"Sudah bertemu dengan tetangga?"
Karina menoleh ke samping dan melihat Rayhan yang sedang menonton televisi nya.
"Ah hm sudah,tapi yang di samping orang nya nggak ada." Bohong Karina,dia tidak bisa membayangkan apa yang akan di lakukan pria itu jika tahu tetangga nya adalah Dimas.
"Yang satu nya lagi siapa?"
"Nenek tua,dia sangat ramah." Rayhan mengangguk,pandangan nya Kembali tertuju menonton pertandingan bola.Melihat Rayhan yang tidak bertanya lagi membuat Karina bernafas lega dengan cepat dia pergi ke dapur dan mencuci tangan nya.
Dia masih jengkel saat mengetahui jika tetangga nya adalah Dimas,bukan karena dia tidak suka Dimas hanya saja Rayhan tidak suka kepada Dimas,pria itu pasti akan kesal saat tahu tapi di satu sisi Karina tidak bisa menyembunyikan hal ini.Cepat atau lambat Rayhan pasti tahu jika Dimas adalah tetangga mereka.
Setelah selesai mencuci tangan nya Karina Kembali berjalan menuju ruang tamu dan duduk di samping Rayhan,kepala nya dia sandarkan di bahu pria itu.
"Karin,menurut kamu perkataan cinta itu penting nggak?" Rayhan mulai bicara random kepada karina tapi pertanyaan ini dia benar benar penasaran.
"hm bagaimana ya,jika di tanya penting itu penting tapi itu tidak segala nya."
"Maksud nya?"
"Ya terkadang kan ada beberapa orang yang memang tidak mengatakan cinta secara mudah tapi dia menunjukkan itu semua dengan perbuatan."
"Lalu?"
"Tapi mengatakan jika kita mencintai orang itu juga penting,karena tidak semua orang tidak peka dengan perbuatan dan butuh perkataan seperti itu."
"Seperti kamu kan?" canda Rayhan tapi membuat Karina terdiam,Rayhan seperti menyindir diri nya yang tidak pernah mengucapkan kata cinta pada Rayhan.
Karina menggelengkan kepala nya pelan,tidak mungkin Rayhan hanya bercanda."Kalau aku tipe yang seperti apa?" Paham jika Karina tersinggung,Rayhan mencoba mengalihkan pembicaraan nya.
Karina mengangkat kepala nya lalu mengetuk dagu nya dengan telunjuk berulang kali.
"Hm bagaimana ya." Gantung nya.
"Jika kamu tidak jawab aku akan marah." Ucap Rayhan,dia memiringkan badan nya pura pura merajuk dengan Karina.
Karina tersenyum geli,dia memeluk lengan Rayhan dari samping."Kamu pria sempurna,menunjukkan cinta kamu dengan perkataan dan perbuatan." Jawab karina,Rayhan tersenyum dia membalikkan badan nya lagi dan memeluk karina erat.
"Tapi ada satu pertanyaan ku Ray."
"Apa?"
"Kita menikah kan karena perjodohan tapi bagaimana bisa kamu bilang kalau kamu cinta aku?"
Rayhan terdiam dia menatap Karina,"Ya aku Cuma bingung saja,kita tidak pernah bertemu sebelum nya tapi kamu sudah bilang jika kamu cinta aku."
Rayhan tersenyum dia Kembali memeluk Karina,"Saat waktu nya tepat aku akan bilang." Ucap nya misterius,"Kamu sendiri bagaimana? Kenapa belum bilang cinta ke aku hm?"
Karina meringis dia menggaruk tangan nya kikuk,"hm itu karena,aku bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta Ray."
Karina menghela nafas nya dan menatap Rayhan,"Selama ini pacar aku hanya Dimas,dan aku mendapatkan nya itu pun sangat lama.Aku memang tipe orang yang tidak mudah jatuh cinta dan saat itu kita hanya bertemu sebentar dan langsung menikah.Aku masih bingung dengan keadaan." Jelas Karina,Rayhan mengangguk paham,jika dia menjadi Karina dia juga akan merasa bingung.
"Tapi kamu tidak perlu khawatir,aku orang nya setia dan tidak ada niat untuk selingkuh." Ucap nya cepat,Rayhan tersenyum geli dan mencubit hidung mancung Karina.
"Jika kamu berani untuk selingkuh,jangan harap kamu bisa lepas dari aku."
"Walaupun kamu tahu aku selingkuh?"
Rayhan mengangguk,walaupun dia tahu jika Karina selingkuh dia tidak akan melepaskan Karina begitu saja,ada banyak perjuangan yang dia lalu untuk bisa menikah dengan Karina.
Rayhan mengulurkan tangan nya dan meraba rambut Karina pelan."Aku yakin suatu hari nanti kamu akan membalas perasaan ku,tidak hari ini atau besok tapi nanti.Jadi sembari menunggu waktu itu datang aku akan berjuang." Ucap nya lembut.
Karina tersentak mendengar perkataan Rayhan pria itu terlihat sangat tulus kepada nya,Karina tersenyum tulus dan mengangguk dia memeluk badan Rayhan dengan erat.
Walau sekarang Karina tidak mencintai Rayhan tapi dia sangat bersyukur bisa menikah dengan pria sebaik Rayhan,mungkin sekarang Karina adalah Wanita paling beruntung dengan menikahi Rayhan.
Kali ini Karina harus berterimakasih kepada orang tua nya karena sudah menjodohkan nya dengan Rayhan,pria yang selalu menjadikan nya seorang ratu.
*
"Dadah Ray." Karina melambaikan tangan nya mengantar pria itu pergi,setelah mengantar Karina ke lab Rayhan langsung pergi menuju kantor nya.
Hari ini Rayhan mengantar Karina karena mobil Karina yang masih di bengkel,setelah melihat Rayhan yang menjauh Karina berjalan masuk ke dalam lab nya,di dalam sana karina mengerutkan kening nya pasal nya lab nya terlihat sepi padahal biasanya ada banyak analis lain yang mengerjakan pekerjaan nya.
Karina meletakkan tas nya,dia mengambil jurnal dan menulis kegiatan nya hari ini,dia tidak menaruh curiga sedikitpun.
Trutss
"Happy birthday."
Karina mengangkat kepala nya dan terkejut saat melihat teman kerja nya yang lain datang menghampiri nya dengan sebuah kue yang bertuliskan happy birthday.
Karina diam lalu tersenyum lebar,ah dia baru ingat jika dia ulang tahun hari ini.
"Kalian menyiapkan ini semua?" Tanya Karina senang,teman nya mengangguk serentak.
"Ayo tiup lilin nya." Ucap teman nya,Karina mengangguk dia menghirup nafas dan menghembuskan nya.
"Terimakasih atas kejutan nya." Karina tersenyum tulus,dia mendongak dan melihat sebuah spanduk berisi ucapan selamat dan wajah nya yang terlihat cemberut,Karina ingat,ini saat dia kelelahan mengerjakan penelitian jadi wajah nya berubah seperti itu.
"Kalian sudah makan?"
"Belum."
"Ayo kita makan,aku traktir." Seru karina,dia tertawa kecil melihat wajah senang teman teman nya.Tidak banyak hanya 9 orang analis di lab nya,jadi tidak akan membuat kantong Karina kering.
Karina bersiap mengambil tas untuk pergi ke restoran biasa yang mereka datangi.
"Selamat ulang tahun purple." Karina mendongak dan melihat Dimas yang berada di samping nya,Karina tersenyum.
"Terimakasih mas,kamu masih ingat tanggal ulang tahun ku."
"Bagaimana bisa aku lupa tanggal penting." Karina hanya tersenyum canggung mendengar nya.
"Malam ini kita ada makan malam dengan peneliti luar,kamu ingat kan?"
Karina menepuk jidat nya,astaga dia baru ingat jika makan malam itu hari ini.
"Aku tidak membawa mobil hari ini,boleh ikut nanti?"
Dimas mengangguk cepat,"Anything for you,tapi tumben kamu nggak bawa mobil,kenapa?"
"Ya karena mobil nya masih di service dan aku malas untuk ngambil." Jelas nya,Dimas mengangguk paham.Karina menghela nafas nya,Rayhan masih tidak memperbolehkan nya untuk pergi setelah malam itu tapi mau bagaimana lagi Karina juga tidak bisa membatalkan makan malam nya,apalagi ini kesempatan yang bagus untuk diri nya bertemu dengan analis dari luar negeri.