Teringatlah Natsumi Kyoko kepada bayangan Maxy Junior yang menyelamatkannya di tepian pantai kemarin. Ya, tidak salah lagi… Maxy Junior pasti telah menyelamatkannya dan membawanya ke kamar hotelnya karena Natsumi Kyoko tidak sempat memberitahunya di hotel mana Natsumi Kyoko menginap. Natsumi Kyoko memeriksa keadaan sekujur tubuhnya lagi. Ia menghela napas panjang. Sempat saja terjadi sesuatu kemarin malam, sempat saja Maxy Junior tidak bisa mengontrol diri dan Natsumi Kyoko kehilangan kegadisannya kemarin malam, ia sudah pasrah dan sudah siap mental. Berani mendekati lelaki itu, berarti ia sudah mempersiapkan dirinya untuk segala kemungkinan terburuk bukan? Natsumi Kyoko kembali bernapas lega karena tidak terjadi apa-apa pada dirinya malam sebelumnya.
Terdengar bunyi kunci pintu yang ditempeli kartu dari luar. Pintu terbuka dan sosok Maxy Junior, masih kusut dan terlihat barusan bangun pagi, berjalan masuk ke dalam kamarnya.
"Sudah bangun, Natsumi? Sudah baikan?" Maxy Junior berjalan mendekat. Ia memegangi dahi sang bidadari cantiknya dan memandanginya dengan raut wajah cemas.
"Thanks very much sudah tolongin aku, Maxy Junior. Kalau kau tidak ada di sana, aku tidak bisa membayangkan lagi akan jadi apa aku sekarang." Natsumi Kyoko sedikit menundukkan kepalanya, masih sedikit bergidik ngeri.
"Jangan dipikirkan lagi kejadian kemarin. Lain kali ke tempat-tempat asing, jangan sendirian, Natsumi. Ajaklah seorang temanmu… Minimal… Minimal kau bisa ajak aku…" Maxy Junior membuang pandangannya ke arah lain – merasa sedikit malu.
Natsumi Kyoko tersenyum tersipu malu. Dia masih menundukkan kepalanya dan tidak begitu berani memandangi Maxy Junior yang masih berdiri tegak di hadapannya.
"Kenapa tiba-tiba kau bisa berada di Bali juga?" tanya Maxy Junior sedikit mengalihkan topik pembicaraan mereka.
"Ayahku mengajakku menghadiri pesta grand opening Beauty & Me. Ayahku beberapa kali pernah membeli dan memakai produk Beauty & Me. Tak kusangka ibumu adalah direktur Beauty & Me, Maxy Junior. Tak kusangka kau ternyata adalah putra sulung dari pemilik Beauty & Me. Aku mendengar kata-kata sambutanmu di grand opening kemarin pagi, Maxy Junior. Sangat… sangat… mengesankan…"
Maxy Junior menaikkan kedua alisnya sebentar.
Wanita itu mengundang selingkuhannya ke pesta pembukaan salah satu kantor cabangnya. Selingkuhannya itu berani mengajak anak perempuannya ke sini. Tidakkah mereka takut Natsumi Kyoko akan bisa mencium unsur-unsur perselingkuhan mereka di sini? Apalagi setiap jam bakalan ada wartawan yang terus mengintai sana-sini demi mendapatkan berita terobosan. Apakah mereka bisa berkencan kemarin malam? Aduh! Berani benar mereka menantang dunia ya! Maxy Junior bersenandika dalam batinnya sendiri.
Tapi, tentu saja kepada Natsumi Kyoko, ia berkata, "Aku mengesankan ya…? Tapi, aku tidak begitu peduli soal itu. Yang lebih kupedulikan adalah aku sudah dua kali menyelamatkanmu, Natsumi. Kira-kira, dengan cara apa kau akan membalas budi baikku?"
Maxy Junior tampak setengah berlutut di depan Natsumi Kyoko. Natsumi Kyoko mengangkat wajahnya dan kini ia menatap sang pangeran tampan dengan sorot mata terpelongo polos.
"Hah? Membalas?" Natsumi Kyoko kebingungan mencari kata-kata untuk menjawab pertanyaan sang pangeran tampan.
Kembali Maxy Junior menampilkan senyumannya yang paling menawan. Ia tahu ia telah menempatkan sang bidadari cantiknya dalam posisi yang serba sulit.
"Jam berapa pesawatmu balik ke Jakarta?" tanya Maxy Junior, masih dengan senyuman menawan yang menjadi ciri khasnya.
"Jam tiga siang nanti…"
"Aku juga sama… Bisa jadi kita akan berada dalam pesawat yang sama. Bagaimana kalau kau temani aku makan pagi dan keliling-keliling Denpasar dulu seharian pagi ini?"
"Ya… Tapi, aku mesti balik hotel dulu. Jika aku tak balik, bisa-bisa Ayah kecarian dan nanti aku akan dapat hukuman lagi."
"Oke… Kita akan ketemu di lobi hotel ini satu jam lagi."
Natsumi Kyoko mengangguk mantap.
"Oke… Bilang di hotel mana kau menginap. Aku akan mengantarmu balik ke sana…" kata Maxy Junior berdiri dari posisinya yang setengah berjongkok tadi.
Natsumi Kyoko menganggukkan kepalanya. Ia bersiap-siap akan turun dari tempat tidur.
***
Seharian pagi, Natsumi Kyoko menemani sang pangeran tampan makan pagi dan keliling-keliling kota Denpasar. Maxy Junior membelikan beberapa pernak-pernik dan aksesori yang berkaitan dengan Bali untuk sang bidadari cantiknya. Natsumi Kyoko juga membelikan pernak-pernik dan aksesori lainnya untuk sang pangeran tampannya. Keduanya terlihat seperti tukar-menukar aksesori.
Tampak Natsumi Kyoko mengajak sang pangeran tampannya main-main di tepian pantai. Mereka juga menaiki jet ski, main banana boat dengan pengunjung pantai lainnya, main sky parasailing dengan beberapa pengunjung lainnya. Tampak selalu Natsumi Kyoko memeluk sang pangeran tampannya dalam setiap permainan. Dia memang takut dengan ketinggian dan segala permainan air, namun dia juga merasa penasaran dan ingin mencoba dalam waktu yang bersamaan.
Sungguh indah masa-masa kebersamaan mereka di Bali. Ingin rasanya Natsumi Kyoko menghentikan waktu. Ingin rasanya waktu kebersamaan mereka tidak berlalu secepat itu. Ingin rasanya waktu berhenti di momen itu saja, ketika Natsumi Kyoko dan pangeran tampannya bisa menikmati waktu kebersamaan mereka tanpa perlu terlalu banyak memikirkan dan mengindahkan hal-hal lain.
Namun, waktu tetap saja berlalu. Sudah tiba saatnya mereka mengangkat koper masing-masing, naik ke pesawat dan kembali lagi ke kerutinan mereka sehari-hari di Jakarta.
Terlihat Maxy Junior dan Natsumi Kyoko menaiki pesawat tersebut dari pintu depan karena memang tempat duduk mereka di kursi barisan depan. Martin Jeremy, Kendo Suzuki dan Liana Fransisca naik dari pintu belakang karena tempat duduk mereka di kursi barisan belakang. Terpanalah Maxy Junior dan Natsumi Kyoko ketika menyadari lagi-lagi tempat mereka dalam perjalanan pulang itu bersebelahan satu sama lain.
Natsumi Kyoko hanya tersenyum malu. Maxy Junior hanya menampilkan senyumannya yang menawan. Dia membantu sang bidadari cantiknya memasukkan tas kecilnya ke tempat bagasi yang ada di atas tempat duduk mereka. Setelah memasukkan bagasinya sendiri ke tempat bagasi, ia duduk bersama-sama dengan sang bidadari cantiknya.
"Bagaimana keliling-keliling tadi? Kau menyukainya?" tanya Maxy Junior lagi. Natsumi Kyoko mengangguk mantap, dengan raut wajah antusias nan berseri-seri.
"Thanks sudah mengajakku keliling-keliling Bali seharian pagi tadi, Maxy Junior. Walau singkat, ini adalah liburan yang paling mengesankan."
"Kau tidak pernah ke Bali sebelumnya?" Maxy Junior sedikit menaikkan kedua alisnya.
"Lebih tepatnya jarang sekali liburan keluarga. Terakhir kali hanya ke Puncak dan itu adalah ketika aku duduk di kelas lima SD," ujar Natsumi Kyoko kurang bersemangat ketika membicarakan soal liburan keluarganya.
"Semoga keliling-keliling tadi bisa sedikit banyak memberikan kesan indah pada liburanmu, Natsumi…" kata Maxy Junior lemah lembut. Natsumi Kyoko kembali mengangguk antusias.
"Ternyata kau benar… Kita kini duduk bersebelahan lagi dalam satu pesawat yang sama…" Natsumi Kyoko tampak sangat senang hari ini.
Menit demi menit berlalu. Pesawat pun take off. Ketika lampu tanda sabuk pengaman dipadamkan, Natsumi Kyoko mengeluarkan ponselnya lagi. Dia sudah mengalihkan fitur ponsel ke plane mode. Dia sibuk memperhatikan foto-foto yang sempat ia abadikan ketika mereka berkeliling-keliling kota Denpasar tadi. Ia terus melihat foto-foto tersebut satu per satu sambil tersenyum-senyum sendiri.
"Aku tidak sadar kau mengambil fotoku ini loh…" kata Maxy Junior juga ikut memperhatikan foto-foto itu. Tampak selembar foto ketika Maxy Junior bertelanjang dada dan sedang mengenakan pelampungnya.
Natsumi Kyoko sedikit tersipu malu. Dia sedikit menundukkan kepalanya.
"Aku diam-diam mengambilnya ketika kau tengah berkonsentrasi dengan pelampung itu, Maxy Junior…" Natsumi Kyoko menunduk tersipu malu lagi. Dia sungguh merasa panas dingin apabila dia terus memperhatikan foto sang pangeran tampan yang tampak bertelanjang dada, yang memancarkan aura maskulinitasnya yang tiada tara.
Berikutnya ada foto dirinya yang memeluk sang pangeran tampan dari belakang ketika mereka berdua naik jet ski.
"Kok bisa ada foto ini?" Maxy Junior sedikit bingung.
"Guard-nya yang memfotonya dan kemudian mengirimkannya ke HP-ku." Natsumi tampak tersenyum polos.