Keesokan harinya...
Sehabis puas berpetualang seharian kemarin, Ryan dan lainnya memutuskan untuk balik ke Jakarta. Sebenarnya mereka masih ingin lanjut berpetualang, namun masih banyak kerjaan yang harus dikerjakan sehingga mereka tidak bisa berlanjut. Mereka berenam menuruni gunung. Setelah itu mereka menaiki mobil Jeep lalu balik ke Jakarta.
Sebelum pulang ke Jakarta, Calesthane dan Zahra sempat membeli oleh-oleh khas sana. Mereka berdua sangat senang membeli oleh-oleh saat datang ke suatu tempat.
***
Beberapa jam kemudian...
Sampailah mereka di Jakarta. Saat sudah memasuki wilayah Jakarta, mereka berpisah karena pulang ke kediamannya masing-masing. Belum lagi Rick dan Santoso harus mengantarkan Zahra serta Amora balik ke kediamannya masing-masing.
Ryan dan Calesthane sampai dikediamannya. Saat sesampainya di sana, Bu Mun memberitahukan kepada mereka berdua bahwa ada seorang wanita yang mencari mereka. Wanita itu juga sudah menunggunya dari tadi pagi.
Calesthane dan Ryan yang mengetahui itu langsung masuk kedalam dan menemui wanita yang dimaksud. Saat masuk kedalam mereka berdua terkejut dan langsung menodongkan senjata ke wanita itu. Karena itu adalah Jacqui yang menyamar sebagai nona Berlia.
"Ngapain kamu kesini?" tanya Ryan membentak.
"Jangan ganggu kami lagi!" ujar Calesthane.
"A..anak ku," nona Berlia langsung memeluk Calesthane dengan erat.
Calesthane dan Ryan merasa heran dengan sikapnya Jacqui. Perlahan-lahan Ryan mengambil ponselnya lalu bertanya kepada pihak kepolisian Amerika yang telah memenjarakan Jacqui.
Didalam pesan itu, kepolisian Amerika menyatakan bahwa Jacqui masih berada didalam penjara. Ryan memberitahukan chat itu ke Calesthane.
Tenyata itu adalah nona Berlia yang asli. Calesthane bingung harus berbuat apa kepada ibunya.
Nona Berlia melepaskan pelukan hangatnya. Iapun mengelus-elus Calesthane. Sepertinya nona Berlia yang asli benar-benar merindukan Calesthane.
"Ya Tuhan, kamu sudah sangat dewasa sekali dan tumbuh menjadi gadis yang cantik. Mommy sangat rindu dengan kamu, maafkan mommy karena sempat meninggalkan mu pada saat umur 4 tahun. Mommy terpaksa itu karena tugas, aku bekerja sebagai sekretaris jadi maafkan ya," ucap nona Berlia kembali memeluk Calesthane.
Calesthane mengingat kejadian sewaktu ia kecil. Ya benar bahwa Calesthane sering memanggil nona Berlia dengan sebutan mommy. Namun saat mamanya kembali yang ternyata itu adalah Jacqui, ia disuruh untuk memanggil mami.
"Apakah benar ini mommy? bukan tante Jacqui?" tanya Calesthane dengan perlahan.
Nona Berlia terkejut mendengar itu. Iapun langsung melepaskan pelukannya dan menatap Calesthane.
"Jacqui? apa? Jacqui? apakah dia pernah hadir di kehidupan mu?" tanya nona Berlia.
"Iya, bahkan Jacqui sempat menyamar sebagai mommy," jawab Calesthane.
"Sekarang dimana Jacqui? dia itu adalah musuh mommy walaupun dia adalah adik mommy tapi Jacqui benar-benar kejam. Tidak cuma sebagai Queen mafia saja tapi psikopat," jawab nona Berlia.
"Sekarang Jacqui berada di penjara Amerika serikat, jika nona ingin menemuinya kami siap mengantarkan kesana. Lagipula kami juga ingin kembali kesana," jawab Ryan mulai angkat bicara.
"Kalau kalian tidak keberatan, tolong bawa saya kesana," jawab nona Berlia.
Tiba-tiba Rick mendobrak pintu rumah Ryan secara sepontan hingga mengejutkan seisi rumah itu.
"мой дорогой (sayangku)," ucap Rick kepada Berlia.
Berlia langsung menghadap kebelakang dan menatap Rick. Perlahan-lahan Rick berjalan mendekati Berlia lalu memeluknya. Mereka berdua sama-sama melepaskan rindu karena sekian lama tidak bertemu.
"я скучаю по тебе (aku merindukanmu)," ucap Rick.
"Я тоже по тебе скучаю. Извини, что бросил тебя (Aku juga merindukanmu. Maaf meninggalkanmu)," jawab nona Berlia melepaskan pelukan Rick.
"Ладно. Я рада видеть тебя снова (Baik. Saya senang bertemu Anda lagi)," ucap Rick, kembali memeluk erat Berlia.
Ryan mendekati Calesthane lalu berbisik di telinga kanan Calesthane.
"Orang tuamu sedang bicara pakai bahasa apa sih? saya sedikit bingung," bisik Ryan.
"Pakai bahasa Rusia," jawab Calesthane.
"Gak bisa pakai bahasa Inggris saja apa?" tanya Ryan sedikit sensi.
"Mommy and Daddy dari dulu bicaranya pakai bahasa Rusia. Sebelum dia menghilang ya, seingat aku begitu," jawab Calesthane.
"Ingatan mu sangat kuat ya, padahal sudah dari 17 tahun yang lalu," puji Ryan.
"Iya dong aku kan anak ajaib," jawab Calesthane.
Ryan sedikit bete mendengar ucapan terakhir Calesthane yang sedikit menyombongkan dirinya. Mereka berdua hanya menyimak keromantisan diantara Berlia dan Rick.
***
Malam hari...
"Jadi kalian nikah tepat perayaan hari Valentine?" tanya nona Berlia sambil menyantap hidangan makan malam di kediaman Ryan.
Menu makanan hari ini adalah Ayam Parmigiana. Itu adalah menu makanan favorit Berlia dan dibuat langsung oleh Berlia.
"Iya tante," jawab Ryan.
"Jangan panggil tante, panggil saya saja mommy ya. Kamu sudah saya anggap seperti anak saya sendiri," ucap Berlia sambil tersenyum manis.
Ryan hanya menganggukkan kepalanya mendengar kata yang diucap oleh Berlia.
"Ternyata ibu kandung Calesthane baik dan ramah. Ku kira dia kejam karena dari wajahnya dan isu yang mengatakan bahwa dia adalah seorang sekretaris kejam. Namun itu semua hanyalah mitos belaka, memang berita itu tidak boleh ditelan mentah-mentah begitu saja," ujar Ryan dalam hati.
"Mommy, masakan mu sangat enak. Lain kali buatkan lagi ya," ujar Calesthane memuji nona Berlia.
"Lain kali mommy akan memasakkan mu Shrimp fra Diavolo," ucap nona Berlia.
"Honey, you still remember Calesthane's favorite food since childhood (Sayang, kamu masih ingat makanan favorit Calesthane sejak kecil)," jawab tuan Rick sambil menyantap lahap hidangannya.
"Yes, because Calesthane is my favorite child. So I always remember everything (Ya, karena Calesthane adalah anak favorit saya. Jadi saya selalu mengingat semuanya)," jawab nona Berlia.
"Shrimp fra Diavolo adalah makanan kesukaan ku dari umur 2 tahun sampai sekarang. Meskipun dulu makannya dengan cara dipotong-potong hingga kecil," jawab Calesthane.
Untuk hari Calesthane, nona Berlia, dan tuan Rick, mereka penuh kebahagiaan. Karena keluarganya yang sempat terpisah kini kembali seperti dulu lagi. Kebahagiaan itu benar-benar dirasakan oleh nona Berlia, apalagi dia sudah lama tidak bertemu anak serta suaminya.
Namun Ryan merasa jenuh dan bete saat berada di suasana itu. Karena ia di cuekin oleh Calesthane maupun kedua orangtuanya. Tak cuma itu, ia tidak dianggap sedikitpun disana sebagai mantu. Ryan hanya bisa menyimak pembicaraan mereka. Walau begitu ia akan tetap merasa bahagia. Kalau Calesthane bahagia iapun juga bahagia, begitu juga sebaliknya.
Beberapa menit kemudian...
Sehabis makan malam, mereka semua berkumpul diruang keluarga sambil menonton acara televisi bersama-sama. Saat itu Ryan mengajak Calesthane untuk tidur karena hari semakin larut malam.
"Calesthane, ayo tidur! sudah malam ini," ujar Ryan.
"Aku akan tidur, tapi bersama mommy ku. Untuk hari ini kamu gak apa-apakan tidur sendiri dulu?" jawab Calesthane.
"Oh ya sudah, gak apa-apa. Aku duluan ya, selamat tidur bersama mommy mu," jawab Ryan.
Calesthane hanya tersenyum mendengar ucapan Ryan. Setelah itu Ryan masuk kedalam kamarnya dan mulai tertidur tanpa ditemani oleh Calesthane.