Chereads / Perceraian Kontrak / Chapter 8 - Tidak cuma ceo tapi....

Chapter 8 - Tidak cuma ceo tapi....

Keesokan harinya....

Terlihat Calesthane sedang duduk kursi taman sambil mengikat tali sepatunya. Ia sudah bersiap untuk berangkat bekerja dan setelah selesai bekerja bertemu dengan Rey pacarnya. Calesthane memasuki mobilnya lalu menyetir dan membawa pergi kendaraan itu ketempat yang sedang dituju nya saat ini. Yaitu kantor nya yang bernama The Lavender.

Dikediaman Ryan...

Disisi lain, terlihat Ryan sedang bersiap-siap untuk berangkat bekerja. Namun bukan sebagai satpam, melainkan sebagai seorang direktur perusahaan nya. Untuk kali ini saja Ryan harus mengurus kerjanya karena ia akan bertemu Calesthane, mereka akan meeting bersama karena perusahaan Ryan membantu perusahaan Calesthane dalam menjalankan projek pameran busana yang dirancang oleh Calesthane dan sahabat dekat Calesthane bernama Zahra.

"Dasi dan lainnya sudah selesai. Kini saatnya berangkat, tunggu dulu deh. Aku harus hubungi Santoso dulu untuk memberitahu hal ini," ucap Ryan sambil mengambil ponselnya yang ada dimeja.

Ryan mengambil ponselnya lalu menghubungi Santoso. Namun, sudah tiga kali ia menghubungi Santoso tapi tidak diangkat juga teleponnya.

"Tumben Santoso gak angkat telepon ku, biasanya dia yang menghubungi ku. Apa dia marah soal kemarin ya? tapi ya gak mungkin juga. Coba deh sebelum berangkat aku kesana," ujar Ryan.

Iapun membuka salah satu pintu ruangannya. Tak sampai disitu, Ryan masuk kedalam sana dan langsung menutup pintu dengan gerakan cepat. Ia menyalakan lampu ruangan yang didatanginya. Ternyata dan ternyata, disana banyak sekali perlengkapan senjata. Dari mulai pistol, senapan, dan lainnya. Semua senjata hampir lengkap berada disana dan tersusun rapi didalam lemari.

"Untuk beberapa hari ini aku akan membawa senjata api andalan ku. Mungkin saja aku diserang oleh kak Yuan karena ulahku yang menyuruh orang untuk membakar harta nya. Aku akan membawa pistol ini," ucap Ryan sambil mengambil salah satu pistol andalannya.

Ya sebenarnya Ryan itu tidak hanya bekerja sebagai seorang Ceo perusahaan saja, namun ia juga bekerja sebagai agen rahasia. Ia paling aktif menjadi agen rahasia pada saat berada di negara Amerika. Para intel sering memakainya untuk memata-matai target. Tapi sekarang Ryan sudah jarang menjadi agen rahasia karena ia sibuk mengurus kerjaannya sebagai seorang Ceo.

Pistol andalannya yang akan dibawa dan dipakai jika ada sesuatu kali ini adalah bernama Desert Eagle. Pistol ini sering dipakai Ryan saat dalam misi yang lumayan sulit baginya pada saat di Amerika.

Santoso juga tahu mengenai Ryan yang berprofesi sebagai agen rahasia juga. Namun bukan berarti Santoso seorang agen rahasia, ia hanya seorang Ceo yang dekat saja dengan Ryan.

Di ruangan itu terdapat banyak sekali tempelan kertas berisi catatannya mengenai misi-misi yang didapat serta cara menghadapinya. Pokoknya kalau Ryan di Amerika, hati-hati deh para target nya😅

Semua beres, pistol dan perlengkapan lainnya sudah siap. Kini tinggal berangkat untuk meeting oleh perusahaan The Lavender yang dibawah pimpinan Calesthane.

***

Di kantor The Lavender...

Terlihat mobil yang dikendarai Calesthane, masuk kedalam perusahaan The Lavender. Mobil itu menuju parkiran depan lobby utama. Namun saat melewati pos para satpam berisitirahat, Calesthane merasa ada yang aneh. Karena ia tidak melihat Ryan berada disana. Ia juga sempat bertanya kepada pak Bono apakah ada Ryan yang dikenal sebagai Putra disana? namun pak Bono bilang, Ryan tidak ada dari tadi pagi.

Baru kali ini Calesthane sedikit khawatir dengan kondisi satpamnya. Memang gejala-gejala jatuh cinta sudah mulai tumbuh nih sedikit demi sedikit.

Calesthane masuk kedalam kantornya dengan banyak pikiran. Ia bertanya-tanya dengan dirinya sendiri. Kemana Putra (Ryan)? apakah dia tidak masuk kerja? tapi kan baru saja dia masuk kemarin, masa Putra sudah tidak masuk kerja saja.

Calesthane berhenti memikirkan semua itu. Biarkan masalah itu, lagipula Calesthane juga sudah memiliki pacar masa iya dia jatuh cinta dengan seorang satpam kantor nya sendiri.

Calesthane menyapa karyawan-karyawan kantornya yang sedang bersiap-siap bekerja. Ada beberapa juga yang sedang sarapan dan sedang mengobrol dengan asik.

"Good morning everyone. Have a nice day today. (Selamat pagi semuanya. Semoga harimu menyenangkan hari ini)," ucap Calesthane sambil menyapa para karyawan nya dengan wajah tersenyum.

"Morning too Miss Calesthane," ujar para karyawan yang berada di ruangan Calesthane berada.

Setelah itu Calesthane masuk kedalam ruangannya lalu memberes-bereskan semua barang-barang yang ia bawa dari rumah.

Sehabis selesai memberes-bereskan barang-barang, Calesthane menyempatkan waktunya untuk menghubungi kekasihnya saat ini. Tak lama kemudian, Rey mengangkat telepon dari Calesthane. Iapun langsung menyapa Calesthane dengan penuh kegembiraan.

"hi my dear .. What's up calling me so early? you miss me? patient, soon I will come and kiss you until satisfied. (hai sayangku .. Ada apa memanggilku sepagi ini? kamu rindu saya? Sabar, sebentar lagi aku akan datang dan menciummu sampai puas)," ucap Rey sambil memberes-bereskan barang-barangnya yang akan dibawa ke Jakarta.

"don't be too excessive. Yes indeed I miss you but I will not kiss you unless we are married. (jangan terlalu berlebihan. Ya memang aku merindukanmu tapi aku tidak akan menciummu kecuali kita sudah menikah)," jawab Calesthane sedikit judes.

"Yes dear, don't be angry with me. Your beautiful face will disappear later. (Ya sayang, jangan marah padaku. Wajah cantikmu akan hilang nanti)," jawab Rey merayu Calesthane yang mulai kesal dengan kata-katanya.