Mohon maaf untuk semua pembaca, di episode ini terdapat adegan 21+
Bagi yang tidak ingin membacanya silahkan skip dan bagi yang ingin membacanya silahkan nikmati...
***
Lima hari kemudian...
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba yaitu hari pernikahan Ryan dan Calesthane. Ryan tampak sedang mengobrol dengan rekan-rekannya. Sedangkan Calesthane masih didalam salah satu ruangan bersama para perias pengantin dari Amerika.
"Akhirnya kamu bisa mendapatkan jodoh yang benar," ucap Anto (salah satu tamu undangan dari Indonesia).
"Ya, akhirnya bisa mendapatkan jodoh terbaik," jawab Ryan.
Tak lama kemudian terlihat Santoso berjalan menuju mereka. Santoso merangkul bahu Ryan lalu menepuk-nepuk.
"Selamat ya, tinggal nunggu jadi bapak aja nih. Meskipun gw kecewa lu nikah sama rival gw, ya tapi biarkan lah. Calesthane juga masih saudara saya," ucap Santoso.
"Iya, makasih atas ucapannya," jawab Ryan.
Tak lama kemudian, pengisi acara naik keatas panggung yang telah disediakan. Ia mencoba mic dan alat pengeras lainnya supaya acara segera dimulai.
Tema pernikahan yang dipilih oleh Ryan dan Calesthane adalah garden party. Mereka memilih tema itu supaya nuansa lebih sejuk dan romantis. Apalagi hari pernikahannya tepat pada hari Valentine.
Semua beres. Kini saatnya acara pernikahan dimulai. Calesthane keluar dari ruang rias dan berjalan menuju Ryan.
Semua tamu undangan terkesima melihat kecantikan Calesthane meskipun hanya memakai gaun pengantin berwarna putih serta ditambahkan sedikit riasan dirambut nya namun itu terlihat sangat menarik.
Pendeta, Ryan, Calesthane, dan tamu undangan memasuki gereja yang ada didekat sana. Sebelum acara resepsi dimulai semua, terlebih dahulu mereka menjalankan upacara pernikahan.
Para tamu undangan duduk terlebih dahulu sebelum upacara pernikahan dimulai. Tak lama kemudian salah seorang pembawa acara menyuruh semua berdiri dan menyaksikan upacara pernikahannya.
Prosesi pernikahan dimulai dengan upacara pemberkatan yang dilaksanakan didalam gereja, dihadiri oleh keluarga kedua mempelai dan jemaat gereja.
Di dalam gereja, kedua mempelai duduk bersanding di depan mimbar sementara orang tua mempelai duduk di barisan paling depan dilanjutkan oleh anggota keluarga lainnya di belakangnya. Prosesi diawali dengan melantunkan pujian bersama-sama, pemberitaan firman Tuhan, disambung dengan upacara peneguhan nikah yang dipimpin oleh pendeta.
Dalam upacara peneguhan nikah ini, pendeta akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada kedua mempelai. Pertanyaan-pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui kesungguhan mereka dalam memasuki bahtera pernikahan. Kedua mempelai kemudian akan menjawab pertanyaan yang diajukan secara simbolis dan bergantian.
Masih dalam upacara pemberkatan, kedua mempelai selanjutnya akan mengucapkan janji nikah dan saling menyematkan cincin pernikahan.
Dalam upacara pemberkatan, agama Kristen mengharuskan masing-masing mempelai untuk mengucapkan janji nikah, baik mempelai laki-laki maupun mempelai perempuan. Janji nikah ini berisi pernyataan kesanggupan untuk menjadi suami dan istri yang dilakukan secara resmi. Jika dalam agama Islam, janji nikah ini sama dengan akad nikah. Meski diucapkan secara simbolis, janji nikah ini dibuat atas keinginan kedua mempelai dan harus dipertanggungjawabkan seumur hidup.
Usai menjawab pertanyaan peneguhan dari pendeta, kedua mempelai berdiri dan saling berhadapan, lantas mereka mengucapkan janji nikah secara bergantian, dipandu oleh pendeta dan disaksikan oleh semua orang yang hadir di gereja.
Pengucapan janji nikah ini merupakan momen yang menegangkan bagi sang mempelai. Mereka harus dengan lantang dan bersungguh-sungguh mengucapkan janji setia mereka sebagai sepasang suami istri. Kemudian prosesi dilanjutkan dengan saling menyematkan cincin pernikahan di jari manis tangan kanan masing-masing.
Maka, sang mempelai telah sah dinyatakan sebagai pasangan suami istri setelah dilakukan pemberkatan oleh pendeta di hadapan hadirin gereja. Kemudian mereka saling menempatkan diri, sang mempelai laki-laki di sebelah kanan dan mempelai perempuan di sebelah kiri. Dilanjutkan prosesi ucapan terima kasih kepada orang tua dengan melakukan sungkeman secara bergantian. Prosesi ditutup dengan doa berkat dan nyanyian penutup.
Oke kita lanjut ke acara resepsi pernikahan Ryan dan Calesthane. Acara resepsi pernikahan mereka digelar didekat gereja, alasan mereka memilih didekat gereja, supaya lebih mudah untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
Ryan dan Calesthane duduk disebuah panggung yang telah disediakan. Para tamu undangan dipersilahkan untuk berfoto dengan mempelai pengantin dan dipersilahkan untuk menyantap hidangan yang disajikan.
Keluarga besar Ryan datang ke resepsi pernikahan Ryan. Tak terkecuali Yuan. Meskipun Yuan kesal dengan tingkah laku Ryan yang sebelum, namun ia tetap menghadirinya. Bagaimanapun Ryan adalah adiknya.
"Congratulations, Ryan, I hope your marriage will last (Selamat, Ryan, semoga pernikahanmu langgeng)," ucap Yuan memberi selamat kepada Ryan.
"Thank you, brother Yuan, for attending my wedding. Sorry if I often make mistakes (Terima kasih, Kak Yuan, telah menghadiri pernikahanku. Maaf jika saya sering melakukan kesalahan)," jawab Ryan sambil tersenyum.
"Yes, I'm also sorry if I bother you a lot (Ya, saya juga minta maaf jika saya sangat mengganggu Anda)," jawab Yuan.
"Yes," jawab singkat Yuan.
Setelah itu Yuan memberikan selamat kepada Calesthane. Ryan dan Calesthane tampak sibuk mengurus tamu undangan yang datang. Namun walaupun mereka sibuk, kejadian romantisan akan tetap terjadi.
Diwaktu makan siang, tidak ada tamu undangan yang menggangu mereka karena sibuk menyantap lahap hidangan beratnya. Ryan dan Calesthane memutuskan untuk makan berdua sambil menunggu acaranya dimulai kembali.
Mereka duduk di sofa. Tanpa disadari, Ryan menyuapi Calesthane. Begitu juga yang dilakukan oleh Calesthane. Saat sedang makan, Rick datang menemui mereka berdua dan mengucapkan selamat atas pernikahannya.
"Ryan, Calesthane congrats, I hope your marriage will run smoothly. Ryan, remember my message! I entrust my child completely to you. Please take care of him! because he's my only treasure (Ryan, Calesthane congrats, semoga pernikahanmu berjalan lancar. Ryan, ingat pesanku! Saya mempercayakan anak saya sepenuhnya kepada Anda. Tolong rawat dia! karena dia satu-satunya hartaku)," ucap Rick.
"Yes sir, I will take good care of Calesthane (Ya Pak, saya akan merawat Calesthane dengan baik)," jawab Ryan.
"Thanks. Calesthane, Daddy loves you very much. Never forget me even though we are apart (Calesthane, Daddy sangat mencintaimu. Jangan pernah lupakan aku meski kita berpisah)," ucap Rick sambil memeluk erat Calesthane.
"Yes Daddy, I also love Daddy. Thanks for taking care of me until I grew up (Ya Daddy, aku juga sayang daddy. Terima kasih telah merawat saya sampai saya dewasa)," jawab Calesthane memeluk Rick.
Setelah itu Rick melepaskan pelukan hangat nya dengan Calesthane. Iapun kembali mengurus acara lainnya.
Calesthane dan Ryan kembali menaiki panggung sehabis menyantap hidangan dengan lahap. Baru saja mereka sampai di atas panggung, salah seorang rekan Agen Rahasia Ryan, berbisik kepada Ryan dan memberitahukan sesuatu serta memberikan sebuah barang.
Ryan langsung meletakkan barang pemberian temannya didekat panggung tidak tahu itu bertujuan untuk apa. Tidak cuma itu, sikap Ryan sedikit cool dengan Calesthane.
Baru saja Ryan diam sehabis meletakkan barang-barang yang diberikan oleh rekannya, sudah ada peluru saja yang hampir mengenainya.
"Ryan, kenapa tiba-tiba ada peluru pistol?" tanya Calesthane heran.
"Kamu akan tahu sendiri," jawab Ryan.
Tiba-tiba nona Berlia muncul dari arah belakang. Ia memakai celana jeans ketat serta kaos putih tipis. Di celana jeans itu ia menyimpan pistol sebanyak 10. Satu pistol ia pegang untuk menembak.
Semua tamu undangan terkejut saat melihat itu. Rick dan rekan polisinya yang menghadiri acara langsung buru-buru mengamankan tamu undangan. Mereka semua dibawa masuk kedalam ruangan yang ada di gedung dekat dengan acara pernikahan Ryan, Calesthane. Tempat itu memang khusus untuk mengamankan tamu jika terjadi kejadian seperti ini.
Para polisi saling melempar senjata. Rick melempar ke teman samping kanannya karena ia memiliki dua pistol dan teman kanannya tidak. Para polisi memegangi senjata api masing-masing. Sedangkan rekan-rekan Agen Rahasia Ryan memegang senapan dan Ryan memegang pistol andalannya yang bisa mengenai musuh sekaligus menghancurkan. Lalu Calesthane memegang apa? Calesthane memegangi pistol yang dimiliki seperti Ryan, ia juga mempunyai perlengkapan senjata api.
"Miss Berlia, why did you come here? (Nona Berlia, kenapa kamu datang ke sini?)," teriak Ryan.
"I told you, if this marriage goes on, I will destroy it (Sudah kubilang, jika pernikahan ini terus berlanjut, aku akan menghancurkannya)," jawab nona Berlia.
Seketika Yuan langsung mencekik leher nona Berlia dari belakang lalu ia memborgol kedua tangan Berlia.
"Don't ever bother my little brother! (Jangan pernah ganggu adikku!)," ucap Yuan sambil memborgol kedua tangan Berlia.
"Yuan! lepaskan! lepaskan borgol ini dariku!" perintah Berlia.
"Tidak akan pernah," jawab Yuan.
Setelah itu Yuan memanggil rekan Rick lalu menyuruhnya membawa Berlia pergi ke penjara. Acara kembali dimulai, keadaan kembali damai saat Yuan datang dan berhasil mengalahkan nona Berlia. Acara itupun terus berlanjut hingga sore hari.
***
Malam hari...
Sehabis membasuh diri yang tidak bersih (kotor), Calesthane tampak sedang duduk di sofa sambil membaca sebuah buku kesukaannya. Ryan pun datang dari dalam kamar sehabis ia menerima panggilan dari kantor.
"Calesthane," panggil Ryan.
"Hmm...apa?" tanya Calesthane dengan dingin.
"Astaga anda dingin sekali, ingat kita itu suami istri! resmi!" ucap Ryan.
"Hmm... iya, terus kenapa?" tanya Calesthane sambil menatap wajah Ryan.
"Inikan malam pertama, apakah kamu tidak mau berbuat? aku sih terserah kamu saja," jawab Ryan.
"Ya tunggu ya, satu paragraf lagi aku selesai membaca bukunya," jawab Calesthane kembali membaca buku.
Ryan langsung mengambil buku milik Calesthane, iapun langsung melempar buku itu kearah ruang dapur. Perlahan-lahan Ryan mendekati Calesthane. Sedangkan Calesthane justru mundur melihat Ryan yang terus mendekatinya.
Seketika Ryan langsung menggendong Calesthane ala bridal style kedalam kamarnya. Sesampainya dikamar, Ryan langsung meletakkan Calesthane diatas ranjang yang dikelilingi oleh kelopak bunga merah serta lilin yang menyala.
Perlahan-lahan Ryan membuka pakaiannya serta pakaian milik Calesthane. Ryan mencium bibir Calesthane, kemudian ke telinga sambil berbisik...
"Kau sekarang milikku seutuhnya, Honey," bisik Ryan.
Kemudian berlanjut ke leher dan seterusnya mencumbu setiap jengkal tubuh dari Calesthane, tanpa terlewatkan.
Ryan memainkan buah dada Calesthane, lalu mencumbunya, dan mengisapnya. Hingga membuat Calesthane berdesah.
Setelah puas diarea payudara, Ryan pun mencumbu bagian bawah seperti pusar, dan lainnya.
Kemudian sampailah di area inti mis V. Aroma wangi menyeruak dari area mis V Calesthane karena ia rajin merawatnya. Calesthane sempat menahan Ryan untuk mencumbu mis V karena ia merasa risih dan malu kepada Ryan. Namun Ryan tetap kekeh untuk mencumbunya.
Antara nafsu yang memburu dan cinta yang mendalam membuat Ryan melakukan hal itu kepada Calesthane. Kemudian Ryan mulai mencumbu daerah mis V Calesthane. Tak cuma itu, ia juga menjilati mis V Calesthane dibagian klitoris hingga membuat Calesthane menggelinjang merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan seumur hidupnya.
Yang awalnya Calesthane merasa risih dan malu, pada akhirnya ia menyerah juga karena kenikmatan yang ia rasakan. Untuk pertama kalinya Calesthane merasakan sesuatu yang ingin keluar seperti mau pipis.
Setelah puas mencumbu Calesthane, kemudian Ryan mulai mencoba memasukkan MR. P ke Mis V. Karena dirasakannya mis V milik Calesthane telah basah.
"Are you ready dear? maybe it hurts a little bit but I'll do it slowly (Apakah kamu siap sayang? mungkin sedikit sakit tapi saya akan melakukannya perlahan)," ucap Ryan.
"Yes dear, I'm ready to hand over my crown (Ya sayang, aku siap menyerahkan mahkotaku)," jawab Calesthane.
Kemudian Ryan mulai memasukkan MR.P nya dengan susah payah dan perlahan-lahan kedalam Mis V Calesthane. Dan saat itu Calesthane berteriak kesakitan hingga mengeluarkan air matanya. Sebenarnya Ryan merasa tidak tega melihat itu namun apa daya? ia juga sudah tidak sanggup menahan hasratnya.
Sambil berkata: maafkan aku sayang karena telah menyakitimu. MR.P semakin dalam masuk ke area Mis V hingga selaput dara Calesthane robek dan mengeluarkan darah keperawanannya.
"Ini hanya sakit sebentar honey, bersabarlah. Aku bahagia sekali, karena aku orang yang pertama bisa memilikimu seutuhnya. Terimakasih telah menjaga kehormatan mu, dan menyerahkannya kepadaku untuk pertama kalinya," ucap Ryan.
Kemudian Ryan mencium Calesthane sambil memasukkan MR.P nya semakin dalam. Ryan mulai menggerakkan MR.P nya dengan gerakan memaju mundurkan secara perlahan.
"Ahh... Mis V mu sangat sempit dan kesat sekali rasanya. Sungguh kenikmatan yang luar biasa," ucap Ryan.
Calesthane yang awalnya merasakan perih di Mis V nya kemudian mulai merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dan ia tanpa sadar mendesah.
"agh..agh..agh..," desah Calesthane.
Karena kenikmatan yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Walau rasa nikmat itu masih bercampur dengan rasa perih karena robeknya selaput dara.
Ryan semakin semangat untuk terus bergoyang di area Miss V Calesthane, karena mendengar desahan dari Calesthane.
Dan Ryan pun merasakan kenikmatan yang luar biasa yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.
"Nikmat sekali, sayang..akhg..akhg..akhg..," ucap Ryan.
Keringat peluh keduanya telah bercampur.
Suasana dingin AC pun berubah panas karena aura percintaan mereka berdua yang sangat memanas.
Ryan pun melakukan percintaan seks tersebut cukup lama, dan gerakannya pun semakin cepat. Sembari Mr. P bergoyang, bibirnya pun menghisap puting payudara milik Calesthane.
Calesthane pun sungguh di buat tak berdaya. Kenikmatan tiada tara. Antara geli dan nikmat.
Desahan demi desahan kenikmatan keluar dari bibir mereka berdua.
Dan sudah beberapa kali, Calesthane mengeluarkan pelepasannya. Setelah 1 jam Ryan bergoyang, akhirnya....ia melakukan pelepasan dan mencapai klimaksnya.
"Aku mau keluar, honey.
akhg....akhg..akhg....," ucap Ryan.
Dan akhirnya cairan sperma kental dan banyak milik Ryan menyembur keluar kedalam rahim Calesthane. Ryan memeluk erat Calesthane saat klimaks, sebagai bentuk rasa cinta, bahagia, puas, dan nikmat tiada tara yang ia rasakan. Mr. P masih bersarang di dalam M. V beberapa saat.
"Thanks Honey, aku benar-benar bahagia dan puas malam ini," ujar Ryan.
Kemudian dia mencium kening serta bibir Calesthane dan berbaring di sebelahnya. Dan selimut di kenakan keduanya untuk menutup tubuh polos mereka berdua. Mereka tidur sambil berpelukan.
"Aku mencintaimu, dan selamanya akan selalu mencintaimu," bisik Ryan.
"Aku juga mencintaimu, Ryan," jawab Calesthane.
Akhirnya mereka terlelap karena kelelahan setelah melakukan hubungan intim pasutri.