"Iya aja lah," ucap Santoso bete.
***
Beberapa jam kemudian...
#Dikediaman Calesthane#
Terlihat Calesthane sedang duduk dipinggir kolam sambil termenung memikirkan kejadian yang dialami selama seharian penuh. Ia tidak menyangka bahwa akan bertemu dengan satpam yang menarik perhatiannya. Meskipun Calesthane sedikit tertarik dengan Ryan, namun ia sudah milik orang lain. Dia sudah mempunyai pacar bernama Rey, seorang Arsitek sekaligus mahasiswa di universitas Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang berada di Amerika serikat.
Calesthane bisa mengenal Rey karena dulu Calesthane sempat berkuliah di Amerika serikat jurusan desainer fashion tepatnya adalah sekolah bernama Parson, The New School for Design. Tapi itu hanya setahun, karena Calesthane dipindahkan oleh papanya ke Indonesia. Ya terkadang Calesthane suka kesana untuk berlibur sekaligus bertemu pacarannya. Rey pun terkadang berlibur ke Indonesia untuk menemui Calesthane.
Saat ini Rey sedang berada di Bali, ia sedang berlibur disana. Minggu kemarin ia sempat ke Jakarta menemui Calesthane dan berlibur, setelah puas di Jakarta, Rey berlibur bebas dibali.
"Hmmm... terkadang aku suka merindukan Rey saat seperti ini. Tapi, kenapa aku malah merindukan si satpam itu ya? padahal dia hanya satpam seperti biasanya, namun kenapa dia istimewa bagiku?" ucap Calesthane sambil tersenyum-senyum sendiri.
"Jangan sampai aku jatuh cinta dengannya. Jangankan cinta, ketemu aja aku sudah malas.Tapi aku kok malah rindu sih??? heran aku. Apalagi kalau mami sampai tahu bahwa aku suka sama satpam, sama Rey aja udah ditentang ini hanya sama satpam. Sebenarnya aku juga udah malas sih dengan Rey, kan awalnya hanya pacaran kontrak. Aku pengen putus dengannya, tapi aku juga sayang dan cinta dengannya meskipun tidak begitu banget," Calesthane berdiri lalu berjalan seperti setrikaan.
Mama nya Calesthane melewati pintu menuju kolam renang tempat Calesthane saat ini berada. Namun, ia langsung terhenti melihat tingkah anaknya yang seperti orang tidak jelas.
Nona Berlia berjalan menuju kolam tempat Calesthane sedang berjalan kesana-kesini seperti setrikaan. Nona Berlia memegangi pundak Calesthane dan membuatnya terkejut.
"Astaga! mami," ucap Calesthane terkejut.
"Iya ini mami. Kamu kenapa sih? dari tadi mami perhatiin mondar-mandir aja," jawab nona Berlia sedikit membentak Calesthane.
"Apaan sih mi? mami kan tahu bahwa Calesthane sedang pusing mikirin kerjaan. Lebih baik Calesthane balik sekolah aja ke Amerika, gak usah di Indonesia sekolahnya. Ribet, harus ngurusin kerjaan plus tugas-tugas kuliah. Untung saja sekolah lagi cuti," Calesthane menghentakkan kaki kanannya dengan wajah cemberut.
"Hmmm... kamu mau sekolah di Amerika lagi karena kamu mau pacaran sama cowok tengil itukan? yang siapa tuh namanya, namanya aja gak jelas," ejek nona Berlia.
"Ih jangan ejek Rey mami. Dia kan orangnya konyol begitu jadi ya gak apa-apa. Bahkan aku juga suka kok dengan orang konyol seperti Rey, tapi mami nya aja yang pelit sama aku. Asal aku deket dikit sama cowok yang katanya beginilah begitulah," jawab Calesthane sedikit mengejek nona Berlia, mami nya.
"Kamu bilang apa? konyol? ya iya dia itu konyol. Sama aja seperti watak-watak anak kecil gitu. Sudah seumuran sama kamu, terus wataknya juga seperti anak kecil. Pokoknya mami gak setuju!" nona Berlia membelakangi Calesthane dengan wajahnya yang judes.
"Ih mami mah, gini aja. Kalau Calesthane bisa buktikan Rey itu mampu menjaga Calesthane dengan baik, mami harus izinkan aku menikah dengannya. Jika Calesthane tidak bisa menjamin itu, Calesthane ikut kata mami yaitu menikah dengan Charles si om-om tua itu," Calesthane mengajak mami nya taruhan.
"Oh oke. Jika kamu sampai tidak berjodoh dengan Rey, kamu harus nikah dengan Charles!" ucap nona Berlia.
"Oh enggak gini aja, kalau misalnya Calesthane bisa menemukan pendamping hidup yang baik, nikahkan aku dengannya," ujar Calesthane.
"Ya mami setuju. Kita sepakat mulai kali ini, oke!" nona Berlia mengulurkan tangannya.
Calesthane memegangi tangan nona Berlia. Mereka berdua sepakat atas keputusan yang baru saja Calesthane buat.
Setelah itu nona Berlia masuk kedalam rumah dan berjalan kearah dapur untuk mengambil buah kesukaannya yang baru saja dibelinya tadi sore.
Calesthane langsung buru-buru masuk kedalam kamarnya untuk mengabarkan keputusan yang baru dibuatnya serta sudah disetujui oleh mami nya kepada pacarannya, Rey. Ia menutup pintu kamarnya serta mengunci lalu menelepon Rey.
Tak lama kemudian, Rey mengangkat telepon dari Calesthane.
"hi calesthane darling, why did you call me? (hai calesthane sayang, kenapa kamu menelepon saya)," tanya Rey.
"Honey I want to tell you, I just made a decision with mami that if you can take care of me all the way to the wedding, my mom will give us my blessing. And if the opposite, I will be matched with the man of his choice. Honey, you want to help me right? this for us. (Sayang aku ingin memberitahumu, aku baru saja membuat keputusan dengan mami bahwa jika kamu bisa menjagaku sampai ke pernikahan, ibuku akan memberiku restu. Dan jika sebaliknya, saya akan dicocokkan dengan pria pilihannya. Sayang, kamu ingin membantuku kan? ini untuk kita)," jawab Calesthane menjelaskan kesepakatan yang tadi.
"okay honey, I will help for your sake. You are the one I love. You take it easy, I'm always by your side. (oke sayang, aku akan bantu demi kamu. Kaulah yang aku cintai. Tenang saja, aku selalu di sisimu)," jawab Rey sedikit menenangkan Calesthane.
"You are truly a very precious person to me. I am very grateful to you, I am also in love with you. Oh yes, tomorrow you can come from Bali to Jakarta to see me? I really miss you. (Kamu benar-benar orang yang sangat berharga bagi aku. Aku sangat berterima kasih padamu, aku juga mencintaimu. Oh iya, besok bisa datang dari Bali ke Jakarta untuk melihat aku? aku sungguh merindukanmu)," jawab Calesthane sambil duduk di ranjangnya dengan raut wajah yang mulai berseri-seri.
"yes dear, tomorrow I will try to go to Jakarta to meet you who are missing me. I miss you, too. (iya sayang, besok aku akan coba ke jakarta untuk ketemu kamu yang kangen sama aku. Aku juga merindukanmu)," jawab Rey dengan nada suara yang bahagia.
"Okay, I want to go to bed first. See you tomorrow honey. (Oke, aku mau tidur dulu. Sampai jumpa besok sayang)," jawab Calesthane.
"Yes. I love you. (Iya. Aku cinta kamu)," ucap Rey.
"Love you too. (Saya juga mencintaimu)," jawab Calesthane.
Setelah itu Calesthane mematikan handphone nya sehabis menghubungi Rey pacarnya. Iapun menyelimuti dirinya dan mulai memejamkan kedua matanya.