Karina tersenyum,sepanjang perjalan menuju laboratorium dia hanya tersenyum setelah berhari hari dia tidak berbicara dengan Rayhan,kemarin pria itu mau berbicara dengannya walaupun hanya percakapan singkat tapi Karina merasa senang.
"Karina" Dimas berteriak memanggil Karina sambil melambaikan tangan nya ke Karina,Karina setengah berlari mendekati Dimas
"ada apa?" tanya Karina
"penelitian kita sudah selesai" ucap Dimas gembira,saking gembira nya Dimas tidak sadar lagi memeluk Karina.
"maaf" ucap Dimas tidak enak,dia melepaskan pelukannya dengan cepat,dia hanya merasa sangat senang sehingga dia lupa dan langsung memeluk Karina.
"malam ini ada pesta untuk merayakan keberhasilan kita,kamu ikut kan?" tanya Dimas,Karina nampak berpikir untuk ikut pesta itu atau tidak.
"semua nya ikut,nggak lama pestanya kok" bujuk Dimas,dia tahu kalau Karina ragu untuk ikut
Karina menatap Dimas sebenarnya dia tidak ingin kikut,dia takut Rayhan akan marah,hubungannya dengan Rayhan perlahan mulai membaik,tapi jika dia tidak ikut dia merasa tidak enak dengan rekan kerja yang lain.
"baiklah,aku ikut tapi aku nggak bisa lama" ucap Karina dan diangguki Dimas.
**
Karina memasuki sebuah restoran mewah dengan Dimas,semua rekan kerja nya sudah berkumpul dalam satu meja tersaji banyak makanan yang belum di sentuh.
"maaf lama" ucap Karina,dia memang sengaja singgah di Apartemennya untuk mengganti pakaiannya terlebih dahulu.
"karena semua nya sudah berkumpul mari kita mulai" ucap seorang pria yang lebih tua dari Karina,pria itu membuka sebotol wine dan menuangkan nya ke masing masing gelas.
Karina ingin menolak tetapi dia tidak tahu bagaimana cara menolak nya,toleransi alkohol nya rendah,dia tidak akan sanggup meminum nya bahkan untuk seteguk pun.
"ayo Karina minum" ucap seorang rekan kerja nya,Karina tersenyum dan mengangkat gelas wine nya,tapi tangannya di tahan oleh Dimas
"kamu nggak akan tahan,alkohol nya tinggi" ucap Dimas memperingati
"tapi aku nggak enak sama yang lain" bisik Karina sambil melihat rekan kerja nya yang lain yang sudah menghabiskan minuman di gelas nya,bahkan beberapa di antara mereka sudah ada yang meminta lagi
"aku bisa gantikan kamu,kalau kamu nggak tahan" ucap Dimas menawarkan diri,dia tahu toleransi alkohol Karina sangat rendah.
"romantis ya kalian,sampai pak Dimas mau menggantikan" celetuk wanita di seberang sana,Karina mengalihkan pandangannya menatap siapa yang berbicara
"seandainya saja kalian masih bersama,pasti sudah bahagia,kalian juga terlihat sangat cocok satu sama lain" celetuk nya lagi,Dimas yang mendengarnya mengarahkan pandangannya ke Karina yang terdiam lalu mengalihkan pandangannya lagi ke wanita itu.
"mungkin nggak jodoh bu" ucap Dimas santai,Karina yang mendengar nya tiba tiba menjadi kesal dia meminum wine digelas nya sampai habis dalam sekali tegukan.
Dimas yang melihat itu hanya bisa ternganga,dia tidak menyangka Karina benar benar meminum wine itu bahkan sampai habis.
"Karina,mau lagi?" tawar pria yang memberi wine di awal.
Karina mengangguk,dia memberikan gelas nya untuk di isi lagi dan langsung meminum semua nya dalam satu kali tegukan.Dimas tidak bisa menghentikannya Karina terus meminum itu tanpa henti.
"sudah,kamu mulai mabuk" ucap Dimas,dia memegang tangan Karina yang ingin kembali meminum setelah gelas ke 5 nya.
Karina menurunkan gelas nya dan dia baru sadar kalau dia mulai mabuk,kesadarannya mulai menghilang,tapi dia tidak boleh menyerah begitu saja dia akan menahan ini sampai acara selesai.
Karina mendengarkan setiap pembicaraan dengan serius walau kesadarannya mulai menurun tapi dia masih bisa menangkap guyonan dari yang lain.
Drt...drt...
Karina melihat handphone nya yang berbunyi dan tertulis nama Rayhan disana
"maaaf,permisi ke toilet sebentar" ucap Karina,dia mulai bangkit tapi langkah nya tidak kuat hingga membuat dia sempoyongan
"mau aku bantu?" tanya Dimas sambil memegangi bahu Karina,Karina menggeleng lalu melanjutkan jalannya.
"halo" ucap Karina di sambungannya,dia merebahkan badannya di dinding kamar mandi
"kamu dimana?" tanya Rayhan
"aku masih di pesta nya Ray"
"di jam 11 malam ini? Kau bilang nggak sampai jam 10" nada bicara Rayhan sedikit meninggi saat mendengar nya
"maaf,tapi ada beberapa hal yang membuat nya terlambat"
"kamu mabuk?" ucap Rayhan,setelah dia sadar suara Karina yang sedikit berubah
"eh nggak,aku masih sadar" bohong Karina,padahal saat ini kepala nya sangat pusing
"berapa gelas kamu minum?" tanya Rayhan lagi,Karina terdiam tidak menjawab pertanyaan RAYhan
"berapa gelas Karina?" tegas Rayhan lagi
"5 gelas Ray" ucap Karina pelan,dia menjauhkan handphone nya dari telinga,antisipasi kalau Rayhan berteriak marah
"apa ! sekarang kamu dimana?"
"tidak usah aku bisa pulang sendiri" tolak Karina,dia tidak ingin Rayhan memarahi nya sepanjang jalan.
"katakan Karina"
"baiklah,aku di restoran g-"
Karina membekap mulut nya,belum selesai dia bicara cairan di perut nya sudah meminta nya untuk keluar,Karina memuntahkan semua isi perut nya bahkan makanan yang baru di makannya saja sudah habis.
"Karina kamu nggak papa?" Dimas langsung memeluk badan Karina yang hampir tumbang,dia langsung menyusul Karina saat Karina terlalu lama dan benar saja wanita hampir pingsan di toilet,Dimas melihat handphone Karina yang masih tersambung dengan Rayhan dan langsung mematikannya,dia mengangkat badan Karina dan langsung membawa nya pulang.
"katakan kepada boss aku dan Karina pulang duluan,Karina sudah terlalau mabuk" ucap Dimas saat dia bertemu temann wanita nya di toilet.Dimas meletakkan badan Karina di kursi di sebelah nya,sedangkan wanita itu mulai meracau tidak jelas.
**
Rayhan memanggil Karina beberapa kali,tapi wanita itu tidak menjawab hanya suara orang muntah yang terdengar,Rayhan menjadi panik dia ingin menghampiri Karina sekarang juga.
"kamu nggak papa?"
Dimas menajamkan pendengarannya saat mendengar suara seorang pria yang mendekati Karina,dari nada bicara nya Rayhan yakin kalau itu adalah Dimas,Rayhan berulang kali memanggil Karina tetapi sambungannya malah di putus sepihak begitu saja.
"sial" umpat Rayhan saat melihat sambungan nya yang terputus,dia denga cepat melacak keberadaan Karina,sialan bagaimana Karina bisa bersama dengan pria itu.
"apa,mereka mulai bergerak" ucap Dimas panik saat melihat keberadaan Karina yang mulai bergerak,Rayhan mengambil kunco mobil nya dan langsung mendatangi Karina,dia tidak akan membiarkan pria itu menyentuh Karina.
**
"Rayhan kenapa kamu nggak peduli dengan aku" racau Karina dia memainkan tangannya di jendela mobil,Dimas yang sedang menyetir menjadi tidak fokus saat mendengar perkataan Karina.
"dan lagi kenapa wanita itu mengatakan kalau kita cocok" ucap Karina dia mendorong badan Dimas yang sedang menyetir
"bukannya kita dari awal memang tidak cocok?" Karina tiba tiba tertawa,dia mengeluarkan semua yang ada di hati nya
"seandai nya kamu waktu nggak menolak permintaan ku,pasti aku nggak merasakan perasaan ini" Dimas menghenntikan mobil nya saat mendengar perkataan Karina dan menatap nya
Karina tersenyum "kamu tahu,aku bingung akan perasaan ku sendiri,aku tidak bisa mengatakan mencintai Rayhan jika bayang bayang kamu selalu datang" ucap Karina dia menampar pelan pipi Dimas
"aku tidak mengerti" Karina mulai menitikkan air mata nya,Dimas yang melihat itu langsung menghapus air mata Karina.10 menit Karina meracau dan sekarang wanita itu mulai diam,Dimas mengalihkan pandangannya lagi ke Karina dan tersenyum
"salah ya,jika aku masih mencintaimu?" ucap Dimas,dia merapikan rambut Karina yang berantakan,sejujurnya dia masih sangat mencintai wanita di depan nya ini.
"tapi seperti nya kamu mulai mencintai nya" ucap Dimas lagi,dia ingat bagaimana Karina mengatakan kalau perasaannya yang turun naik saat bersama Rayhan.
"Apa aku harus melepaskan atau mempertahankan mu Karina?"