Chereads / Monárch / Chapter 23 - Chapter 22 - Useless slave

Chapter 23 - Chapter 22 - Useless slave

Aku penasaran bagaimana perkembangan mereka.

Dia menuju ruangan dengan pintu kayu.

Setelah Vainz membuka pintu di depannya, bau busuk yang menyengat-

-Dari mayat para devil di ruangan itu segera membanjiri hidung Vainz.

Namun dia tidak menghiraukan hal itu, satu-satunya yang menjadi tujuannya ke ruangan itu adalah 2 skletal Warrior yang sekarang sedang menggunakan mayat sebagai media latihan.

Vainz memerintahkan mereka-secara mental. Vainz tidak yakin bagaimana caranya bekerja, namun itu seperti berbicara dalam pikirannya dengan tujuan untuk memerintah dan hal itu akan sampai pada para mereka…mungkin?-untuk mendekatinya.

"Bagaimana tulang-tulang itu bisa tidak bersuara?"

Dia sudah sering mendengar kalau yang merekatkan tulang-tulang skeletal itu bukanlah sendi-daging, tapi magic, karena itulah pergerakan mereka bisa sangat tidak manusiawi dan tidak ada suara yang dihasilkan dari tubuh tulang mereka-kecuali kaki yang membentur benda yang mereka injak-saat Bergerak.

Vainz sudah tahu hal itu, namun melihatnya dengan mata kepala sendiri itu .. mengagumkan.

Setelah dua skeletal itu sampai di hadapannya, Vainz menggunakan Appraisal dan melihat perkembangan mereka.

Race : Skeletal Class : Warrior LV 1

Physical Atk : 18 Physical Def : 17

Intelligence : 16 Magical Def : 16

Agility : 18

Skill :

Slash LV 3.>

Race : Skeletal Class : Warrior LV 1

Physical Atk : 18 Physical Def : 17

Intelligence : 16 Magical Def : 16

Agility : 18

Skill :

Slash LV 3.>

Ini menyedihkan… bahkan statistik ku di LV 1 jauh lebih baik dari mereka. Terlepas dari stat mereka yang menyedihkan, ada hal yang semakin membuat Vainz pusing.

HP. Saat skeletal di hancurkan, mereka akan pulih seiring dengan berjalannya waktu, itu bagus sejujurnya itu sangat bagus, Vainz tidak perlu menggunakan mantra apapun untuk menyembuhkan mereka. Namun MP Vainz dikonsumsi untuk meregenerasi tulang yang hancur, dia mencoba menghancurkan kepala mereka dan itu menghabiskan lebih dari 30mp untuk mereka benar-benar pulih, dengan kata lain alasan kenapa mereka tidak memiliki HP di Status mereka karena mereka hanya mengonsumsi MP Vainz.

Pertumbuhan mereka.

Vainz sudah meletakkan dua skeletal itu di ruangan ini sejak tadi malam, perintahnya satu, serang mayat-mayat di ruangan ini. Tujuan Vainz untuk melihat apakah mereka bisa naik level, namun satu-satunya yang berubah sejak semalam hanyalah skill mereka.

Dan yang terakhir adalah senjata mereka.

Sebuah pedang yang Vainz temukan di gua ini 100kali jauh lebih baik daripada besi berkarat yang skeletal itu pegang. Vainz sudah mencobanya berkali-kali, namun saat dia memberikan senjata lain di tangan atau tubuh skeletal-item itu akan jatuh, sama seperti saat Vainz mencoba mengayunkan pedang.

Namun ada beberapa kelebihan yang sangat dari undead ini. Pertama SP mereka, skeletal itu hanya kumpulan tulang, dengan kata lain itu seperti sebuah mesin dengan tenaga murni yang tak terbatas. Tidak membutuhkan makan, istirahat dan tidur. Itu adalah keuntungan terbesar dari Undead.

MP… kurasa itu wajar mengingat mereka "Warrior."

Dan resistance, .. undead seharusnya immune hampir terhadap semua hal bukan?

Selain itu… kenapa mereka masih di sini? Bukankah seharusnya makhluk Summons akan menghilang setelah beberapa waktu?

Hrhmmm...

Tidak bisa menggunakan senjata, MP akan selalu terkuras… dua bawahan yang tidak berguna yang selalu menempel …haah... Aku mulai mempertanyakan keputusan ku mengambil Class ini.

Novel-novel itu... Omong kosong.

Ini adalah hari ke-6 sejujurnya aku ingin segera pergi ke lantai selanjutnya.. tapi dengan begitu banyak kerugian… satu-satunya pilihanku hanyalah menetap di lantai ini sampai Stat ku sedikit lebih tinggi.

"Mungkinkah mereka harus menyerang makhluk hidup untuk mendapatkan exp? Sepertiku?"

Itu mungkin. Sejujurnya itu adalah jawaban yang paling masuk akal mengingat mereka memiliki LV.

Selain itu Vainz hanya menggunakan mereka untuk menyerang mayat, dia belum membiarkan skeletal itu membunuh.

Vainz melihat dua skeletal yang sekarang menatapnya dalam diam.

Dia melihat dua lubang mata hitam yang seolah akan menyedotnya kedalam kegelapan tak berujung.

Aku tidak yakin apa yang mereka pikirkan dengan wajah tulang itu.. yahh, aku juga tidak peduli.

"Untuk sekarang, kita akan berburu di hutan ini, aku ingin kalian bekerja sekeras mungkin hari ini."

Vainz tidak berharap mendapatkan respon apapun dari dua skeletal di depannya mengingat mereka hanya tulang, sejujurnya Vainz ragu apakah mereka bisa mengerti apa yang dia katakan.

Namun dua skeletal itu mengangguk padanya.

Dengan sedikit rasa penasaran di benaknya dia mengambil staff magic yang dia temukan dan berjalan keluar gua.