Ditempat Calesthane dan Rey...
Rey mengelus-elus kepala Calesthane dengan raut wajah yang gembira. Perlahan-lahan ia mendekati wajahnya, sepertinya Rey ingin mencium Calesthane nih🤔
Ternyata dugaan benar. Rey memegangi wajah Calesthane dengan tangan kanannya. Wajah Rey semakin dekat, Calesthane memejamkan kedua matanya.
Tiba-tiba...
"Rey!!!" teriak Andrea sambil berjalan menuju Calesthane dan Rey yang ingin melakukan ciuman.
Rey dan Calesthane menghadap ke arah Andrea yang sedang emosi melihat tingkah laku Rey yang ternyata menyelingkuhi nya.
Andrea menarik tangan Rey lalu menampar wajah Rey dengan kencang. Calesthane terkejut melihat tindakan Andrea yang kasar dengan kekasihnya.
Ryan berdiri lalu mengintip kejadian yang sepertinya seru. Ia sedikit bahagia, karena tanpa ia harus menghancurkan, sudah ada orang lain yang mewakili nya.
"Rey, you really are bad! how dare you cheating behind me! (Rey, kamu benar-benar jahat! beraninya kamu selingkuh di belakangku!)," ucap Andrea sambil mendorong tubuh Rey dengan kencang.
"No, I was framed by that woman. She teased me. (Tidak, saya dijebak oleh wanita itu. Dia menggodaku)," Rey menuduh Calesthane.
Calesthane langsung menghampiri Rey dan menampar wajahnya dengan kencang.
"What? you accuse me? Obviously you shot me when we were eating at the cafe. And who is this woman? (Apa? Anda menuduh saya? Jelas sekali kau menembakku saat kita sedang makan di kafe. Dan siapa wanita ini?)," Calesthane mendorong Andrea.
"I am Rey's boyfriend, who are you? (Saya pacar Rey, siapa kamu?)," Andrea mendorong Calesthane.
"baby, believe me She's a whore she tries to tease me. She's the mafia. (sayang, percayalah. Dia pelacur yang mencoba menggodaku. Dia mafia)," ucap Rey mulai menggoda Andrea.
"yes i know you are always honest with me. Hey you whore! don't try to accuse him. You're the one in the wrong. (ya saya tahu kamu selalu jujur dengan saya. Hei, pelacur! jangan mencoba untuk menuduhnya. Kaulah yang salah)," jawab Andrea kembali mendorong Calesthane.
"he was the one who accused me. Maybe you guys collaborated, you are the whore! you cheap woman. (dialah yang menuduh saya. Mungkin kalian berkolaborasi, kalian pelacur! kamu wanita murahan)," ujar Calesthane mulai murka.
"You, you woman have no manners. Watch your words. (Anda, Anda wanita tidak memiliki sopan santun. Perhatikan kata-katamu)," teriak Andrea.
"You have to pay attention to your words, cheesy. (Anda harus memperhatikan kata-kata Anda, murahan)," jawab Calesthane semakin ngegas.
Sepontan, Andrea tidak bisa menahan amarahnya. Iapun menampar wajah Calesthane, namun Ryan keluar dan menahan perbuatan Andrea.
"Don't ever hurt Miss Calesthane. (Jangan pernah menyakiti Nona Calesthane)," Ryan memegangi tangan Andrea.
Calesthane tidak mengeluarkan sepatah kata apapun saat melihat Ryan yang menolongnya. Sudah dua kali dia ditolong oleh Ryan dari tamparan maut para wanita. Mulai dari Zahra hingga Andrea.
"Ryan?" panggil Andrea heran.
Ryan langsung melepaskan tangan Andrea yang sempat ia genggam keras.
"don't you dare to be rude with this woman! (jangan berani-berani bersikap kasar dengan wanita ini!)," ujar Ryan menatap tajam Andrea.
"But, do you know this woman? why are you wearing the security guard uniform? I am looking for you. Ryan, I want us to be secret agents again (Tapi, tahukah kamu wanita ini? kenapa kamu memakai seragam satpam? Aku sedang mencarimu. Ryan, aku ingin kita menjadi agen rahasia lagi)," jawab Andrea mencoba memegangi tangan Ryan.
Namun Ryan tidak ingin tangannya dipegang oleh Andrea. Ia langsung memegangi tangan Calesthane.
"This woman, this woman is my lover who I will marry. (Wanita ini, wanita ini adalah kekasihku yang akan aku nikahi)," ujar Ryan secara sepontan.
Calesthane, Andrea, dan Rey tercengang saat mendengar ucapan Ryan. Apalagi Calesthane, ia belum mengenal Ryan dengan dekat tetapi Ryan sudah mengaku akan menikahinya.
"Hey! that's my woman, don't you dare claim that she is your lover. (Hei! itulah wanitaku, jangan berani-berani mengklaim bahwa dia adalah kekasihmu)," jawab Rey mencoba memukul Ryan.
Untung saja Ryan berhasil menangkis gerakan perlawanan Rey. Ia berhasil melumpuhkan Rey yang mau memukulnya. Andrea mendekati Rey lalu menampar wajah nya dengan kencang.
"Son of a bitch! how dare you lie to me! me
really angry with a bastard like you (Dasar bajingan! beraninya kamu berbohong padaku! saya benar-benar marah dengan bajingan sepertimu)," jawab Andrea sambil meninggalkan Rey pergi.
"Andrea wait! Andrea! Forgive me (Andrea tunggu! Andrea! Maafkan aku)," Rey mengejar Andrea.
Calesthane dan Ryan memandangi Andrea yang sangat-sangat kecewa dengan sikap Rey.
Setelah itu mereka berdua duduk dibawah pohon yang berada didekat sana.
"Makasih ya udah mau bantu aku," ucap Calesthane.
"Iya sama-sama. Lain kali jangan mudah percaya ya sama pria begitu. Sekarang banyak pria hidung belang," jawab Ryan.
"Iya. Padahal hari ini orang tuaku mau ber...eh iya hari ini pada saat nanti malam, orang tuaku ingin bertemu dengan pasanganku tapi... tapikan aku sudah sendiri," Calesthane menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Iapun meneteskan air matanya dengan deras. Ryan merasa kasihan melihat Calesthane yang terpukul karena hubungannya dengan Rey hanya berakhir magis.
"Sudah, kamu tidak usah sedih. Aku mau membantumu jika kamu butuh pertolongan," ujar Ryan.
"Ha? serius kamu mau membantuku?" tanya Calesthane sepontan.
"Iya aku mau membantumu," jawab Calesthane.
Secara tiba-tiba Calesthane memeluk Ryan dengan erat sambil mengucapkan ucapan terimakasih berkali-kali saking ia benar-benar bahagia karena ada yang ingin menolong nya.
Ryan melepaskan pelukannya lalu mengelus-elus kepala Calesthane.
"Setiap masalah itu pasti ada jalan keluarnya. Kamu sabar ya," Ryan menasehati Calesthane.
"Iya, makasih ya mau membantuku. Oh ya, kamu kan Putra? tapi kenapa Andrea menyebut namamu Ryan dan dia sempat berkata bahwa ia ingin kembali bekerja bersamamu sebagai agen rahasia. Apakah yang dikatakan oleh Andrea semua itu benar? jujur aja sama aku, aku siap jadi teman curhat mu," jawab Calesthane.
"Apa kita jadi sahabat ya?" tanya Ryan sambil tersenyum.
"Boleh 😊, ya sudah ceritakan mengenai kehidupanmu yang sebenernya," jawab Calesthane penasaran.
"Oke aku akan ceritakan semuanya. Setelah selesai aku akan membantu masalahmu," jawab Ryan.
"Aku setuju," jawab Calesthane.
Ryan mulai menceritakan mengenai kehidupan sesungguhnya kepada Calesthane.
Calesthane tampak serius sekali mendengarkan cerita yang dibacakan oleh Ryan. Ia menggunakan bahu Ryan untuk bersandar sambil mendengarkan cerita-cerita kehidupan yang lumayan seru didengar.