Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

KARINA MARRIAGE

🇮🇩Qois_Dhya_Putri
--
chs / week
--
NOT RATINGS
31.9k
Views
Synopsis
Purple Karina Renaldi seorang analis dan novelis berusia 25 tahun,hidup nya sempurna dengan fisik,materi dan pria yang dia cintai hampir separuh hidup nya.Bagi Karina Dimas adalah satu satu nya orang yang bisa dia cintai dan tidak ada lagi. Tetapi semua itu berubah saat orang tua menjatuhkan tempo dan memaksa nya menerima perjodohan dengan orang yang tidak di kenal nya,hidup Karina yang awal nya sempurna perlahan berubah menjadi gelap. Pernikahan yang dia impikan selama ini berubah menjadi kenangan buruk yang membuat Karina ingin pergi sekarang juga,bagaikan buah simalakama itu lah yang harus Karina pilih. Apakah dia akan memaksakan pergi dengan kebahagiannya atau harus melepaskan kebahagiannya dan masuk ke dalam pernikahan yang tidak Karina inginkan. “semesta mungkin tidak bisa membiarkan Karina tersenyum bahkan untuk satu kalipun”
VIEW MORE

Chapter 1 - PART 1 "PURPLE"

Karina menenteng barang belanjaannya dengan kesusahan,hidup sendirian di tengah kota besar ini sangat menyusahkan belum lagi tekanan hidup yang banyak harus dia lalui.sejak kuliah Karina memang memutuskan untuk hidup mandiri dan jauh dari kedua orang tuanya padahal orang tua nya tidak pernah sama sekali kekurangan materi bahkan bisa di katakan sangat berkecukupan tetapi Karina menolak semua fasilitas dari orang tua nya dan memutuskan untuk hidup mandiri.

"mas,pesan gado gado nya satu" ucap Karina,setelah hampir 2 jam dia bergelut dengan sesak nya pasar tradisional sekarang dia bisa terbebas dari semua itu dan sekarang waktu nya dia memberi makan cacing di perut nya.

"baru dari pasar neng?" tanya penjual gado gado itu sambil mengolah pesanan Karina

"iya mang,beli keperluaan bulanan" jawab Karina,jika ada yang bertanya mengapa Karina tidak belanja bulanan di supermarket saja jawabannya adalah karena mahal,Karina lebih suka berbelanja di pasar karena harga nya yang lebih murah dan keadaan barang nya yang lebih segar dibandingkan supermarket.

"kenapa Jadi belanja di pasar? Biasa nya seumuran eneng orang belanja di supermarket" tanya pedagang itu,Karina tersenyum mendengar ucapan pedagang gado gado itu

"mahal mang,nggak ada uang buat belanja disana" balas Karina sambil tersenyum.

"sayang maaf terlambat jemputnya"

Dimas menghampiri Karina yang sedang menyantap gado gado nya dengan lahap,Karina menggeleng dan tersenyum menatap Dimas.

"nggak,aku baru aja pesan,kamu mau juga?" tanya Karina kepada Dimas

Dimas mengangguk dan Karina pergi untuk memesan satu porsi lagi,sambil menunggu mereka berdua asyik bicara dan bercanda,Karina merasa sangat bahagia bagaimana tidak laki laki yang dia cintai hampir separuh usia nya itu akhirnya menjadi milik nya.

Saat itu kelas 1 SMP saat pertama kali Karina mengenal Dimas,laki laki dingin yang hanya menampilkan wajah datar tanpa ada senyuman di wajahnya,disaat orang lain ketakutan untuk mendekati Dimas,Karina justru berani mendekati Dimas dengan kepolosan wajahnya.

Hampir 6 tahun cinta Karina tidak terbalas tapi takdir berkata lain akhirnya meraka bertemu kembali di perkuliahan karena jurusan mereka yang sama, sekarang sudah 3 tahun mereka berpacaran,Dimas sudah mencintainya dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi.hidup Karina sudah terasa lengkap sekarang dengan pekerjaan dan orang yang dia cintai.

"purple,kamu tahu di tempat kerjaan tadi ada banyak orang yang ingin periksa darah" ucap Dimas,Dimas memang suka memanggil Karina dengan nama Purple di bandingkan Karina.

"oh ya,untung saja aku hari ini nggak masuk" balas Karina sambil tertawa,selain menjadi penulis novel Karina juga bekerja sebagai Analis karena dia memang lulusan itu,dan untuk menulis sendiri hanya lah hobi Karina yang dia kembangkan.

"habis ini temani aku pergi beli perlengkapan untuk di laboratorium ya" ucap Dimas sambil tersenyum dan di balas anggukan oleh Karina.

Karina membuka pintu apartemennya dan menghidupkan lampu serta lilin aroma terapi,seharian Dimas mengajak nya berkeliling untuk mencari peralatan yang dia cari.

Duduk dan menikmati secangkir susu coklat panas adalah hal yang paling menyenangkan bagi Karina,tiba tiba mood nya menjadi lebih baik setelah meminum nya.

Tret...tret...tret.

Karina beranjak dari duduk nya dan mengangkat telponnya

"halo,kenapa ma?' tanya Karina saat melihat nomor ibu nya lah yang menghubungi nya

"besok kamu bisa pulang sayang?" tanya ibu Karina

Karina terdiam dia mengingat ngingat apa dia ada jadwal kerja besok.

"kalau besok kayanya bisa ma,tapi Karin nggak bisa lama lama lusa harus pulang" ucap Karina

"nggak lama kok,paling Cuma 2 hari aja"

"oke ma,nanti Karin pulang besok" Karina menutup telponnya dan kembali duduk,dia hanya merasa heran tumben ibu nya meminta nya pulang biasanya kalau orang tua nya rindu kepada Karina mereka sendiri yang akan menemui Karina.

**

Sudah 2 jam dia menempuh perjalanan dengan mobilnya,sebenarnya dia ingin mengajak Dimas untuk ikut tetapi Dimas sibuk alhasil hanya diri nya lah yang pulang sendirian.

"baru jam 11 pagi tapi perut sudah lapar" gumam Karina sambil melihat jam di tangannya

Karina memakirkan mobil nya di tempat makan yang memang sering dia singgahi kalau dia pulang.

"mas pesan nasi campur + ayam goreng nya satu porsi" ucap Karina memesan,dia mengedarkan pandangannya mencari tempat yang kosong tetapi tempat nya sangat ramai padahal belum jam makan siang.

"permisi mas,boleh saya duduk disini?" tanya Karina dengan sopan.

Pria itu mengangkat kepala nya dan mengangguk memperbolehkan Karina untuk duduk di samping nya.

Karina tersenyum dan duduk di samping pria itu,mereka awalnya hanya makan dengan diam tetapi itu berubah saat pria itu bertanya.

"nama kamu Purple Karina Renaldi kan?" ucap pria itu,Karina menoleh dengan bingung sejak kapan pria ini tahu nama lengkap nya.

"maaf tahu nama lengkap saya dari mana ya?" tanya Karina bingung,pria itu hanya diam sambil menatap Karina

"tahu dari mana nya kamu nggak perlu tahu" ucap pria itu,dia menyeka mulut nya dengan tisu

"suatu saat nanti kita pasti akan bertemu lagi" ucap pria itu lagi,dia berdiri meninggalkan karina dengan wajah bingung nya.

Karina tersadar pria itu telah meninggalkannya dan sekarang dia merasa takut,apa pria tadi adalah pria jahat yang sudah mengincarnya ? Karina yakin dia tidak memiliki teman seperti pria tadi sebelumnya dan ini adalah pertemuan pertama mereka,tapi bagaimana bisa pria itu dapat dengan mudah mengetahui nama lengkap nya ?

Karina menghabiskan makannya dengan cepat cepat,setelah itu dia pergi ke toilet dia takut kalau pria tadi akan mengikuti nya.

"sayang kalau aku nggak kabari kamu dalam 2 jam ke depan,tolong telpon polisi"

Karina mengetikkan pesan itu dan mengirim kannya ke Dimas,dia hanya ingin berjaga jaga jika nanti terjadi sesuatu dengan dia.

"kamu kenapa? Aku telpon polisi sekarang ya" balas Dimas dengan cepat

"jangan aku nggak papa kok,pokoknya ingat pesan aku ya.aku jalan lagi" Karina menutup telponnya dan memasukkan nya ke dalam tas dan melanjutkan perjalanannya.

**

"mama,Karina pulang" teriak Karina lega setelah dia sampai di rumah orang tuanya,ternyata tidak terjadi apa apa dengan dia mungkin hanya pikirannya saja yang terlalu over terhadap pria tadi,mungkin saja mereka dulu pernah berkenalan cuman hanya Karina yang lupa.

"ih anak mama,ingat pulang juga akhirnya" sindir ibu Karina sambil memeluk putri nya itu

"anak baru pulang bukannya di peluk atau di ucapin ini malah di sindir" ucap Karina kesal,sedangkan Ibu Karina hanya tertawa melihat kelakuannya anak nya.

"omong omong ma kenapa mama minta Karina buat pulang? Biasanya juga datang sendiri" tanya Karina

"nggak ada hal yang penting sih,Cuma mau minta kamu temani mama besok kerumah teman lama mama"

Karina membelalakkan mata nya jadi ibu menyuruh nya datang hanya buat menenami dia pergi kerumah teman lama.

"kan ada Ayah,kenapa nggak pergi sama Ayah aja ?"

"mana mau dia,kalau Ayah kamu lagi asyik dengan istri baru nya" ucap ibu Karina marah

Karina yang mendengarnya pun hanya tertawa,istri baru yang dimaksud ibu nya bukanlah yang seharus nya melainkan burung kaka tua yang selalu bicara tanpa henti,dan sayang nya Ayah nya sangat mencintai burung itu.

"sudah,sana mandi dulu baru kita jalan jalan ke taman" ucap ibu Karina,Karina mengangguk dan naik ke lantai atas tempat kamarnya berada.

Karina melihat ke sekeliling,kamarnya masih sama dan terlihat rapi dari sebelum dia tinggalkan,Karina mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi,dia menuangkan banyak sabun ke dalam bathup dan berendam disana.