Lt.17
Tujuh Skeletal Warrior mengangkat pedang mereka tinggi-tinggi sebelum akhirnya berlari ke arah 5 monster humanoid dengan lengan dan kaki yang panjang dan kulit sepucat mayat, mereka sedang berkerumun di atas sebuah peti kayu yang berisi bangkai. Ghoul.
Ghoul yang menyadari kehadiran para skeletal Warrior-undead lain-berteriak saat melompat ke arah skeletal Warrior.
Lompatan itu cepat, seharusnya makhluk lemah seperti skeleton tidak mungkin bisa memberikan perlawanan apapun.
Namun, Skeletal Warrior itu menunduk dan menghindari ayunan tangan Ghoul itu, dan dalam sepersekian detik, saat Ghoul itu masih berada di atasnya, Skeletal Warrior lain mengayunkan pedangnya dan menebas leher Ghoul itu.
"Ini... Sangat hebat!"
Vainz memuji Skeletal Warrior itu dari kejauhan.
Saat ini dia dan satu Skeletal Warrior berada di tempat yang cukup jauh dari lokasi para Ghoul.
Stat nya.. aku yakin skeletal itu level 40?
Skeletal Warrior LV 41
Race : Skeleton Class : Warrior LV 4
Physical Atk : 140 Physical Def : 122
Intelligence : 128 Magical Def : 118
Agility : 120
Skill :
• Slash LV 10 • Evasion LV 4.>
Ho-oh...
Dia yang terkuat huh.
Vainz melihat sekelilingnya, langit yang gelap walaupun masih siang, tanah yang tandus dengan puluhan batu nisan. Pemakaman.
Pemakaman huh, kuharap tidak ada hantu atau semacamnya.
Dia mengalihkan pandangannya ke tas besar yang digendong skeletal Warrior di belakangnya.
Apakah devil takut dengan hantu?
Selain itu ada apa dengan satania barusan?
Vainz mengingat kejadian beberapa menit lalu.
Saat dia sedang menikmati waktu santai yang tenang, gadis kecil itu tiba-tiba menangis.
Vainz tidak punya pilihan lain selain menggendongnya hingga tertidur sebelum Vainz bisa menempatkannya dalam tas itu.
…dan itulah alasan kenapa aku menghabiskan 3 jam lebih di tempat itu.
Hahh... Hewan pelihara-Gadis kecil yang merepotkan.
Dia menghela nafas panjang sebelum merapal burn lance.
"Lindungi satania apapun yang terjadi."
Setelah menerima anggukkan dari Skeletal Warrior LV 34 di belakangnya, Vainz mengaktifkan 3 skill nya dan Bergerak ke arah kerumunan Ghoul.
Ngh!
Bau busuk yang menyengat menusuk hidungnya segera setelah Vainz berada di jarak yang cukup dekat dari kerumunan Ghoul.
Kekuatan mereka tidak seberapa.. tapi jumlah mereka adalah masalah.
Tujuh Skeletal Warrior dan satu necromancer melawan lebih dari 200Ghoul.
Jika aku membiarkan mereka menghabiskan ghoul-ghoul ini maka level ku bisa ketinggalan jauh.
Vainz memikirkan hal itu sambil terus mengayunkan burn lance di tangannya untuk menusuk kepala ghoul.
Selain itu dia juga merasakan MP nya yang terus berkurang dan di saat yang bersamaan perlahan pulih.
Vainz melirik ke arah tujuh skeletal Warrior bertarung.
Jika mereka bertujuh bertarung seperti Warrior, kurasa aku bertarung sebagai Assasin?
Ho-oh!
Ho-Oh!!!
Class level up!
Vainz mempercepat gerakan tangannya dan membunuh 9 Ghoul yang ada di depannya.
Dia melepaskan burn lance dan menggunakan skill nya.
"[Summons Skeletal Warrior] [Summons Skeletal Mage]"
Tujuh lingkaran magic mulai terbentuk di depan kakinya, seperti biasa tangan tulang terulur dari dalam lingkaran itu secara perlahan sebelum akhirnya mendorong kebawah.
Setelah beberapa saat pemilik tangan tulang itu menunjukkan wujudnya.
Tiga undead Skeletal dengan pedang berkarat di tangan mereka dan Empat undead Skeletal yang memakai jubah dan tudung lusuh.
"Skeletal Mage.. hmm.."
Itu berarti ada 7 Skeletal lemah yang akan hancur dengan satu serangan dari Ghoul.
Selain itu mage, penampilannya sama seperti undead waktu itu... Jika perkiraan ku benar maka saat mage ini menggunakan spell apapun, dia akan mengonsumsi MP ku juga...
-Kemari.
Menanggapi perintah mental dari Vainz, Skeletal Warrior terkuat mengabaikan puluhan Ghoul yang ada di hadapannya dan segera berlari ke arah Vainz.
-Buat level mereka ber-7 naik beberapa kali.
"Dan untuk kalian berempat, gunakan mantra seminimal mungkin. Pastikan satu mantra bisa membunuh satu Ghoul. Sebelum kalian memastikannya, jangan merapal mantra apapun."
-Aku percaya padamu.
Setelah mengatakan itu Vainz merasa ada gerakan aneh pada Skeletal Warrior yang berlutut di hadapannya, namun dia mengabaikan hal itu dan segera bergerak menjauh.
Hanya setelah beberapa saat berjalan, Vainz sudah bisa mendengar suara daging yang terpotong dan MP nya yang terus berkurang.
Sekarang.. dimana si Gatekeeper?
Vainz memanjat pohon yang terlihat kering didepannya dan menyisir makam itu.
Berbeda dari sebelumnya, ghoul-ghoul di pemakaman itu tidak tersebar melainkan berkumpul di dua titik.
…pantas saja MP ku di konsumsi secepat ini.
hmmm...
Dia menyipitkan matanya ke arah batu nisan yang cukup besar.
Ada sesosok Ghoul yang cukup besar jika di bandingkan dengan yang lainnya.
Ghoul itu tetap fokus menyantap mayat di dalam peti meskipun Ghoul di sekelilingnya berlarian ke arah Skeletal Warrior.
Kurasa yang itu?
Name : Len Level : 19 HP : 356/356 Race : Ghoul MP : 184/184 Class : Fighter SP : 179/179 179/179 + 67 Resistance : 345 Physical Atk : 182 Physical Def : 180 Magic Atk : 84 Magic Def : 84 Intelligence : 93 Agility : 344 Skills : Undying body LV 10 • Strength LV 6 • Overeating LV 7 • Evasion LV 10 • Running LV 10 • Dexterity LV 2 • SP fast recovery LV 9 • HP fast recovery LV 2 • Magical Detection LV 3.> ….Wow! Appraisal LV 9! Sekarang aku bisa melihat skill nya juga ehhh.. Selain itu hmm.. fighter. Tapi kenapa stat nya sangat berantakan? Ini berbeda dari orc itu... Aku ingin melawannya dengan tangan kosong. Lagipula MP ku sekarang hanya tersedia untuk para Skeletal, aku tidak bisa merapal burn lance. Magical Detection LV 3 tidak akan mungkin menembus Stealth LV 10 milikku kan? Tidak... Jika membandingkan stat nya dengan stat ku- Name : Vainz Michaelist Level : 10 HP : 202/202 Race : Mëldir MP : 117/402 Class : Necromancer LV 3 SP : 152/152 152/152 + 73 Resistance : 146 Physical Atk : 202 Physical Def : 199 Magic Atk : 106 Magic Def : 66 Intelligence : 180 Agility : 228 -Aku pasti menang kan? Vainz melompat dari pohon dan berjalan mendekati si Gatekeeper. Saat jarak mereka sudah cukup dekat, Vainz menonaktifkan 3 skill nya, membuat keberadaannya terdeteksi sepenuhnya. Namun tidak ada Serangan apapun yang dilancarkan padanya, di sekitarnya tidak ada Ghoul satupun kecuali si Gatekeeper yang tetap sibuk dengan makanannya. Itu seperti arena yang sudah disiapkan hanya untuknya. Vainz meraih kerikil di bawahnya dan melemparkannya pada Ghoul di depannya. Mungkin marah karena waktu makannya diganggu, Ghoul itu memutar kepalanya dengan kecepatan yang luar biasa. Menunjukkan wajah yang penuh dengan darah beku dan cairan busuk dari mayat. "Ohh.. kau jelek sekali!" Vainz masuk ke dalam mode bertarung jarak dekat. Ghoul itu mengepalkan tangannya dan melompat ke arahnya. Sebuah pukulan datang dari atas, Vainz menggunakan lengan kirinya dan menahan pukulan itu, berikutnya dia melepaskan pukulan ke rusuk si Gatekeeper. Bug! Kekuatan mereka sangat berbeda. Ada jarak yang cukup di antara Physical stat Vainz dan si Gatekeeper, karena itu Vainz memusatkan seluruh kekuatannya pada pukulan itu dengan harapan dia bisa membunuh si Gatekeeper dalam satu pukulan. Namun- "-[Dash]!" Ghoul itu memuntahkan cairan-daging mayat-busuk dari mulutnya saat pukulan Vainz mendarat di rusuknya, membuat Vainz mau tidak mau harus menjauh agar tidak terkena cairan itu. Ghoul itu tampak menderita, dia terlihat ingin memuntahkan sesuatu yang cukup besar. Namun Vainz tidak membuang kesempatan itu, dia menggunakan Dash sekali lagi dan meraih kepala Ghoul di depannya. Bang! Vainz menggunakan lututnya untuk menghantam rahang bawah si Gatekeeper, memaksa apapun yang akan dikeluarkan Ghoul itu untuk masuk kedalam. Berikutnya dia mengumpulkan tenaga di lengannya dan mendaratkan pukulan di dada Gatekeeper itu, membuatnya terdorong mundur beberapa meter. "Cih!" Vainz melihat celananya yang terkena cipratan cairan dari mulut Ghoul itu. "Aku harus merapal create water… tidak, sebaiknya aku ganti-?!" Vainz tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Dia tidak bisa melakukannya setelah sudut matanya menangkap apa yang dikeluarkan oleh Ghoul itu dari mulutnya. Itu terlalu besar, dimana dia menyembunyikan benda itu? Sebuah mayat humanoid yang mungkin sedikit lebih kecil dari Vainz, berlumuran cairan hitam busuk dan separuh hancur. Mungkin karena makanan yang belum sepenuhnya selesai dia cerna itu akhirnya keluar, tubuh Ghoul di depannya perlahan mengecil. Itu tidak se sederhana mengecil, tubuh besar dan gagah itu berubah menjadi sangat kurus dan kering dan jangkung- "-Slender man.." Gambaran yang Vainz lihat saat ini cocok dengan monster fiksi itu. Pria jangkung dengan lengan dan kaki yang panjang, hanya saja yang ada di hadapannya saat ini memiliki wajah. Dan saat ini wajah itu sedang tersenyum. Dengan ekspresi yang menjijikan Ini buruk. Vainz tahu itu, pertarungan baru saja akan dimulai. Jari-jari Ghoul di depannya perlahan memanjang, dan seringai di wajah jeleknya semakin lebar. "Benar benar Slender-!" Seperti orc yang kemarin menghajarnya habis-habisan, Ghoul itu tiba-tiba menghilang dari pandangannya. Tidak, itu bukan menghilang. Mengingat Agility nya yang sangat tinggi, jika digabungkan dengan ukuran tubuhnya saat ini maka- "-Apakah makhluk ini benar-benar class Fighter dan bukannya Assassin!" Tepat setelah Vainz mengatakan hal itu, sebuah serangan datang dari belakangnya. Vainz menggunakan Stealth dan melompat ke belakang. Jika bukan karena Precaution, Vainz tidak akan bisa menghindari serangan itu. Jika monster ini fighter yang bertarung dengan mengandalkan kecepatan… maka ini akan sedikit menyenangkan. Vainz menonaktifkan Stealth dan memfokuskan fikirannya pada pertarungan itu. Vainz merapal burn Lance. ….fuuh …satu kesempatan. Vainz mengayunkan burn lance sekuat mungkin ke arah belakang. "Whooo.….!" Vainz memutar kepalanya dan menatap wajah jelek si Gatekeeper yang kehilangan seringainya. "…hmm" Burn Lance yang menusuk dada Ghoul itu perlahan menghilang di udara, Vainz mundur satu langkah dan melihat mayat si Gatekeeper yang perlahan-lahan jatuh ke tanah. "…jika makhluk ini fighter yang bertarung seperti orc kemarin… aku ingin bertarung secara adil." Mengabaikan mayat didepannya, Vainz menatap dua titik di belakangnya. Masing-masing lokasi itu dipenuhi dengan ratusan Ghoul yang menyerang beberapa undead Skeletal. Jadi skeletal mage itu benar-benar merapal fireball eh.. Vainz melihat puluhan Ghoul yang terbakar setelah terkena bola api dari telapak tangan Skeletal berjubah. "Dan MP ku benar-benar terkuras karena itu.." Vainz mengalihkan pandangannya dan menyisir tempat itu. Dimana parallel gate nya? Pertanyaan itu sudah terlintas di kepalanya beberapa kali, tapi Vainz tidak bisa menemukan parallel gate itu dimana pun sejak dia datang ke lantai itu. Mrmhh... haruskah aku membantu para Skeletal terlebih dahulu? Itu tidak buruk… tapi aku ingin segera pergi dari tempat busuk ini! Urk! Dia menatap mayat-mayat di sekitarnya. Bau yang menjijikan… kurasa MP ku akan cukup untuk satu mantra? "[Pillar of Fire]" Vainz merapal mantra itu pada mayat separuh hancur yang dimuntahkan Gatekeeper sebelumnya. Bau menjijikan ini seharusnya akan segera menghilang. Atau begitulah seharusnya, namun bau busuk yang menyengat itu justru bertambah buruk setelah bercampur dengan asap dan daging yang terbakar. "Fuck!" Vainz melompat mundur untuk menghindari bau yang mencoba masuk ke hidungnya itu, saat dia melakukannya, sudut matanya menangkap sesuatu. Di dalam makam yang dibongkar (mungkin oleh Gatekeeper itu) ada sebuah pintu besi yang terlihat seperti perangkap. "Hmm.. ?" Vainz menutup hidungnya rapat-rapat dan mendekati lubang di depannya. Hooh.. benar-benar disini huh.. "…. Mereka masih bertarung?.." Dengan pertanyaan itu di kepalanya, Vainz mengaktifkan 3 skill nya dan bergerak menggunakan Dash ke tempat Satania berada.