Beberapa hari kemudian...
Tok...Tok...Tok
"Calesthane? Calesthane?" panggil Ryan sambil mengetuk pintu apartemen milik Calesthane.
Tak lama kemudian Calesthane datang dan membukakan pintu untuk Ryan. Ryan sempat terkesima dengan gayanya Calesthane yang gaul tapi cantik. Fashion yang Calesthane pakai kali ini adalah celana jeans panjang robek, topi putih yang bertuliskan C ♥️ R, sepatu kets putih, jaket yang diikatkan di pinggang, kaos putih bertuliskan Don't come near me! already belongs to someone else (Jangan mendekatiku! sudah menjadi milik orang lain) dan syal berbahan tipis yang dipakai dilehernya.
"Untuk apa kamu memakai syal? cuaca hari ini panas loh," tanya Ryan heran.
"Ini cuma buat fashion, sudah sini masuk kedalam! pakaianmu mau aku ganti," jawab Calesthane sambil menarik Ryan masuk kedalam apartemennya.
Tak lama kemudian...
Mereka berdua keluar dengan menggunakan topi dan kaos baju yang sama. Ryan sedikit malu dengan tulisannya yang sedikit alay.
"Apa ini tidak terlalu alay?" tanya Ryan.
"Justru ini unik, ayo berangkat," Calesthane memegangi tangan Ryan.
Ryan sempat menatap kearah tangan Calesthane yang memeganginya. Setelah itu mereka berdua berangkat ke suatu taman bermain.
Beberapa menit kemudian...
Calesthane dan Ryan sampai di wahana bermain Luna Park New York city. Mereka berdua masuk kedalam wahana bermain yang ada disana. Untung saja dari beberapa hari yang lalu Ryan sudah membeli tiket masuk di online, jadi mereka tidak perlu mengantri di loket.
Semua orang yang melihat Calesthane dan Ryan seperti kesal tidak tahu kenapa. Ryan pikir mereka kesal dengannya karena tulisan di topi dan dibaju mereka. Ryan langsung memberitahukannya kepada Calesthane.
"Calesthane, lihat! semua orang merasa kesal dengan kita. Mungkin baju dan topi ini terlalu alay," ucap Ryan.
"Ahhhh biarkan saja, itu hanya orang-orang iri! mari kita bermain," Calesthane menarik Ryan ke suatu wahana bermain yang ada disana.
Wahana yang akan dicoba mereka berdua pertama kali adalah kuda-kudaan yang berputar. Ryan sedikit jenuh saat disitu, namun Calesthane mencoba membuat suasana ini menjadi seru. Wahana yang mereka coba yang kedua adalah roller coaster. Disana Ryan yang sangat bersemangat dan Calesthane yang ketakutan.
Saat roller coaster berjalan, Calesthane terus saja menggandeng tangan Ryan erat.
"Gak usah takut Calesthane," ucap Ryan.
"Ini sangat menyeramkan," jawab Calesthane.
"Seru kok. Ayo buka matamu! ayo," perintah Ryan.
Perlahan-lahan Calesthane mulai membuka matanya perlahan-lahan. Awalnya ia takut, namun lama-kelamaan ia memberanikan dirinya dan melihat betapa serunya permainan roller coaster.
Seharian itupun Ryan dan Calesthane bersenang-senang dengan wahana bermain yang ada ditaman bermain Luna Park.
***
Tiga puluh menit kemudian...
Sudah tiga puluh menit mereka bermain-main disana, Ryan dan Calesthane memutuskan untuk berisitirahat ditaman sambil memakan ice krim di cuaca yang panas.
"Sangat lelah sekali ya, dan juga panas," ucap Calesthane.
"Iya sangat panas cuaca hari ini," jawab Ryan.
"Kamu menembaknya sangat keren. Walaupun aku juga keren dalam menembak tapi tidak sebagus kamu, buktinya kita bisa mendapatkan 10 boneka. Aku tadi hanya dapat 2 dan kamu 8, seru nih," jawab Calesthane.
"Bawa semua boneka ini ke apartemen kamu, aku tidak suka dengan boneka-boneka ini," jawab Ryan.
"Dengan senang hati aku menerimanya," jawab Calesthane sambil mengambil 8 boneka milik Ryan.
"Hmmm... nanti nonton bioskop ya, kalau bisa genre action," ajak Ryan.
"Memang nya jam segini udah ada film bioskop?" tanya Calesthane.
"Ini sudah sore, ya ada lah pasti," jawab Ryan.
"Ya sudah ayo tapi ada romantis nya dong," jawab Calesthane.
"Ya sudah, nih film nya dipilih. Pesan lewat online saja," Ryan menunjukkan daftar film yang akan tayang hari ini di bioskop.
Mereka berdua memilih film yang cocok ditonton. Genre action dapat dan genre romantis dapat. Setelah selesai memilih film yang cocok ditonton, perjalanan mereka kembali lanjut yaitu ke bioskop.
***
Dua puluh menit kemudian...
Sampailah mereka di bioskop yang ada di New York city Amerika. Tepatnya di bioskop yang bernama iPic Theaters, New York. Ya salah satu biskop terkenal di dunia.
"Akhirnya sampai juga," ucap Calesthane.
"Ya, sampai kita di bioskop ini," jawab Ryan.
"Aku dulu ingin kesini tapi selalu saja gak bisa, dan sekarang bisa. Oh ya, kamu memesan kursi dibagian mana?" tanya Calesthane.
"Aku memesan kursi paling belakang sebelah kanan. Karena lebih seru jika dibagian itu," jawab Ryan.
"Ya sudah masuk yuk, jangan lupa beli jajanan ya. Biar seru," jawab Calesthane.
"Iya cantik," Ryan mengelus-elus rambut Calesthane. Setelah itu ia merangkul Calesthane dan masuk kedalam bioskop.
Sebelum menonton film yang telah dipilih, mereka berdua terlebih dahulu membeli cemilan yang akan dimakan nanti. Calesthane memesan popcorn porsi yang besar supaya lebih seru, Ryan hanya bisa mengikuti pilihan Calesthane dan membayar makanan dan minuman yang Calesthane pesan.
Setelah itu mereka masuk kedalam ruangan tempat film pilihannya yang akan ditayangkan sebentar lagi. Mereka berdua duduk dan sedikit mengemil makanannya sebelum film dimulai.
"Kamu rasa film ini menakutkan atau bagaimana?" tanya Calesthane.
"Kurasa ini tidak menakutkan, justru malah mengundang tawa," jawab Ryan.
"Tahu darimana? kamu sudah nonton?" tanya Calesthane.
"Dari judulnya ada funny. Berarti kan lucu, eh filmnya udah dimulai! jangan berisik! biar seru," jawab Ryan.
Film dimulai. Ryan dan Calesthane tampak sudah serius sekali menonton adegan-adegan yang ditayangkan. Film dibuka oleh adegan action pada saat seorang pria berpakaian baju militer menembak mati warganya tidak tahu apa alasannya. Dimulai lah film yang mereka pilih.
Calesthane terus saja mengemil popcorn sambil menonton film yang sedang ditayangkan. Sedangkan Ryan malah main ponsel seperti sedang chattingan dengan seseorang.
Ditengah-tengah film itu bercerita mengenai peran utama nya seorang pria militer membunuh istrinya. Ia melakukan itu karena terpaksa demi menjalankan tugas dengan baik. Calesthane sedikit meneteskan air matanya karena film itu sedih, begitu juga penonton lainnya.
Ryan menatap kearah Calesthane. Iapun merangkul Calesthane lalu mengelus-elus rambutnya.
"Tidak usah sedih, inikan hanya sebuah film," ujar Ryan.
"Aku sedih karena aku takut bahwa kejadian itu akan terjadi di dunia nyata ku sendiri," jawab Calesthane.
"What? akan terjadi di dunia nyata? maksudnya gimana?" tanya Ryan.
"Ya ini bercerita mengenai militer. Militer itukan tugas-tugasnya mirip-mirip sebagai polisi, ataupun Agen Rahasia. Kamu kan bekerja sebagai Agen rahasia juga meskipun seorang Ceo sih tapi ya aku takut kejadian itu aku alami sendiri," jawab Calesthane.
"Huss.. tidak! aku tidak akan berbuat itu kepada istriku sendiri. Aku menyayangi seseorang dengan tulus, mungkin dia hanya terpaksa menikahi istrinya," jawab Ryan.
"Tapi kamu benarkan bahwa kamu bisa membuat ku bahagia dan melindungi ku selalu?" tanya Calesthane khawatir.
"Iya, kamu tenang saja ya," jawab Ryan.
Mulai saat itu mereka berdua bersenang-senang bersama sebelum memantapkan hubungan lebih intim. Sampai pada akhirnya seiring waktu berjalan, mereka mempersiapkan diri untuk menjadi pasangan yang serius atau terikat pernikahan.