Andra menatap gadis yang ada diperlukannya itu dengan tajam, entah apa yang harus dia katakan lagi agar Marlyna percaya dengan semua kata-katanya. Selama ini dia belum pernah merasakan perasaan yang menggebu seperti ini, bahkan pada wanita-wanita cantik yang berkeliaran diluar sana. Hanya Marlyna, orang pertama yang membuat hatinya redam dan nyaman.
"Marlyna, aku tidak pernah merasa sebodoh ini. Maksudku iya mengejar cintamu yang rasanya sulit sekali untuk didapatkan, seberapa kali kita tidur bersama itu tidak mengubah keadaan. Kau tetaplah bukan milikku, dan itu membuat diriku sangat resah. Sekarang aku hanya ingin kau tahu jika perasaanku ini benar-benar tulus padamu, aku bukanlah lelaki baik yang mungkin pantas untuk mendapatkan dirimu. Hanya saja tolong berikan satu kepercayaanmu padaku, agar aku bisa membuktikan semuanya." ucap Andra.
