Rayhan menginjak gas nya cepat,dia sangat kesal saat melihat titik keberadaan Karina berjalan,Rayhan tidak ingin berpikiran negatif tapi otak nya tidak bisa diam saat mendengar Dimas yang berada di dekat Karina.
"berhenti?" gumam Rayhan saat melihat titik itu berhenti,dia dengan cepat menginjak pedal gas nya,dia tidak boleh ketinggalan.
Rayhan mengerutkan alisnya saat melihat mobil yang berhenti di pinggir jalan dan tepat dimana keberadaan Karina,Rayhan setengah berlari menghampiri mobil itu dan melihat Dimas dengan Karina yang tidak sadar di dalam nya.
"sial"
Bruk
Rayhan menarik badan Dimas keluar dan langsung menampar nya tepat di rahangnya,Rayhan berulang kali memukuli Dimas hingga hidung pria itu berdarah.
"apa yang kamu lakukan ke Karina hah!?" tanya Rayhan marah,dia masih saja memukuli Dimas dengan brutal sedangkan Dimas hanya bisa diam dan tidak melawan.
"katakan,apa yang kamu lakukan ke Karina?" ucap Rayhan lagi setelah dia rasa wajah Dimas sudah tidak berbentuk lagi.
"aku hanya ingin mengantar nya" ucap Dimas,dia memegang mulut nya yang berdarah "dan kamu datang malah memukuli ku" ucap nya lagi
"tapi kena kamu berhenti di tengah jalan seperti ini?"
"Karina mabuk dan dia ngelantur kemana mana,dia mengangguku saat menyetir,bagaimana aku tidak berhenti" ucap Dimas lagi,dia memegang rahang nya yang dia yakini itu sedikit tergeser
Rayhan yang mendengarnya pun langsung mendekati Karina,dia melihat Karina yang tidak sadar dan langsung mengangkat nya.
"Rayhan?" ucap Karina setengah sadar,dia menepuk pipi Rayhan perlahan.
"iya Karina" balas Rayhan,dia menggendong Karina dan mencoba membawa nya keluar dari mobil Dimas
"kamu kenapa nggak hiraukan aku beberapa hari ini hm?" tanya Karina
Rayhan hanya diam memandang Karina yang ngelantur sendiri
"jika aku mendengar kamu menyakiti perasaan Karina,seperti ini lagi maka aku akan segera mengambilnya dari kamu"ancam Dimas saat melihat Rayhan yang menggendong Karina.
Rayhan berbalik dan memandang Dimas "justru saat bersama kamu lah,Karina dalam bahaya"
Dimas mengerutkan kening nya mendengar perkataan Rayhan "maksud kamu?" tanya Dimas tidak paham.
Rayhan menyunggingkan sudut bibir nya "tanyakan lah pada istri psikopat mu" balas Dimas,dia meletakkan badan Karina di dalam mobil .
"tanyakan berapa kali dia sudah mengancam ku untuk memisahkan kalian" lanjut Dimas.
"kamu berbohong kan?'
Rayhan menggeleng "seharus nya kamu sadar,kalian sudah memiliki rumah tangga masing masing,dan tidak perlu mencampuri urusan masing masing,Karina bahagia bersama ku dan kamu berhenti lah untuk mengejarnya" balas Rayhan,dia membalikkan badannya dan masuk ke dalam mobil,meninggalkan Dimas yang mematung sendirian.
Rayhan melajukan mobil nya menuju Apartemen mereka,sekali kali dia menengokkan kepala nya melihat Karina yang masih tidak sadar,terkadang wanita itu berkata dan tertawa sendiri.
"Rayhan"
Rayhan mengalihkan pandangannya menatap Karina,Karina tersenyum "aku mencintai mu" ucap Karina
Rayhan terdiam,apa dia tidak salah dengar Karina mengatakan kalau dia mencintai dirinya? Rayhan menggeleng Karina dalam keadaan mabuk sekarang mungkin saja wanita itu hanya bergurau belaka.
**
Karina terbangun dari tidur nya dengan kepala yang sangat sakit,dia melihat jam di nakas yang sudah menunjukkan pukul 10 pagi,Rayhan pasti sudah berangkat kerja.
Karina mencoba mengingat siapa yang membawa nya kemarin,apakah Dimas atau Rayhan,ingatan terakhir nya Dimas lah yang membantu nya tapi bagaimana bisa Dimas membawa nya ke Apartemen Rayhan?.
Karina membuka handphone nya dan melihat sebuah pesan dari Rayhan
"makan lah sop ayam untuk menghangatkan perut kamu"
Karina tersenyum saat membaca pesan dari Rayhan,dia langsung bangkit dan menuju dapur untuk memakannya,KARina mengambil sop nya dan memakannya walaupun rasa nya sedikit asin tapi dia senang karena ini buatan Rayhan.
Setelah menghabiskan sop nya,Karina mengacak ngacak isi kulkas,dia akan membuatkan makan siang untuk Rayhan sebagai permintaan maaf,dia akan membuatkan makanan kesukaan RAYhan.
Karina memotong,menumis dan menggoreng semua bahan,dia berharap Rayhan akan menyukai nya.
"sudah siap" ucap Karina bangga saat melihat makanan yang sudah dia siapkan
"tinggal mandi dan berangkat" gumamnya dan langsung pergi ke kamar mandi
**
Karina memasuki kantor Rayhan dengan percaya diri,beberapa karyawan yang melihat nya memberikan hormat dan beberapa yang tidak,mungkin mereka tidak tahu siapa Karina.
"mencari pak Rayhan bu?" tanya sekretaris Rayhan,Karina mengangguk
"masuk aja bu,pak Rayhan ada di dalam" ucap nya,Karina mengucapkan terimakasih lalu pergi masuk ke dalam.
Dia mengetuk pintu Rayhan dan mendengar kata masuk dari dalam \.
"Ray" ucap Karina sambil berjalan menghampiri Rayhan,RAYhan mendongakkan kepala nya dan terkejut melihat keberadaan Karina di ruangannya.
"peur kamu nggak sakit?" tanya Rayhan,dia duduk di samping Karina yang sudah duduk di sofa ruangannya.
Karina mengangguk semangat "berkat sop kamu,perut ku nggak sakit"
"syukurlah,ada apa kamu kesini?"
"aku membawakan makan siang untuk kamu" ucap Karina sambil membuka makanan yang di bawa nya
"kamu belum makan kan?" tanya Karina dan RAYhan mengannguk
"sini aku suapin" ucap Karina,dia ingin mengambilkan makanan untuk Rayhan dan menyuapkannya tapi tangannya di tahan Rayhan.
"berdua kita makannya,kamu pasti belum makan juga kan?" Rayhan menatap wajah Karina yang nampak keheranan.
"aku masih kenyang,lagipula bekal nya aku buat kamu" ucap Karina,Rayhan menggeleng dia tahu wanita itu kelaparan dari bunyi di perut nya.
"tapi perut kamu nggak bisa bohong Karina" ucap Rayhan tertawa geli,sedangkan Karina hanya menunduk malu,sial kenapa perut nya harus bunyi di saat seperti ini.
"nanti kamu pulang sama aku ya?" Rayhan memakan makannya dengan lahap sekali kali menyuapi Karina.
"pulang nunggu kamu?aku akan bosan Ray" ucap Karina
"kamu bisa main game atau baca buku dulu disini,aku khawatir kamu pulang dengan taxi" balas Rayhan,Karina mengangguk pasrah percuma saja dia mendebat kehendak RAYhan.
**
Karina menatap layar laptop nya dengan serius,bahkan Rayhan pun beberapa kali memanggil tidak di jawab Karina,Rayhan menatap Karina dan berjalan mendekati nya,dia penasaran dengan apa yang dilakukan wanita itu di layar laptop nya.
"kamu mengarang cerita?" tanya Rayhan heran,saat Karina mengetiikan jari nya di laptop
Karina terkejut lalu memutarkan badannya menatap Rayhan "hm? Iya aku menulis cerita" balas Karina
"sejak kapan?" tanya Rayhan penasaran.dia duduk disamping Karina
"sudah lama,tapi aku hanya mengerjakannya saat lenggang seperti ini" balas Karina,mata nya tidak lepas dari layar laptop nya "aku suka merangkai kata kata dan menuangkannya kedalam cerita Ray" sambung nya
Rayhan melihat cerita Karina dan membaca nya,RAYhan merasa kagum dengan imaginasi Karina,wanita itu pandai memilih kata kata untuk nya.
"kamu lihat ini Ray?" tanya Karina sambil menunjuk satu kata di cerita nya
"aku paling suka kata Sandykala ini" ucap Karina,lalu menatap Rayhan "kamu tahu arti nya?" Rayhan menggeleng
"Sandykala memiliki arti yang indah yaitu gurat merah di senja" ucap Karina dia menatap wajah bingung Rayhan "arti nya orang yang mampu memberikan ketenangan dan kebahagian dalam hidup orang lain,dari dulu aku selalu ingin menjadi sandykala di dalam hidup kamu" ucap Karina,Rayhan memalingkan wajah nya dan menatap Karina.
"jangan anggap hal ini serius,aku Cuma bercanda" balas Karina,dia menutup laptop nya dan ingin pergi,tetapi tangannya di tahan oleh Rayhan.
"kamu selalu menjadi sandykala di dalam hidup aku" ucap Rayhan menatap Karina,sedangkan Karina dia menatap RAYhan dengan bingung.
Rayhan tersenyum,perlahan dia memajukan wajah nya dan mencium Karina pelan,sangat pelan dan lembut.