Day.6
Dalam role-playing game (RPG), Class adalah job atau profesi yang digunakan untuk membedakan kemampuan karakter game yang berbeda. Kelas karakter menggabungkan beberapa kemampuan dan bakat, juga mengatur batasan untuk player. Seperti penggunaan skill atau spell yang dilarang di beberapa class karena perbedaan karma dan Element yang terlalu extreme.
Sistem RPG yang menggunakan kelas karakter sering membaginya menjadi tingkat pencapaian yang akan dicapai oleh pemain selama permainan berlangsung.
Hal yang umum jika karakter tetap berada di kelas yang sama selama permainan berlangsung, meskipun beberapa permainan memungkinkan karakter untuk mengubah kelas, beberapa sistem yang digunakan dalam permainan RPG tidak mengijinkan hal itu.
Dan sekarang, Vainz sedang menghadapi masalah karena sistem ini.
Sub-Class Magician : Necromancer.
Salah satu larangan yang diciptakan oleh sistem adalah penggunaan senjata.
Sebagai seorang magician Vainz tidak bisa lagi menggunakan pedang ataupun belati-untuk memotong daging atau semacamnya dia bisa menggunakan pedang ataupun belati, namun dia tidak bisa menggunakannya untuk bertarung.
Saat Vainz mencoba mengayunkan senjata di tangannya, jari-jarinya akan kehilangan kekuatan secara tiba-tiba dan senjata di tangannya akan jatuh.
Satu-satunya yang bisa dia gunakan hanyalah Wand atau Staff magic dan senjata yang dia hasilkan dari spell, seperti burn lance.
Itu seperti.. sistem menutup semua pintu yang ada dan memaksanya untuk menjadi Magic Caster yang akan bergantung pada Undeadnya.
Dia tetap bisa bertarung di garis depan, Namun pilihannya sangat terbatas.
Bertarung dengan tangan kosong, atau mengandalkan staff di tangannya.
Mempertahankan senjata yang dihasilkan dari magic seperti burn lance membutuhkan cukup banyak MP.
"….Semuanya akan menjadi semakin sulit."
Untuk bertarung dengan tangan kosong.. dengan kata lain sebagai monk, dia butuh gauntlet. Itu adalah masalah yang cukup fatal karena dia tidak menemukan benda seperti itu dumana pun. Selain itu dia juga tidak terlalu percaya diri untuk bertarung dengan monster di jarak yang sangat dekat, mengingat Vainz selalu berhasil melewati tantangan dengan menjadi assassin.
Selain itu aku tidak bisa berganti Class.
….ini akan sangat menyebalkan.
Satu-satunya pilihanku hanya menjadi Magic Caster sekuat mungkin huh.. aku bersyukur class ini tidak melarang penggunaan Healing Magic.
45..46..47.48..4…9..50 .. Fuuh...
Dia bangkit dan merenggangkan badannya.
Saat ini Vainz sedang berolahraga di ruang makanan, tujuannya?
Ideal body.
Skill yang dia dapat setelah evolusi itu seperti wadah, skill itu akan membuat tubuh Vainz menjadi lebih baik di segala aspek.. tergantung dari stat dan pertumbuhannya.
Karena itu dia mencoba untuk menambahkan otot secukupnya.
Aku ingin mendapatkan tubuhku kembali.. walaupun mungkin sebagai elves, tubuh tinggi itu lebih baik daripada besar.
Selain itu dia juga sedang mencerna informasi yang masuk setelah skill [peserta] yang naik level karena evolusi kemarin.
Item di dunia ini di atur berdasarkan kekuatan, jumlah magic yang terkandung, bahan yang digunakan, efek dan pembuatnya.
Seperti dalam game, item dibedakan menjadi beberapa tingkatan.
Normal, barang yang bisa di temukan di manapun.
Rare, item yang cukup mudah didapatkan, mengingat saat ini Vainz sedang memegangnya.
Super-Rare, bisa ditemukan di lantai 20 keatas.
Unique, bisa ditemukan di lantai 30 keatas.
Ultra-Rare, bisa ditemukan di lantai 40 keatas.
Artifact, mungkin lantai 50 keatas.
Legacy, mungkin 60 keatas.
Relic, mungkin 70 keatas.
Legendary, 80 keatas
Terakhir dan yang paling kuat, Divine, ini adalah item yang paling langka.
Berdasarkan informasi yang masuk ke kepala Vainz, kemungkinan untuk menemukan item Divine di dalam tiap lantai yang ada adalah 0.2%
Semua item itu dipegang oleh para penghuni lantai, dengan kata lain musuh Vainz.
Namun, ceritanya akan lain jika Vainz bisa membuat item sendiri atau menemukan dungeon.
Menambang, menempa ..tapi dia tidak bisa melakukan hal itu, terlalu menyita waktu dan usaha.
Selain itu dungeon adalah gua tersembunyi, dengan kata lain itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
Vainz cukup… mungkin beruntung bisa menemukan satu dungeon.
Walaupun skill yang kudapat ternyata tidak berguna..
Vainz bangkit dan meraih satu-satunya pakaian dengan ukuran yang cukup untuk tubuhnya.