"Eh cepetan buka pintu gerbang kantor!!!! bu Calesthane sudah datang!" ucap pak Boyo (salah satu satpam aktif dikantor Calesthane).
"Jangan saya yang harus buka," jawab Ryan.
"Ya kamu yang buka! kamu kan dekat dengan pintu gerbang!" jawab pak Boyo membentak Ryan.
"Iya deh iya," jawab Ryan pasrah.
Ryan pun pasrah. Ia mengikuti perkataan pak Boyo, yaitu membuka pintu gerbang kantor untuk bu Calesthane.
"Biasanya aku yang suruh mereka membuka pintu gerbang ini, kenapa kini jadi aku??? sialan! penyamaran ini sangat tidak nyaman bagiku," ucap Ryan dalam hatinya.
Ryan membuka pintu gerbang kantor seluas-luasnya supaya mobil Calesthane bisa dengan mudah masuk. Tak lama, terlihat mobil Calesthane melewati Ryan yang berdiri didekat gerbang. Ryan menatap Calesthane dengan tatapan sukanya. Calesthane memang terlihat mempesona dengan mengenakan baju jas hitam serta rok pendek putih dengan aksesoris tambahan yaitu kacamata hitam serta tas kecil.
"Wanita itu sangat mempesona," ucap Ryan memandangi Calesthane.
"Gak usah bermimpi! kamu hanya satpam! sedangkan dia pemilik perusahaan ini sekaligus desainer perancang baju-baju model. Jadi jangan mimpi!" jawab pak Boyo secara sepontan.
"Tidak! ini bisa jadi kenyataan! dia selevel dengan saya," jawab Ryan.
"Eh lu baru masuk tadi udah sombong banget apalagi udah lama. Terserah lu mau mimpi tinggi banget tapi ya gak mungkin bisa dekat dengan bu Calesthane," jawab pak Boyo semakin menghina Ryan.
Ryan merasa geram dengan perkataannya pak Boyo. Ia memutuskan untuk pergi meninggalkan pak Boyo yang masih menghina nya saja.
"Halo Jasmine, kamu udah sampai di kantor aku belum? aku udah sampai soalnya," ucap Calesthane berbicara dengan temannya sambil menutup pintu mobil.
"Alamat kantor lo dimana sih? gw lupa tahu," jawab Jasmine (teman dekat Calesthane).
"Aduhhhhhhhh iya deh sultan yang sibuk, jadi kantor temannya sendiri lupa," ujar Calesthane menyindir Jasmine.
"Ih maaf aku kan juga udah lama gak kesana," jawab Jasmine sambil tertawa kecil.
"Baru seminggu gak kesini, udah lupa aja. Makanya catat!" ucap Calesthane dengan ketusnya.
"Iya Bosque. Jadi mana alamatnya?" tanya Jasmine.
"Nama alamatnya, jalan Kapten Tendean Raya no 100 RT 02 RW 02 Jakarta Selatan Indonesia. Nama perusahaan nya The Lavender. Ingat tuh!" ucap Calesthane dengan dingin.
"Wih hafal banget nih sama nama perusahaan nya bu direktur," goda Jasmine.
"Udah ah cepetan jalannya. Hari ini kita ada rapat," jawab Calesthane.
Pada saat Calesthane sedang berjalan masuk kedalam perusahaannya dari arah parkiran mobil, terlihat mobil dengan kecepatan tinggi masuk kedalam parkiran bawah sehingga ia mengenai Calesthane yang sibuk bertelepon. Calesthane terkejut melihat itu. Tapi apa daya, mobil itu melaju sangat kencang sehingga tidak dapat menghindarinya. Yang hanya bisa dilakukan hanyalah berteriak terkejut.
Srttt....
Seketika mobil mengerem mendadak. Calesthane memejamkan kedua matanya. Semua pandangan tertuju pada Calesthane. Perlahan-lahan Calesthane membuka kedua matanya yang tadi ia sempat pejamkan. Betapa terkejut serta gugupnya dia saat melihat ada seorang pria menyelamatkan dirinya dari kecelakaan. Ditambah pria itu menyelamatkan dirinya dengan memeluknya lalu menjatuhkan dirinya serta si pria ke samping menghindari mobil.
"Wah si Putra berani-beraninya memeluk bu direktur. Baru kali ini bawahannya bu Calesthane berani memeluk bu Calesthane," ucap Anggara (salah satu satpam muda yang sedang berjaga disana saat itu).
"Iya. Bu Calesthane itu tidak ingin dipegang sama bawahannya sedikitpun. Namun ia malah tidak marah sama Putra," jawab pak Boyo.
Ditempat kejadian...
"Aku merasa sangat nyaman berada di pelukan pria ini," ucap Calesthane dalam hatinya sambil memejamkan kedua matanya dalam sedetik.
Ryan pun berdiri sambil menarik tangannya Calesthane. Ia merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan. Calesthane terlihat memandangi wajah Ryan karena ia merasa tidak asing dengan wajahnya.
"Eh...ibu tidak apa?" tanya Ryan ingin memegang siku Calesthane.
"Oh, saya tidak apa-apa," jawab Calesthane mengangkat tangannya untuk menghindari Ryan yang ingin memegang sikunya.
"Oh oke kalau begitu. Lain kali hati-hati ya bu apalagi ini perusahaan yang aktif. Cukup banyak kendaraan yang keluar masuk," jawab Ryan dengan suaranya yang penuh bijaksana.
"Aku seperti tidak asing dengan wajah dan suaranya," ucap Calesthane sambil melamun.
"Bu? ibu kok melamun," ujar Ryan melambai-lambaikan tangannya supaya Calesthane sadar dari lamunannya.
"Ah tidak! saya tidak melamun! oh ya, ngomong-ngomong kamu satpam baru disini? soalnya saya baru lihat kamu," jawab Calesthane.
"Iya bu saya baru masuk tadi sekitar tiga puluh menit yang lalu," jawab Ryan.
"Oh begitu, kamu terlihat cermat orangnya. Kapan-kapan saya mau uji kamu dibagian karyawan dalam kantor. Seperti menjadi bendahara, atau ketua marketing atau lainnya. Jangan jadi satpam!" jawab Calesthane.
Tiba-tiba muncullah orang yang hampir saja mencelakakan Calesthane. Untung saja Ryan berhasil menyelamatkannya.
"Bu Calesthane, saya benar-benar minta maaf yang sebesar-besarnya," ucap Bayu (manager perusahaan The Lavender).
"Iya tidak apa-apa. Lain kali hati-hati ya! kalau begitu saya permisi dulu," jawab Calesthane sambil tersenyum walaupun hanya sedikit.
Iapun masuk kedalam kantornya untuk menjalankan bisnisnya. Sedangkan Ryan kembali berkerja menjadi satpam. Sebenarnya ia tidak betah tetapi mau gimana lagi? hanya itu satu-satunya jalan supaya menemukan cinta sejatinya.
"Wah-wah ada yang jadi sok pahlawan nih," sindir Rudi (satpam yang agak jahat dikantor The Lavender).
"Tadi anda bilang apa? sok jadi pahlawan? masih untung saya menyelamatkan bu Calesthane. Kalau tidak, apa yang akan terjadi pada bu Calesthane? pasti akan terjadi sesuatu buruk jika saya tidak menyelamatkan. Bisa saja dia koma karena tertabrak," jawab Ryan dengan beraninya.
"Anak baru aja udah sombong banget lu. Awas aja ya lu, kehidupan lu akan sial karena udah berani dekat-dekat sama Calesthane," ucap Rudi sambil berjalan pergi.
"Heyyyy...gw gak takut dengan ancaman lo!!! silahkan ancam gw! lo yang akan kena imbasnya," teriak Ryan menghina Rudi.
Setelah itu para satpam kembali berkerja sesuai tugasnya yang telah didapat. Begitu juga dengan karyawan didalam kantor. Mereka berkerja sesuai bagian nya.
Beberapa jam kemudian...
Jam istirahat telah tiba. Kini saatnya para pekerja beristirahat. Beberapa pekerja ada yang memilih berisitirahat didalam kantor dan ada juga yang memilih di luar kantor.
Di cafe Akira back....
"Bagaimana kabar selama lima jam berkerja di perusahaan The Lavender?" tanya Santoso sambil meminum ice lemon tea nya.
"Sedikit manis dan sedikit pahit," jawab Ryan memainkan kedua sumpit.
"Bisakah kau ceritakan perisitiwa manis dan pahitnya?" ucap Santoso, seketika langsung menatap Ryan.
"Anda terlihat sangat ingin tahu mengenai kejadian yang saya alami tadi," jawab Ryan Delon.
"Udahlah ayo cepat ceritakan! masih banyak urusan di kantor," ucap Santoso dengan bete nya.
"Iya ampun bang jago," jawab Ryan meledek Santoso.
"Udah deh itu kata-kata dari lirik lagu gak usah dibawa-bawa! buruan ah jangan banyak canda," jawab Santoso.