Chereads / KARINA MARRIAGE / Chapter 24 - PART 24 RESPON BAGUS

Chapter 24 - PART 24 RESPON BAGUS

"Kenapa pulang larut?"

Dimas baru saja sampai di Apartemen nya,tapi diri nya sudah mendengar suara kesal dari Sisca.Dimas mengangkat kepala nya menatap Sisca yang sedang menonton televisi.

"Aku sudah lelah Sisca,jangan membuat aku marah." Ucap nya singkat,Sisca menoleh ke arah Dimas yang terlihat sangat lelah,muka pria itu bahkan terlihat pucat.

"Mas,ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu." Nada Sisca melembut setelah melihat Dimas yang terlihat lelah,dia bangkit mendekati Dimas dan memegang lengan nya.Menuntun nya untuk duduk.

"Ada apa? Jika kamu hanya ingin bertengkar,aku sudah tidak sanggup."

Sisca menggeleng,"Bukan,ada sesuatu yang ingin aku beritahu." Ucap nya,Sisca bangkit menuju lemari nya mencari sesuatu.Dimas memperhatikan semua gerak Sisca,dia menurunkan pandangan nya menuju perut Sisca yang sudah terlihat besar.

"Aku membeli sebuah rumah untuk kita." Sisca memberikan sebuah sertifikat rumah kepada Dimas,Dimas mengambil sertifikat itu dan terkejut dengan harga rumah yang di beli sangat lah mahal.

"Kenapa kamu membeli rumah tanpa sepengatahuan ku?" Tanya Dimas marah,dia menatap tajam Sisca.Sisca terkejut saat melihat wajah marah Dimas.

"Apa kamu nggak menghargai aku sebagai suami kamu? APa Apartemen yang aku sediakan ini terlalu kecil untuk kamu!" bentak nya,Sisca tersentak lalu menatap Dimas.

"Bukan maksud ku begitu,aku ingin memberitahu kamu hal ini tapi kamu mengabaikan ku."

"Tapi kamu tetap membeli rumah ini tanpa persetujuan aku kan?" bentak nya lagi.

"Aku ingin mengajak kamu,tapi kamu tidak pernah peduli.kamu bahkan tidak pernah memperdulikan anak yang sedang aku kandung,padahal itu jelas jelas anak kamu!" Sisca balik membantak Dimas,dia tidak suka jika ada orang yang membentak nya dengan keras.

Dimas menatap sisca tajam lalu menghela nafas nya,"Sudah lah,kamu tidak akan pernah seperti Karina.Dia tidak pernah bertanya sebelum mengambil keputusan."

Sisca meneguk air liur nya,air mata nya hampir tumpah saat Dimas membandingkan nya dengan Karina,"Iya,aku memang bukan Karina,aku bukan dia dan tidak akan pernah menjadi dia!"

Dimas diam melihat Sisca yang menumpahkan kemarahan nya,Dimas bangkit dan pergi meninggalkan Sisca.

"Ingin kamu setuju atau tidak,kita akan tetap pindah ke sana."

Langkah Dimas terhenti,dia menoleh sedikit."Terserah,kamu tidak akan pernah mendengarkan perkataan ku juga." Setelah itu Dimas Kembali melanjutkan jalan nya,Sisca menatap punggung Dimas yang menjauh dengan marah,dia menoleh ke samping dan melempar bantal di samping nya.

Mereka tidak pernah berbicara baik baik dan berakhir dengan pertengkaran seperti ini.

*

Rayhan melirik ke arah Karina yang terlihat tertidur nyenyak,Rayhan mengangkat tangan nya dan menutupi bahu Karina yang polos dengan selimut.Dia menghela nafas nya dan mengambil handphone nya lagi.

Dia membuka pesan dari nomor yang tidak di kenal,sudah beberapa hari ini nomor itu selalu mengirim beberapa foto kedekatakan antara Karina dan Dimas di tempat kerja mereka,Rayhan tidak tahu siapa yang mengirim dan tujuan nya karena dari Rayhan sendiri diri nya tidak meminta orang lain untuk mematai matai Karina,dia cukup yakin jika isteri nya itu tidak akan mengkhianati dia.

Tapi Rayhan yakin jika ini ada hubungan nya dengan Sisca,Wanita itu lah yang meminta Dimas dan Karina untuk menjauh,dan dia yakin jika ini semua perbuatan Sisca.Rayhan yakin tidak sulit Wanita seperti Sisca untuk meminta orang lain mengikuti suami nya.

Rayhan menarik nafas nya dan Kembali meletakkan handphone nya,dia menyampingkan badan nya dan memeluk Karina.

"ehm Ray,kamu bangun?" karina terbangun saat Rayhan memeluk nya dengan erat,dia membalikkan badan nya dan melihat Rayhan yang membuka mata nya.

"Aku lapar." Ucap Rayhan pelan,Karina tersenyum dia mengelus pipi Rayhan pelan dan bangkit.Selimut dia lilitkan di badan nya dan pergi menuju dapur.

Bukan makanan yang sulit,Karina hanya memasak mie instan karena sudah tengah malam,Karina tidak ingin membangunkan tetangga sebelah nya dengan membuat keributan.

"Aku Cuma buat mie instan,kamu tidak masalah?" Karina meletakkan mie instan buatan nya di depan Rayhan,Rayhan mengangguk dia mengambil mie instan dan memakan nya.

Rayhan mengangkat wajah nya melihat Karina yang hanya duduk diam di samping nya,"Kamu tidak ikut makan juga?" tanya bingung.

Karina menggeleng,makan mie instan di tengah malam yang ada muka nya akan bengkak.

"Makan lah sedikit,kegiatan kita tadi sangat menguras tenaga,kamu akan kelaparan saat tidur nanti."

Pipi Karina memerah mendengar perkataan Rayhan,dia membuka mulut nya dan menerima suapan dari Rayhan.Rayhan tersenyum lebar,dia sangat suka melihat wajah malu Karina seperti ini.

"Omong omong kamu kenapa jadi terbangun Ray? Biasa nya kamu langsung tidur." Tanya Karina heran,tidak biasa nya pria itu terbangun hanya karena lapar,apalagi mereka sudah makan malam tadi.

"Ah tiba tiba saja perut ku lapar." Jawab nya kikuk,Karina menoleh menatap Rayhan,dia mengangkat tangan nya mengelus pipi Rayhan lembut.

"Ada yang kamu pikirkan? Pekerjaan kamu di kantor baik baik saja?" tanya Karina lembut,Rayhan menatap Karina dan mengangguk.

Pekerjaan nya di kantor memang baik baik saja,tapi tidak dengan perasaan nya.

"oh ya,mama ngundang kita buat ke rumah minggu ini.Kamu tidak sibuk kan?"

Rayhan mengangguk,dia meletakkan mangkok kosong di atas meja.

*

"karina,bisa masuk ke ruangan saya?" Karina mendongak dan melihat pimpinan lab nya masuk ke dalam ruangan mereka,Karina mengangguk dan mengikuti pimpinan nya itu ke dalam ruangan.

"Ada apa pak?" tanya Karina.Pimpinan nya itu menunduk mengambil sesuatu di lemari nya dan meletakkan nya di atas meja.

Karina duduk dan melihat dokumen itu.

"Saya baru saja mendapat berita jika mereka sangat suka dengan hasil penelitian kamu tentang vaksin waktu itu,dan mereka ingin bertemu dengan kamu dan Dimas minggu depan."

Karina melebarkan mata nya senang,dia menutup mulut nya saking senang nya,dia tidak menyangka jika peneliti lain di luar negeri sangat suka dengan penelitian nya.

"Mau pak,saya sangat merasa tersanjung jika mereka ingin bertemu dengan kami." Karina tersenyum lebar,ini seperti mimpi bagi nya,bisa bertemu dengan analis dari negeri lain.

"Baiklah,saya akan beritahu lagi tempat bertemu nya." Pimpinan nya berdiri dan mengulurkan tangan nya,Karina dengan sigap berdiri dan menerima uluran tangan pimpinan nya.

"Saya ucapkan selamat atas keberhasilan ini,kamu memang sangat berbakat." Ucap pimpinan itu memuji Karina,Karina tersenyum senang.Dia izin keluar dan berlari menemui Dimas yang sedang meneliti bakteri.

"Dimas,tebak aku ada kabar baik apa?" Karina tersenyum lebar menatap Dimas.

"Ada apa?"

"penelitian kita kemarin mendapat respon bagus dari peneti luar negeri,dan mereka ingin bertemu dengan kita minggu depan." Karina berteriak senang,dia tidak bisa menyembunyikan kesenangan nya kali ini.

"Kamu serius?" Tanya Dimas terkejut,dia tidak mengharapkan mendapat respon sebaik ini sebelum nya.

Karina mengangguk semangat,dia mengulurkan tangan nya dan memeluk Dimas tanpa sadar.

"pimpinan tadi bilang ke aku langsung." Ucap nya,Dimas terkejut saat Karina tiba tiba memeluk nya,dia tersenyum dan membalas pelukan karina dengan erat.