skill Precaution miliknya terus berteriak bahwa ada sesuatu yang salah.

Sesuatu...

Vainz menggunakan 3 skill nya dan menggunakan perintah mental untuk mengirim salah satu Skeletal Warrior ke tempat itu.

Vainz memfokuskan kedua matanya pada Skeletal Warrior itu.

Saat skeletal Warrior itu hanya berjarak beberapa meter dari hutan kecil itu, pasir di bawahnya mulai bergerak dan sesuatu itu menunjukkan-

"Holy Shit!"

-Wujudnya.

Seekor laba-laba raksasa muncul dari dalam pasir dan menelan skeletal Warrior Vainz utuh-utuh.

Appraisal!

Name : Ronandt

Level : 13 HP : 456/456

Race : Tarlend MP : 84/84

Class : - SP : 82/82

79/82

Resistance : 345

Physical Atk : 321 Physical Def : 234

Magic Atk : 23 Magic Def : 25

Intelligence : 124 Agility : 29.>

...Jadi itu si Gatekeeper?

Stat nya benar-benar berantakan huh.

Magical stat nya.. fire arrow akan cukup kurasa.

Aku yakin jika aku membunuh monster itu maka level ku akan naik beberapa kali.. tapi..

Vainz melihat satania yang penuh dengan keringat.

..aku tidak punya waktu.

Sekarang aku cukup yakin bahwa parallel gate ada di hutan kecil itu.

Tapi .. bagaimana cara ke tempat itu?

Vainz menatap si Gatekeeper yang perlahan kembali ke dalam pasir.

Karena panas ini bertarung secara langsung tidak mungkin… lalu Physical stat nya juga gila, skeletal Warrior tidak mungkin bisa melawannya…

Tapi.. ada sesuatu yang aneh, apakah MP ku sedang dikonsumsi sekarang?

Vainz merasakan koneksinya dengan 8 Skeletal Warrior yang masih kuat.

Hooh... Hanya itu satu-satunya cara!

Setelah menerima perintah tuan mereka, 6 skeletal Warrior berlari ke tempat rekan mereka sebelumnya di makan.

Sama seperti sebelumnya, seekor monster melompat dari dalam pasir dan melahap para Skeletal Warrior yang tidak melawan.

Di hadapkan dengan pemandangan itu, Vainz hanya tersenyum.

Sekarang… kita tunggu.

Vainz bisa merasakan MP nya yang terus dikonsumsi.

Setelah beberapa menit, monster itu melompat dari dalam pasir sambil menjerit kesakitan.

Dari kejauhan Vainz bisa melihat sesuatu Bergerak dalam tubuh monster itu.

Setelah melihat HP monster itu yang semakin kritis, Vainz menggunakan Dash dan menusuk kepala si Gatekeeper dengan burn lance.

Hmmm...

Hanya dua level?

Vainz terus bergerak dengan pertanyaan itu di kepalanya.

Setelah dia sampai di hutan kecil itu, Vainz segera melepaskan seluruh pakaiannya dan pakaian satania sebelum akhirnya melompat ke danau jernih di depannya.

"Fuuuu..."

Vainz menghela nafas panjang.

Di hutan kecil itu seluruh rasa panas dan lelah langsung menghilang, itu seperti ada sesuatu yang memisahkannya dengan dunia gurun.

Di sisi lain satania mulai mengerucutkan bibirnya dan menirukannya.

"…Fruuuu..!"

Vainz tertawa kecil dan mengacak-acak rambutnya.

Sekarang… bagaimana?

Vainz menatap parallel gate di depannya.

Aku tidak bisa membuang-buang waktu lagi, mungkin satu atau dua jam beristirahat di tempat ini akan cukup.

Vainz mengalihkan perhatiannya pada 7 skeletal Warrior yang baru saja keluar dari Mayat si Gatekeeper.

Tubuh tulang mereka dipenuhi dengan semacam lendir hijau.

Acid huh.

Untuk undead terutama skeleton, tentunya acid bukan masalah untuk mereka.

Tapi baunya sungguh..

Vainz merapal water splash pada 7 skeletal Warrior yang berlutut.

Di sisi lain, skeletal Warrior dengan tas dipunggung nya yang baru saja sampai juga ikut berlutut di antara Mereka.

Aku akan bersantai sebentar..