Chereads / Perceraian Kontrak / Chapter 22 - 22

Chapter 22 - 22

"Earlier I took Calesthane for a walk. Pity him at home (Sebelumnya saya membawa Calesthane untuk berjalan-jalan. Kasihan dia di rumah)," jawab Rick.

"Why don't you take me out too? let's say it honestly! (Mengapa Anda tidak membawa saya keluar juga? katakanlah dengan jujur!)," jawab nona Berlia semakin murka.

"Yes, it's true that Dad asked me out for a walk. We didn't take mom because you were busy watching television dramas (Ya, memang benar Ayah mengajakku jalan-jalan. Kami tidak membawa ibu karena kamu sibuk menonton drama televisi)," jawab Calesthane.

"But you guys were gone too long. Come into the house (Tapi kalian pergi terlalu lama. Masuklah ke dalam rumah)," jawab nona Berlia sambil menjewer telinga kanan Calesthane dan Rick.

Mereka bertiga masuk kedalam dan berjalan menuju ruang tamu. Saat sesampainya diruang tamu, nona Berlia langsung bertanya kepada mereka.

"Honestly where are you guys going !? why don't you guys tell me (Jujur kemana kalian pergi !? kenapa kalian tidak memberitahuku)," tanya nona Berlia dengan nada suara yang tinggi.

"I told you earlier that you were busy watching television dramas. So we just left without telling you (Saya katakan sebelumnya bahwa Anda sibuk menonton drama televisi. Jadi kami pergi begitu saja tanpa memberitahumu)," jawab Calesthane.

"Calesthane !!! why are you getting rough with me! I can revoke all the facilities I gave you if you are rude (Calesthane !!! kenapa kamu bersikap kasar padaku! Saya dapat mencabut semua fasilitas yang saya berikan kepada Anda jika Anda tidak sopan)," ucap nona Berlia semakin murka.

"Berlia! shut up! or I will divorce you! (Berlia! diam! atau aku akan menceraikanmu!)," ancam Rick.

"You shut up! I told Calesthane to be polite to parents (Tutup mulutmu! Saya mengatakan kepada Calesthane untuk bersikap sopan kepada orang tua)," jawab Berlia.

"Yes, if the parents are wrong, they still have to be given advice. Don't always be polite to parents! the old must also respect the young. We humans, always have mistakes (Ya, kalau orang tua salah tetap harus dikasih nasehat. Jangan selalu sopan kepada orang tuamu! yang tua juga harus menghormati yang muda. Kami manusia, selalu memiliki kesalahan)," bentak Calesthane terhadap Berlia.

Berlia menghampiri Calesthane lalu menampar nya. Beruntung, Rick menahan Berlia sehingga Calesthane tidak tertampar oleh Berlia.

"Don't ever hurt my daughter (Jangan pernah menyakiti putriku)," jawab Rick sambil menatap tajam Berlia dan menggenggam erat tangan Berlia.

Setelah itu Rick melepaskan genggaman keras tangannya. Berlia memegangi tangan nya yang sedikit sakit akibat digenggam keras oleh Rick.

"I'm honest that I went with Ryan to discuss marriage. Next month I'm getting married to Ryan (Sejujurnya aku pergi dengan Ryan untuk membahas pernikahan. Bulan depan aku akan menikah dengan Ryan)," ucap Calesthane sambil menundukkan kepalanya.

"What marriage? you want to marry Ryan next month? (Pernikahan apa? kamu ingin menikah dengan Ryan bulan depan?)," tanya Berlia terkejut.

"Yes, next month Calesthane will marry Ryan. And I have blessed them too! this month they are getting ready to prepare next month (Ya, bulan depan Calesthane akan menikah dengan Ryan. Dan saya telah memberkati mereka juga! bulan ini mereka bersiap-siap untuk bulan depan)," jawab Rick.

"What? So all of you have prepared a wedding that will be held next month? Rick! You know that I disagree with Calesthane marrying a man by profession as a secret agent, but why did you bless that? (Apa? Jadi semua sudah mempersiapkan pernikahan yang akan diadakan bulan depan? Rick! Anda tahu bahwa saya tidak setuju Calesthane menikahi seorang pria yang berprofesi sebagai agen rahasia, tetapi mengapa Anda memberkati itu?)," nona Berlia sedikit kecewa dengan keputusan Rick yang baginya itu tidak bagus.

"I don't really agree if Calesthane is married to a man by profession as a secret agent, but I know Ryan. Ryan is indeed suitable to be Calesthane's husband (Saya tidak begitu setuju jika Calesthane menikah dengan seorang pria yang berprofesi sebagai agen rahasia, tapi saya kenal Ryan. Ryan memang cocok menjadi suami Calesthane)," jawab Rick.

"Well, that's your decision. I will not disturb, I want to be alone first. Don't come near me (Nah, itu keputusanmu. Saya tidak akan mengganggu, saya ingin sendiri dulu. Jangan mendekatiku)," nona Berlia pergi menjauh dari mereka.

Iapun masuk kedalam kamar lalu menutupnya. Calesthane merasa bersalah melihat mami nya yang sedang sedih akibat ulah Calesthane. Rick mendekati Calesthane dan merangkulnya.

"You don't have to think about your mother. Later dad will try to talk about this problem. Now you go to your room and rest (Anda tidak perlu memikirkan ibumu. Nanti ayah akan mencoba membicarakan masalah ini. Sekarang Anda pergi ke kamar Anda dan istirahat)," ujar Rick.

"Oke Daddy, see you tomorrow," jawab Calesthane.

Calesthane masuk kedalam kamarnya. Jelang beberapa menit, Rick juga pergi ke kamarnya dan mencoba membahas mengenai masalah pernikahan Calesthane kepada Berlia yang kurang setuju.

***

Dua hari kemudian...

Bandara Internasional John F. Kennedy...

"Akhirnya sampai juga kita di New York," ucap Calesthane.

"Iya. Aku kangen banget main-main kesini," jawab Zahra.

"Hmm tahun lalu aku sekolah di sini dan sekarang pindah ke Indonesia, dan akhirnya balik lagi ternyata meskipun hanya untuk kontes," jawab Calesthane.

"Emang takdir kali tinggal disini," jawab Zahra.

"Ya sudah ayo kita pergi ke apartemen," jawab Calesthane.

Setelah itu mereka keluar dari bandara internasional New York city. Saat diluar, disana terdapat mobil yang berhenti didepan mereka ternyata itu mobil Ryan.

Ryan turun dari mobil dan berniat menjemput Calesthane yang tiba.

"Loh Ryan? kok kamu disini?" tanya Calesthane heran.

"Aku kan mau jemput tunanganku yang cantik. Makanya aku kesini," jawab Ryan.

"I..iya tapi kok kamu bisa tahu aku disini?" tanya Calesthane.

"Ada deh," jawab Ryan.

"Tuan Ryan kok kaya pakai baju hitam seperti agen rahasia sih?" tanya Zahra.

"Kamu kepo, sudah diam! Calesthane simpan bedak ini ya," jawab Ryan sambil memberikan sebuah bedak ke Calesthane.

"Untuk ku pakai?" tanya Calesthane.

"Jangan! simpan aja," jawab Ryan.

"Oke deh," jawab Calesthane.

"Udah ah, ke apartment yukkkkk," jawab Zahra.

"Sudah ada taksi didepan, kamu naik sana ya. Saya mau satu mobil berdua dengan Calesthane, kalau begitu saya permisi," Ryan menarik tangan Calesthane masuk kedalam mobilnya.

Mereka berdua pergi lebih dulu dari Zahra. Tak lama kemudian juga Zahra pergi dengan menggunakan taksi yang sudah dipesan oleh Ryan.

Didalam mobil, Calesthane memerhatikan Ryan dari bawah sampai atas. Ryan hanya tertawa melihat tingkah laku Calesthane.

"Ha..Ha..Ha... kamu ngapain sih? ngeliatin aku nya begitu banget," tanya Ryan.

"Enggak, aku curiga aja sama kamu. Ada yang aneh! masa aku dikasih bedak cuma diliatin doang begini, apa gunanya coba," jawab Calesthane.

"Ya buat hiasan kamar lah," jawab Ryan.

"Oh ya, nama organisasi agen rahasia kamu apa? aku penasaran," jawab Calesthane.

"Tapi kamu jangan kasih tahu siapa-siapa ya! nama organisasi Agen Rahasia ku adalah CIA," jawab Ryan.

"A...Apa? organisasi Agen Rahasia CIA? itukan agen rahasia terkenal. Bahkan seluruh dunia tahu," jawab Calesthane terkejut.

"Ya memang, dan tugasnya juga berat. Kali ini aku ditugaskan untuk mencari informasi seputar negara yang bervisual I," jawab Ryan.

"I apaan? Inggris? Indonesia? India? Irak? Italia? Israel? atau apa?" tanya Calesthane.

"Kepo banget sih. Cukup para Agen Rahasia yang ditugaskan yang tahu. Oh ya seminggu ini aku tidak bisa menemanimu ya, tapi dua Minggu kedepan aku bisa," jawab Ryan.

"Ya sudah, gak apa-apa," jawab Calesthane.

Suasana mobil kembali hening. Tidak ada suara sedikitpun, hanya suara kendaraan diluar sana yang terdengar.

***

Beberapa menit kemudian...

Ryan dan Calesthane sampai didepan lobby apartemen. Calesthane tampak langsung buru-buru masuk kedalam tanpa berpamitan dulu kepada Ryan seperti biasanya.

Ryan juga langsung pergi begitu saja dan membiarkan Calesthane yang sedang marah dengannya mungkin.

Disisi tempat yang berbeda...

Terlihat salah seorang pria menghubungi Ryan.

"Halo Ryan, kamu jangan lupa laksanakan tugasmu," ucap pria misterius.

"Siap, laksanakan," jawab Ryan.

***

Malam hari...

Terlihat Ryan sedang duduk di ruangan yang lumayan gelap. Itu adalah ruangannya yang ada di kediaman Ryan. Ia memandangi tablet sambil tersenyum-senyum sendiri.

Di apartemen Calesthane...

Terlihat Calesthane duduk di ranjangnya sambil memandangi cermin yang terdapat bedak pemberian dari Ryan.

"Ih tuh pria lucu ya, masa ngasih bedak cuma buat pajangan doang. Ada-ada saja. Tetapi kadang-kadang aku kangen kalau ingat tingkah lucunya seperti ini, kira-kira dia lagi ngapain ya?" ucap Calesthane.

Ryan mendengar semua perkataan itu dari kamera yang diletakkan nya dibedak Calesthane.

Ryan langsung menghubungi Calesthane yang sedang kangen dengan dirinya. Calesthane benar-benar terkejut saat diwaktu yang tepat Ryan meneleponnya.

"Keren nih cowok, tahu aja gw lagi kangen. Malu jadinya," Calesthane mengangkat telepon dari Ryan.

"Halo, selamat malam gadis kecil," ucap Ryan.

"Selamat malam juga om tua," ledek Calesthane.

"Ada yang kangen nih sama aku kayanya," ujar Ryan sambil tertawa.

"Situ kali yang kangen dengan aku. Aku mana pernah kangen dengan cowok," Calesthane berpura-pura didepan Ryan, ia gengsi jika keliatan kangen 😂😂😂

"Oh begitu, ya sudahlah kalau gak kangen aku matikan teleponnya aja nih," Ryan pura-pura mengancam Calesthane.

"Ya jangan, iya deh iya! aku kangen. Oh ya sudah makan belum pak Agenku?" tanya Calesthane.

"Hmm kalau dinner bareng kamu belum," jawab Ryan.

"Ahhhh serius udah makan belum?" tanya Calesthane.

Tiba-tiba suara Ryan hilang begitu saja. Yang terdengar dari ponsel malah suara tembakan yang keras. Calesthane berteriak memanggil nama Ryan namun tidak ada jawaban dari Ryan.

"Astaga!!!! apa yang terjadi dengan Ryan? kok firasat ku jadi gak enak sih? apa aku telepon Daddy aja? tapi dia lagi di Indonesia. Oh ya telepon Shane aja tapi aku gak punya nomornya. Jadi telepon siapa???? sudahlah aku tidur aja, siapa tahu ada kabar besok," Calesthane mulai memejamkan kedua matanya dan mulai tertidur meskipun perasaan seperti terganjal karena Ryan.

***

Lima hari kemudian...

Waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Pameran busana yang dirancang oleh para desainer-desainer muda. Semua perancang baju sangat senang dan sedang menanti siapa yang akan menjadi desainer top dengan rancangan baju yang menarik. Tapi tidak untuk Calesthane, bukannya senang justru ia malah sedih.

Karena sudah 5 hari Ryan menghilang tanpa kabar. Padahal Ryan sudah sempat berpesan bahwa dia akan datang pada saat pameran busana diadakan dan duduk menemani Calesthane.

Zahra mencoba merayu-rayu supaya Calesthane kembali semangat dan bahagia. Tapi semua itu tidak semudah yang dibayangkan.

"Calesthane, udahlah gak usah sedih-sedih. Semangat dong! kita jauh-jauh kesini untuk membanggakan negara dan diri sendiri, bukan mau pacaran dengan Ryan. Biarkan dia, utamakan yang ada didepan mu sekarang," ujar Zahra.

"Tapi aku bisa menghasilkan desain baju yang menarik karena adanya Ryan. Aku sempat bingung mau bikin desain seperti apa? tapi pada saat dia hadir dalam kehidupan ku, banyak desain baju penuh warna yang dibuat," jawab Calesthane.

Tak lama kemudian salah seorang model yang memakai baju rancangan Calesthane, menemui Calesthane serta Zahra. Iapun memberitahukan bahwa acara akan segera dimulai lima menit lagi.

"Miss Zahra, Miss Calesthane. The show starts in 5 minutes! Get ready (Nona Zahra, Nona Calesthane. Pertunjukan dimulai dalam 5 menit! Bersiaplah)," ucap model itu.

"Okay in a moment me and Calesthane will be out. Please wait (Oke sebentar lagi saya dan Calesthane akan keluar. Tunggu sebentar)," jawab Zahra.

"Oke," model itupun pergi meninggalkan Calesthane dan Zahra yang masih didalam.

Zahra mencoba merayu-rayu Calesthane supaya mau keluar dan akhirnya Calesthane mengikuti ucapan Zahra. Mereka berdua keluar dan menyaksikan acara sekaligus menunggu pemberitahuan pemenang lomba perancang fashion.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari para host yang cantik dan tampan. Tak lama kemudian para model mulai berjalan berlenggak-lenggok diatas panggung sambil menunjukkan gaun busana yang dirancang oleh desainer nya masing-masing.

Para juri mulai menilai pakaian-pakaian yang dipakai mereka semua. Calesthane dan Zahra berharap semoga pakaian rancangan mereka terpilih sebagai yang terbaik.

***

Satu jam berlalu. Kini puncak acaranya yaitu penghargaan untuk perancang busana terbaik di dunia yang diadakan di Amerika. Para host telah memegang sebuah catatan kertas yang disana tertulis nama-nama perancang busana pilihan juri.

"Okay, distinguished guests, now the highlight of the long-awaited event has arrived. Prepare yourself! who knows you are the winner (Oke, para tamu yang terhormat, kini puncak acara yang ditunggu-tunggu telah tiba. Persiapkan dirimu! siapa tahu kamu pemenangnya)," ucap Alexandria (salah satu host di acara pameran busana).

Semua tamu serta para desainer tepuk tangan mendengar ucapan host itu.

"Okay, we will announce the winner of the best dress design chosen by the jury. There are 3 names here (Oke, kami akan umumkan pemenang desain gaun terbaik pilihan juri. Ada 3 nama di sini)," ucap Kevin (host pria).

"Yes, it is true. Emy ... a British fashion designer won 3rd place (Ya itu benar. Emy ... seorang perancang busana asal Inggris memenangkan juara 3)," ucap Alexandria.

"Okay Emy, please come up here. Okay we announce the 2nd winner (Oke Emy, silakan ke sini. Oke kami umumkan pemenang ke-2)," jawab Kevin.

"Albina, a fashion designer from Russia won the 2nd place (Albina, perancang busana dari Rusia meraih juara ke-2)," ucap Alexandria sambil tersenyum.

Semua terus bertepuk tangan atas kemenangan Emy, Albina. Dipanggung sudah terdapat dua orang pemenang rancangan busana terbaik di dunia.

"There are already two winners selected. Now only 1 winner of the best fashion design in the world. Prepare yourself (Sudah ada dua pemenang yang dipilih. Kini hanya ada 1 pemenang desain busana terbaik di dunia. Persiapkan dirimu)," ucap Kevin.

"Yes, and the winner of the best fashion design competition in the world, the first winner is Calesthane, a fashion designer from Indonesia (Ya, dan pemenang lomba fashion design terbaik dunia, juara pertama adalah Calesthane, seorang fashion designer asal Indonesia.)," jawab Alexandria.

Betapa senangnya Calesthane dan Zahra saat mendengar pemenang juara 1 lomba fashion desain terbaik di dunia adalah Calesthane.

"Ya Allah senangnya... selamat ya Calesthane," ucap Zahra.

Calesthane pun menaiki panggung dan berdiri di dekat kedua pemenang kontes fashion desain terbaik.

Setiap juara diberikan piala dan hadiah lainnya. Sebelum membubarkan acara nya, para peserta pemenang terlebih dahulu mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan menceritakan sedikit asal mula mereka bisa merancang busana terbaik.

Kisah diceritakan dari peserta pemenang juara 3. Setelah selesai peserta juara 2. Mereka menceritakan secara detail bagaimana bisa mendapatkan ide-ide yang cemerlang dan tak lupa berterimakasih kepada juri dan pihak lainnya. Kini tinggal Calesthane, ia mengangkat mic nya dan mulai menceritakan mengenai perjalanan rancangan baju yang dibuat.

"Previously I would like to thank all those who have given encouragement and gratitude to the judges and others. Actually I can design this dress in a unique way, I can design nice clothes because someone comes in my life. And not only that, he also made me fall in love with him (Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan semangat dan terima kasih kepada para juri dan lainnya. Sebenarnya saya bisa mendesain gaun ini dengan cara yang unik, saya bisa mendesain baju yang bagus karena seseorang datang dalam hidup saya. Dan tidak hanya itu, dia juga membuatku jatuh cinta padanya)," ucap Calesthane.

"Wait, so you can design clothes this good because of a guy who made you fall in love? this is truly unique (Tunggu, jadi kamu bisa mendesain baju sebagus ini karena cowok yang bikin kamu jatuh cinta? ini benar-benar unik)," tanya Alexandria.

"Yes because of a man. I really thank him. The man's name was ... (Ya karena seorang pria. Saya sangat berterima kasih padanya. Nama pria itu adalah ...)," ucap Calesthane terputus pembicaraannya karena tiba-tiba terdengar suara orang memanggilnya.

Dan ternyata yang memanggilnya adalah Ryan. Ryan terlihat membawa sebuket bunga dan satu buah boneka. Calesthane memberikan mic kepada Alexandria lalu berlari menuju Ryan.

Semua hadirin maupun juri atau host memandangi Calesthane. Mereka semua tidak menyangka bahwa akan ada kejadian diluar nalar.

Calesthane berdiri tepat didepan Ryan, ia memandangi Ryan dari bawah hingga atas.

"Surprise," ucap Ryan sambil tersenyum.

"R.. Ryan? aku rindu," Calesthane langsung memeluk Ryan dengan erat hingga meneteskan air mata.

"Sudah ketemu aku, jadi rindunya sudah hilang," jawab Ryan.

Calesthane melepaskan pelukan nya. Iapun memukul-mukul dada Ryan untuk meluapkan semua emosinya kepada Ryan.

"Kenapa? kenapa kamu menghilang tanpa kabar??? kenapa? kenapa kamu selalu membuatku tidak mau jauh darimu?" ucap Calesthane sambil memukul-mukul dada Ryan.

"Luapkan semua amarahmu kepadaku. Aku sudah datang," jawab Ryan.

Calesthane tanpa henti memukul-mukul Ryan. Host sampai bingung harus berbuat apa karena semua pada fokus kepada Calesthane dan Ryan.

Ryan pasrah, iapun merangkul Calesthane dari belakang dan seketika mencium bibirnya ditengah keramaian.

Semua terkejut dan langsung sedikit bagaimana saat melihat aksi Ryan.

Calesthane menampar pipi Ryan dengan kencang. Ia merasa kesal dengan ulah Ryan yang tidak ada malu.

"Bisa gak sih jangan begitu didepan umum?" tanya Calesthane.

"Supaya kamu tidak sedih lagi," jawab Ryan.

Calesthane tersenyum dan kembali memeluk Ryan dengan erat. Alexandria mengangkat mic nya dan kembali berbicara.

"Hmm this is really beyond reason. Ladies and gentlemen, let's welcome Calesthane and his girlfriend who made this event even more festive (Hmm ini benar-benar di luar nalar. Hadirin sekalian, mari sambut Calesthane dan kekasihnya yang membuat acara ini semakin meriah)," ucap Alexandria.

Alexandria dan para hadirin yang lainnya bertepuk tangan melihat Calesthane dan Ryan.

Calesthane melepaskan pelukannya dan melihat sekelilingnya yang tepuk tangan akibat aksi Ryan.

"Ryan aku malu," ucap Calesthane.

"Sudah gak usah malu. Gih sana keatas panggung, sudah ditunggu banyak orang," jawab Ryan.

Calesthane berlari keatas panggung sambil membawa sebuket bunga dari Ryan serta piala penghargaan nya yang baru didapat. Ryan hanya berdiri menunggu Calesthane sambil memegangi boneka yang ia bawa.

***

Beberapa menit kemudian...

Didalam mobil...

"Ryan, kamu kenapa sempat menghilang selama 5 hari?" tanya Calesthane.

"Tugas," jawab Ryan.

"Terus kenapa aku dengar suara tembakan?" tanya Calesthane.

"Bukan, itu hanya benda yang pecah. Aku tidak sengaja menjatuhkan nya," jawab Ryan.

"Terus kenapa mulut kamu luka gitu?" tanya Calesthane.

"Kemarin sempat berkelahi di negara tempat bertugas," jawab Ryan.

"Ooh begitu," ucap Calesthane.

"Aku sudah selesai bertugas, dua Minggu kedepan kita punya waktu yang lama untuk bersama sebelum menikah," jawab Ryan.

"Hmm enaknya kemana ya main-main nya?" tanya Calesthane.

"Ke taman bermain anak-anak saja. Sudah lama juga kamu tidak kesana kan?" ucap Ryan.

"Oh iya, benar juga sih. Oke besok aku ada pakaian khusus untuk kita," jawab Calesthane.

"Aku ikut saja. Yang penting pakaiannya jangan yang aneh-aneh aja," jawab Ryan.

"Hmmm... kita lihat saja besok. Bagaimana pakaian yang akan dipakai," jawab Calesthane tersenyum.