Bandara beijing cina
Nampak suasana hiruk piruk orang yang berlalu lalang kini sibuk untuk menuju tempat nya masing masing, selepas mendaratnya pesawat mereka segera berpencar mencari keluarga yang menunggu kehadiran mereka bahkan ada juga yang langsung pulang, hanya mereka lah yang tau.
Kaki nya seakan terhenti sendi sendi yang ada di pergelangan kakinya seakan merasa kelu untuk kembali melangkah entahlah apa yang dia rasakan ini sama sekali tidak nyaman, dan menyakitkan.
Kemarin setelah mendapatkan kejutan tak terduga dari pacar dan sahabat dekatnya membuat dirinya tanpa berfikir jernih dan segera melemparkan satu keputusan untuk setuju ikut pindah padahal awalnya dia sama sekali tidak memikirkan itu.
Dan sekarang di sini lah dirinya berada bandara internasional china, beijing sosok dirinya berdiri dengan cantik dengan pandangan kosong menghadap di depan tak berniat melangkah kan kaki ataupun pergi meninggalkan tempatnya berdiri.
Karena dia sekarang sedang menunggu kedatangan ayah dan juga ibunya yang sibuk mengurus keberangkatan selanjutnya menuju shanghai.
"Sayang ayok" panggilan lembut dari karina membuat fia, ralat xiao wei itu menoleh lembut, dirinya sama sekali tidak menyadari tatapan orang yang tertuju padanya karena wajah yang cantik serta memiliki ciri khas berbeda dia sangat cantik.
Hanya anggukan sebagai pertanda jawaban yang diberikan sebelum kemudian menyusul mama dan papanya untuk ikut menuju lokasi penerbangan selanjutnya.
*****
Sudah dua hari dirinya berada di kota ini, kota yang membawa kenangan aneh dalam dirinya tapi tak dapat di ingat sedikitpun.
Terkadang merasakan perasaan bahagia sedih dan banyak sekali perasaan yang sangat aneh dia rasakan.
"Hos...hos..hoss" suara deru nafas terdengar sangat menyesakan di iringi dengan keringat dingin yang mengalir tiada henti dengan deras mengucur membanjiri permukaan wajah si cantik yang awalnya tertidur pulas itu.
"Aaaaa....." teriaknya spontan terbangun dengan perasaan gusar, dan merubah posisi menjadi duduk ketimbang berbaring seperti tadi.
"Aku memimpikan ini lagi" wajahnya terlihat lelah dengan kantung mata yang tercetak jelas, melihat ke samping nakas dan meraih segelas air putih yang memang dia siap kan sebelum tidur.
"Tapi mereka semua jahat, malam ini nasib perempuan menyedihkan itu sedang di pertaruhkan" gumam dia lagi matanya menatap ke arah jendel dengan pandangan kosong.
"Aneh, kenapa aku yang merasa tidak tenang wajah perempuan itu selalu tampak kabur di dalam mimpiku, dan mimpi itu selalu hadir secara berurutan" sambung dia lagi menatap kosong, tangan kanan yang kini sudah merabah bagian dada yang terasa sakit dan menyesakan itu.
Senyuman tipis pun mengukir di wajah cantiknya lampu yang awalnya dia matikan kini sudah kembali menyalah.
"Hanya tuhan lah yang bisa menyelamatkan gadis itu saat ini, dia dan aku berbeda kami memiliki dimensi yang sangat berbeda sepertinya kejadian itu berada sekitar ratusan tahun lalu" oceh nya lagi tak lain dia adalah fia tapi di sini nama fia yang di berikan oleh mantan pacar yang sangat dia harapkan dulu sudah tak terpakai.
Tawa sinis pun keluar dari bibirnya saat ini nama yang paling berlaku ada lah xiao wei atau marga keluarga malaerta sedangkan nama cina nya adalah xi xiao wei.
"Benar aku adalah xiao wei bukan fia lagi, jadi aku harap rasa sakit itu juga menghilang seiring dengan nama panggilan manis yang di berikan oleh penghianat itu" tak munafik walaupun mengucapkan kalimat itu terdengar gitu lugas tetapi berbanding terbaik dengan mata yang menahan bendungan itu.
Masa bodoh!!
Hanya itu, ia awalnya berniat untuk pergi dan membangunkan ibunda yang tertidur dengan ayahnya tapi niat itu dirinya urungkan saat melihat pemandangan menarik sebuah rak buku di ruangan tersembunyi.
"Kenapa aku tidak tahu ada ruangan seperti ini sebelumnya" senyuman lembut di bibirnya pun terukir dirinya mengambil satu buah buku tua yang paling menarik bagi matanya dan buku itu tampak tebal sudah tersimpan lama sekali sangat lusuh, sedangkan satu lagi dia melihat seperti lampion tua, dan buku desain.
Lembar demi lembar dia mulai membukanya tapi sepertinya gambaran yang terlihat dari lembaran itu tampak hancur karena terlalu tua, dia pun berniat membawa buku itu ke kamarnya pandangan cantik itu pun mengatah pada satu kotak kayu yang terkunci rapat.
"Teka-teki apa ini?" Tanya xiao wei pada dirinya dengan suara lucu dia segera memungut semua benda benda itu untuk di bawa kembali kekamarnya.
Di kamar xiao wei.
Sudah hampir setengah jam dia membaca lembaran buku aneh ini, dan heran nya lagi dia mengerti tiap kalimat yang tertera di buku itu, secara perlahan tetes demi tetes air mata kini mengalir dengan deras dari pelupuk matanya.
"Walaupun jabatannya tinggi tapi diabaikan itu terasa sangat menyakitkan" ucap xiao wei sedih mengusap air matanya dengan kasar.
"Seharusnya aku bersyukur di perlihatkan sifat asli aldi sebelum semuanya berjalan lebih jauh, ternyata nasib cinta perempuan dalam buku ini lebih menyedihkan sekaligus menyakitkan sekali" sambung xiao wei lagi, tak kuat melanjutkan untuk membaca dia menutup buku itu dengan sedikit kasar mungkin terbawa suasana.
"Tapi apa yang ada di dalam kotak ini ya??" Xiao wei meraih kotak antik kayu itu tapi ukiran di sekitar kotak itu tampak sangat indah, sangat cocok dengan paras cantik dan lembut dirinya.
"Tlak" suara benda terjatuh terdengar jelas saat xiao wei menemukan sebuah simbol aneh di belakang kotak, dan tak sengaja dia melukai tangan nya sendiri membuat tutup kotak itu terbuka dan benda terjatuh.
"Apa ini" tangan nya meraih sebuah kantung unik, dia sering melihat benda seperti ini di dalam drama yang sering ia tonton baik korea mau pun cina benda ini begitu antik.
"Kantung uang?" Tanya nya pada dirinya sendiri, tapi merasa ada yang aneh dia segera mengeluarkan ini di dalam kantung ini.
"Plakat" desis ny pelan.
'Tlak' dia spontan saja menjatuhkan plakat itu ke bawah untung saja itu tidak pecah terbut dengan giok yang sangat cantik.
Mata xiao wei segera mengkabur entahlah apa yang aneh dengan tubuhnya melihat benda itu dia segera duduk terjatuh ke bawah dan hilang kendali, perasaan nya terasa menyakitkan dadanya sangat sesak tangan itu berubah menjadi isakan yang pilu.
"Kenapa aku merasa sangat sakit?" Tanya nya pada dirinya sendiri dan menepuk dada secara berulangkali mencoba menghilangkan rasa sesak di dalam dadanya itu, benda itu begitu berharga bukan?? Tapi kenapa baru saja memegangnya sebentar menjadi sangat menyakitkan?.
Apa aku dan benda itu saling terhubung seperti ada yang memanggil?.
Ting!
Nontifikasi ponsel itu sukses menarik perhatian xiao wei, keningnya mengkerut dalam, itu ponsel dia selama di indonesia dan sudah dua hari ini dia matikan baru saja sebelum tidur tadi dia mencoba menyalakan kembali, dan kini sudah ada orang yang menghubunginnya.
"Siapa?" Tanya pada dirinya sendiri dan mengusap air mata itu dengan kasar memegang kembali plakat bulat cantik terbuat dari batu giok itu dan kembali memasukan benda itu kedalam kantung.
Senyuman sinis skaligus tatapan dingin itu langsung mendominasi saat melihat siapa orang yang sudah mengirimi dirinya pesan texs itu.
"Mereka sangat tidak sabaran sekali ingin menunjukan kemesraan di hadapanku" gumamnya pelan, dengan malas dia membuka isi pesan texs tersebut.
Kayla.
Fia, aku minta maaf ya, aku tidak bermaksud untuk membodohi mu selama ini, aku tidak menyangka kau begitu terluka hanya karna masalah sepeleh seperti ini, dan kau segera melupakan persahabatan kita hanya karna aldi lebih memilih aku ketimbang kamu???.
Oh ayolah jangan bersikap kekanakan kita sudah dewasa, atau kau sekarang merasa nasibmu sama seperti perempuan yang tidak jelas itu, permaisuri yang selalu hadir dalam mimpimu??.
Aku ingin kau memaafkan kami berdua menggingat persahabatan kita selama ini, dan aku secara khusus mengundang mu untuk hadir di pesta pertunangan aku dan aldi, dan juga oh iya! Aku lupa aku ingin memberitahukan kamu kabar bahagia.
"Fi aku hamil" kamu pasti seneng juga kan denger berita baik dari aku, aku merindukan mu sahabat baik ku, jangan lupa hubungi aku kembali ya saat kau sudah menerima pesan dari ku.
Sahabat baik mu kayla.
Xiao wei kembali menangis sejadi-jadinya perempuan ini sejak kapan dia menjelma menjadi iblis seprti ini, atau memang selama ini dia orang yang seperti ini.
Aldi adalah orang pertama yang dia kenal, mengajarkannya banyak hal membuat dia nyaman sehingga bertemu sahabat sebaik kayla tapi apa ini??.
"Dan pada akhirnya mereka menusuk ku" tangis xiao wei kembali pecah, dan kayla hamil??? Sejak kapan??.
Atau jangan jangan mereka sering melakukan hal 'itu' selama ini di belakang dirinya, dan hebatnya lagi di setiap pagi kayla selalu menyambut dia dengan senyuman secerah mentari seakan tak ada dosa.
Kayla bilang dirinya kekanakan, hanya karena masalah sepeleh? Dia menyebut hal ini adalah hal yang sepeleh? Apakah kayla bukan seorang perempuan? Tentunya hati xiao wei begitu sakit melihat kalimat text dari sahabatnya itu, bahkan kayla dengan tidak tahu malunya masih menyebutkan kata persahabatan.
Ralat persahabatan di antara kita sudah hilang sejak kau membodohi aku dengan cara menikung pacarku sendiri.
"Kau merindukan ku?" Tawa sumbang terdengar singkat karena tak ingin membangunkan kedua orang tuanya.
"Maaf tapi aku membenci penghianatan itu" geram xiao wei lagi "dan tenang saja mengenai pesta pertunanga mu, aku tidak ingin repot repot mengotori gaun pesta milik ku hanya untuk bertemu dengan para penghianat besar" sambung dia lagi.
Dia mengenalkan aldi dan kayla dan dia juga yang tersingkir dari posisi ini.
Dejavu.
Hal ini seakan telah terjadi sebelumnya???
Tapi di mana? Dan kenapa dirinya harus bodoh ?.