Karina melihat jam ditangannya yang sudah menunjukkan pukul 10 malam,dia sangat terlambat pulang bahkan mengabari Rayhan saja tidak.
Karina melihat ke kanan dan kiri semua lampu di Apartemennya mati,apa Ray belum pulang? Tidak pria itu selalu pulang tepat waktu mungkin Rayhan sudah tertidur.setelah Karina selesai mandi pun masih tetap terlihat gelap,dimana Rayhan sekarang.
"Rayhan" ucap Karina,dia memeriksa kamar mereka dan Rayhan tetap tidak ada.
"Ray kamu sudah pulang?" tanya Karina lagi,dia mehidupkan lampu dapur dan melihat banyak makanan di dalam lemari,apa Rayhan memasak ini semua?
"baru pulang?" Karina membalikkan badannya cepat saat dia mendengar suara seseorang.
"Ray,aku panggil kamu nggak membalas" ucap Karina,dia tersenyum saat melihat Rayhan
"kamu sudah makan?" tanya Karina lagi dan Rayhan menggeleng.
Karina mengambil makanan di dalam lemari dan menghangatkannya,ada perasaan menyesal karena membiarkan Rayhan kelaparan sampai jam ini,padahal pria itu pasti lelah melihat tumpukan dokumen setiap hari nya.
"maaf aku pulang kemalaman malam ini" ucap Karina menyesal
"lain kali kabari kalau mau pulang malam" ucap Rayhan,dia memakan makanannya dengan tenang
**
Rayhan mengamati harga saham itu dengan teliti,bagaimana bisa saham di perusahaan nya mengalami penurunan di saat seperti ini.
Tok..tok..tok
"masuk" ucap Rayhan,dia mengangkat kepala nya dan mengerutkan keningnya saat melihat seorang wanita yang tidak kenalnya masuk.
"maaf anda siapa?" tanya Rayhan,seingat nya tidak ada klien yang ingin bertemu dengannya hari ini dan Rayhan tidak mengenali wanita ini sama sekali.
"kamu pasti mengenal Dimas kan? Mantan dari istri kamu?"
Rayhan mengangguk
"saya istri dari Dimas" ucap Wanita itu,Rayhan menatap wanita itu dari atas dan bawah
"lalu kenapa kamu datang kesini,seingat saya kita tidak ada urusan" ucap Rayhan
Wanita itu tersenyum licik dan dengan tidak sopannya dia duduk di hadapan Rayhan.
"kamu tahu kalau suami ku masih sangat mencintai istri mu?" tanya wanita itu
Rayhan mengangguk,dia sangat tahu kalau Dimas masih mencintai Karina.
"lalu kamu tidak takut sama sekali jika suatu saat Dimas akan merebut Karina dari kamu?"
Rayhan tetap diam mendengar wanita itu berkata
"tidak mustahil jika suatu saat mereka akan saling mencintai lagi dengan intesitas bertemu yang lama" wanita itu menaikkan salah satu sudut bibirnya
"dan Karina juga masih belum mencintai kamu kan?" wanita itu tersenyum puas saat melihat wajah marah Di Rayhan.
"itu bukan urusan kamu,mau istri saya mencintai saya atau tidak yang jelas saya mencintai dia" balas Rayhan tegas.
Wanita itu malah tertawa mendengar suara Rayhan "apakah kamu bisa menjamin itu semua?"
Rayhan mengepalkan tangannya "jadi ada apa kamu ke sini?"
"cukup mudah,aku hanya ingin membuat Dimas mencintai ku sepenuhnya"
Rayhan mengerutkan kening nya,lalu apa hubungannya dengan dia.
"jika dia ingin mencintai kamu,bukan kah kamu sendiri yang harus berusaha"
"aku sudah berusaha selama ini,tapi di dalam pikirannya hanya ada Karina"
Wanita itu mendekatkan diri nya ke RAYhan "aku ingin kamu memisahkan mereka berdua,bukankah itu cukup mudah? Kita sama sama saling diuntungkan" ucap Wanita itu berbisik,dia berdiri dan merapikan pakaiannya.
"pikirkanlah apa yang ku katakan tadi,aku hanya ingin mengaja kompromi di antara kita,jika kamu tidak berhasil jangan salahkan jika kamu tidak bisa bertemu dengan istri kamu lagi" ancam wanita itu lalu memasnag kacamata hitam nya.
"apa maksud kamu?" tanya Rayhan bingung
Wanita itu tersenyum "Sisca divandra,kamu bisa mencari nama itu di internet"
Sisca membalikkan badannya ingin pergi "dan jangan pernah menganggap apa yang ku katakan ini hanya bohong belaka" ucap Sisca lagi dan pergi dari ruangan Rayhan.
Rayhan langsung mengambil ipad nya dan memeriksa nama Sisca di internet,dan betapa terkejut nya dia saat melihat profil wanita itu,dia merupakan salah satu anak orang berpengaruh di negara ini,tapi bagaimana bisa Dimas menikah dengan wanita seperti ini?
Rayhan memijit pelipis nya,apa yang di katakan Sisca tadi benar kalau itu akan menguntungkan mereka berdua,tapi masalah nya bagaimana dia memisahkan mereka berdua? Apalagi saat ini Karina dan Dimas memiliki penelitan bersama.
**
"Rayhan,ayo sini " ucap Karina dia menarik badan Rayhan untuk memakan BBQ bersama,kebetulan hari ini ibu Karina dan Ibu Rayhan datang mengunjungi mereka.Rayhan yang sedang asik mengobrol dengan mertua nya itu terganggu saat Karina terus menarik tangan nya.
"Karin nggak sopan narik suami begitu" tegur Ibu Karina
"maaf ma,tapi nanti daging nya dingin" ucap Karina,Karina menggandeng tangan Rayhan untuk pergi ke meja makan yang di sana sudah ada Ibu nya.
"makan aja segala di panggil" sindir Ibu Rayhan,berbeda dengan Ibu karina yang kebanyakan membela Rayhan,Ibu Rayhan akan membela Karina,untung lah setidak nya dia seri dengan Rayhan.
Karina mengambil kan sayur dan daging untuk Rayhan dan meletakkan nya di piring Rayhan,hal itu tak luput dari penglihatan IBU Karina dan Rayhan.
"gimana enak makanannya?" tanya Karina dan diangguki Rayhan,Karina tersenyum senang ternyata resep buatannya berhasil,padahal Karina ragu saat melihat warna nya yang tidak bagus tapi ternyata rasa nya enak.
"kalian menikah sudah hampir 3 bulan kan? Gimana Karina sudah isi?" tanya Ibu Rayhan,Karina yang mendengarnya pun langsung tersedak,dengan sigap RAYhan mengambilkan air minum untuk Karina.
"ma,kenapa nanyain itu sih" ucap Rayhan sambil menepuk belakang Karina.
"loh kenapa? Kan apa yang tanyakan benar kalian menikah sudah 3 bulan lain kalau mama nanya waktu kalian menikah baru 1 hari" IBU Rayhan menyilangkan tangannya di depan dada
"itu benar Ray,Karina sudah isi?" kali ini bukan IBU Rayhan yang bertanya melainkan ibu Karina
Karina menggeleng "kami menunda dulu ma,Karina ada penelitian mungkin sehabis penelitian ini" ucap Karina dan mendapat nada kecewa dari mertua dan ibu nya.
"jangan lama lama ya,mama sudah lama ingin gendong cucu,setiap arisan semua nya ceritain cucu mereka bisa apa lah mama Cuma bisa jadi pendengar" protes IBU Karina dan mendapat tawa dari Ibu Rayhan.
"kamu juga sama" ucap Ibu Karina dan membuat ibu Rayhan berhenti tertawa,sedangkan Karina dan Rayhan hanya tersenyum menatap mereka.
Di usia mereka yang sudah tua memang sudah sepatutnya memiliki cucu,tapi pertanyaan nya sanggup kah Karina di saat hati nya masih mengambang,dia tidak tahu apa kah hati nya telah memilih Rayhan atau masih dengan Dimas.
Jujur saja saat Karina berada disamping Rayhan dia merasa nyaman dan tenang tapi kenangan dengan Dimas selalu membuat hati nya ragu untuk mulai mencintai Rayhan.
"lain kali kita liburan bareng ya?" usul Ibu Karina
"nggak mau,nanti ayah marah" ucap Karina
"biarin saja ayah kamu itu,seharusnya dia menikah dengan burung kakatua nya itu bukan dengan ibu,setiap hari selalu bicara sama burung" ucap Ibu Karina dan mendapat tawa dari semuanya.