Chereads / Perceraian Kontrak / Chapter 20 - Menyukaiku yang masih muda

Chapter 20 - Menyukaiku yang masih muda

***

Didalam mobil Calesthane...

"Calesthane, kapan kamu berangkat ke Amerika?" tanya Ryan.

"Hmm... hari Senin sih. Memang kenapa?" jawab Calesthane.

"Kalau bulan depan kita menikah di Amerika, kamu mau gak?" tanya Ryan sepontan.

"A...apa? menikah? bulan depan? ya aku terserah saja sih. Yang penting pernikahan kita sudah disiapkan secara matang," jawab Calesthane.

"Berarti setuju ya? akan ku siapkan. Dua Minggu kedepan, kita akan bicarakan tempat, suasana, dan lainnya. Intinya mengenai pernikahan kita," jawab Ryan.

"Memang kamu sudah yakin?" tanya Calesthane.

"Aku yakin. Kita buktikan saja selama tiga Minggu ini, kalau mampu ya bulan depan langsung menikah," Ryan memandangi wajah Calesthane.

"Ya aku sih oke aja," jawab Calesthane.

"Malam Minggu jangan lupa ya," ujar Ryan.

"Ahhhh masih 4 hari lagi, aku ingat kok kalau masalah itu," jawab Calesthane.

"Good," Ryan tersenyum dan mengelus-elus kepala Calesthane.

***

Beberapa menit kemudian...

Mereka berdua sampai dikediaman Calesthane. Sebelum turun, Calesthane mengobrol sebentar dengan Ryan.

"Kamu serius menyukaiku yang masih muda?" tanya Calesthane.

"Kenapa sih? kamu tidak yakin dengan ku?" tanya balik Ryan.

"Ya aku tidak menyangka aja bahwa jatuh cinta secepat ini," Calesthane menutupi wajahnya yang merah.

"Ya itu takdir," jawab Ryan.

"Ya sudah aku turun dulu ya, sampai ketemu nanti," Calesthane turun dari mobil Ryan dan masuk kedalam rumah.

Ryan sempat terlihat diam sambil memandangi Calesthane dengan penuh pikiran.

"Aku tidak ingin kamu jadi milik orang lain. Aku melindungi mu meskipun tidak terlihat," Ryan memandangi Calesthane yang sedang memeluk Rick.

Setelah itu Ryan menyetir mobilnya pergi dari sana menuju kediamannya.

***

4 hari kemudian...

Kini waktu yang ditunggu-tunggu tiba, yaitu malam Minggu. Calesthane memakai sepatu boot panjang berwarna hitam dengan pakaian jaket berwarna hitam, celana jeans robek, dan sebuah kalung yang sedikit menyeramkan.

"Semua sudah, tas udah disiapkan, dompet juga. Sudah selesai, tunggu mami lagi dimana ya?" Calesthane mengintip aktivitas mami nya dari dalam kamar.

nona Berlia tampak sedang asik menonton acara televisi. Ia sesekali menengok kamar Calesthane karena Calesthane tak kunjung keluar.

Suasana sepertinya sudah aman. Kini saatnya Calesthane berangkat Malming bareng Ryan.

Ryan sudah stay didepan pagar menunggu Calesthane yang rencananya ingin melompat.

Calesthane keluar dari kamarnya melalui jendela kamar. Untung saja dari jendela kamar, Calesthane sudah mengikat tali panjang sampai kebawah.

Iapun turun perlahan-lahan menggunakan tali yang mengikat dari jendela kamarnya. Tiba-tiba tali terputus dan membuat Calesthane hilang kendali. Iapun terjatuh kebawah dan hanya bisa berharap selamat.

Kamar Calesthane lumayan tinggi jika dilihat dari luar. Jadi kalau jatuh tanpa pengaman dibawah, auto melayang nyawa. Namun itu kehendak yang diatas.

Calesthane jatuh, namun bukan ditanah. Melainkan ditangan dua pria, yaitu Ryan dan Rey.

Ia benar-benar terkejut saat melihat Ryan dan Rey diwaktu yang bersamaan menolongnya.

"Ryan? Rey?" panggil Calesthane heran.

Iapun berdiri lalu merapihkan bajunya.

"Are you all right, Calesthane? Where are you going? do you want me to accompany you to go (Apakah Anda baik-baik saja, Calesthane? Kemana kamu pergi? apakah kamu ingin aku menemanimu pergi)," tanya Rey dengan penuh perhatian.

Ryan kesal melihat itu. Ia langsung menarik tangan Calesthane.

"Ayo kita pergi," Ryan menarik tangan Calesthane.

Rey langsung melepaskan pegangan tangan antara Ryan dan Calesthane. Iapun berbalik memegangi tangan Calesthane.

"Siapa anda? ini pacar saya! jangan pernah berharap," ucap Rey.

"Ini tunangan saya! kamu tidak berhak!" Ryan kembali memegangi tangan Calesthane.

Secara tiba-tiba, Rey menonjok wajah Ryan. Namun, Ryan tidak berhenti. Ia berbalik menonjok wajah Rey. Sampai akhirnya terjadilah pertikaian.

Calesthane sudah sempat melerai mereka berdua, namun ia terdorong oleh Rey pada saat Rey mau menendang Ryan.

Ryan mengambil pot bunga milik Rick. Ia bermaksud memukul Rey namun tidak berhasil mengenai nya.

Calesthane langsung masuk kedalam rumah dari pintu belakang, dia lupa bahwa tadi seharusnya dia lewat pintu belakang rumah karena tidak dikunci.

Iapun langsung segara ke kamarnya tanpa sepengetahuan nona Berlia. Kemudian Calesthane turun sambil membawa sebuah pistol dan senapan.

Saat mau menutup pintu belakang, Rick membukanya dan melihat Calesthane yang mau keluar sambil membawa senjata.

"Calesthane, why are you carrying a gun? (Calesthane, mengapa Anda membawa pistol?)," tanya Rick.

"In front, Ryan and Rey were fighting, breaking flower pots (Di depan, Ryan dan Rey berkelahi, memecahkan pot bunga)," jawab Calesthane.

"What do you means? (Apa maksudmu?)," tanya Rick.

"They both fight until they break flower pots (Mereka berdua bertarung sampai mereka memecahkan pot bunga)," jawab Calesthane.

"let's go there (Ayo pergi kesana)," ajak Rick.

Mereka berdua langsung bergegas pergi ke tempat Ryan dan Rey sedang berkelahi saat ini.