Karina baru saja akan merebahkan badannya saat ibu nya tiba tiba memanggilnya dengan keras
"Karin,kebawah sebentar" teriak Ibu Karina,Karina yang mendengar itu pun segera bergegas turun ke bawah
"kenapa jadi banyak polisi disini ma?' tanya Karina bingung,saat melihat ruang tamu nya penuh dengan polisi
"maaf,apa anda yang bernama Karina purple Renaldi?" tanya polisi itu menghampiri Karina
Karina mengangguk "iya pak,itu nama lengkap saya" balas Karina
Polisi itu mengangguk dan mencek sesuatu di buku yang di bawanya "2 jam yang lalu ada laporan kalau anda sudah hilang selama 24 jam" ucap pak polisi itu
Karina membelalakkan mata nya,sial dia baru saja teringat kalau dia meninggalkan pesan ke Dimas untuk menelpon polisi
"hilang selama 24 jam?" tanya Ibu Karina bingung
"eh anu ma" ucap Karina gagap
"iya pak,kemarin saya tersesat dan keadaan saya sekarang baik baik saja pak" ucap Karina memberi keterangan
"maaf pak,yang melaporkan itu atas nama siapa?" tanya Ibu Karina penasaran
"atas nama Dimas renata"
Karina menepuk jidat nya,sekarang dia harus memberikan penjelasan kepada Ibu tercinta nya ini
"laporannya bisa di cabut pak,mohon maaf atas ketidak nyaman ini" ucap karina,polisi itu mengangguk,setelah beberapa pemeriksaan akhirnya polisi itu pun kembali.
"sekarang jelaskan ke mama !" ucap Ibu Karina
Karina menggigit bibir bawah nya "tadi waktu Karin kesini berhenti sebentar buat makan dan saat makan itu ada pria yang tahu nama Karin dengan lengkap,padahal kami nggak pernah kenal ma dan karena takut kalau terjadi apa apa Karin telpon Dimas buat nelpon polisi kalau Karin nggak ada kabar" jelas Karina
Ibu Karina yang mendengarnya pun hanya bisa geleng geleng kepala "hampir saja mama jantungan lihat polisi datang ke rumah,kirain mau nangkap ayah kamu dengan laporan membuat keributan dengan burung" ucap Ibu Karina
**
"Karin cepat,kita sudah terlambat" teriak Ibu Karina dari bawah
"mau jalan jalan ke taman saja,kenapa harus pakai baju bagus sih ma?"
"karena ada sesuatu nanti disana" balas Ibu Karina,Karina menaikkan sebelah alis nya penasaran dengan kalimat ibu nya itu.
Karina mengikuti ibu nya yang sedari tadi modar mandir seperti orang linglung
"sebenarnya mama mencari apa sih?" tanya Karina dia memakan ice cream nya dengan lahap
"mencari teman lama mama" ucap Ibu nya
Karina mengangguk dia melanjutkan aktivitas memakan ice cream nya.
"nah itu dia" ucap Ibu Karina sambil menunjuk seorang wanita seumuran Ibu nya datang menghampiri mereka
Karina mengalihkan pandangannya dan sedikit menyipitkan mata nya,seperti nya dia pernah melihat perempuan ini di suatu tempat.
"Karina ini teman mama,waktu kamu kecil sering mama tinggal sama dia" Karina menjulurkan tangannya dengan hormat,pantas wajah wanita ini seperti tidak asing bagi Karina
Tret...tret...tret...
"ma,tante,maaf Karina angkat telpon dulu" ucap Karina sopan dan pergi menjauh
"halo sayang kenapa?"
"..."
"ah iya,polisi nya datang kerumah,kata mama hampir jantungan karena ngira nya ayah yang mau di tangkap" ucap Karina sambil tertawa tetapi mata nya tidak jauh dari menatap kedua wanita yang asik bergosip sambil menunjuk diri nya
"....."
"nggak ada masalah serius,Cuma mama aja yang kangen kata nya"
"...."
"mungkin besok atau lusa aku pulang"
"...."
"hm,pasti"
Karina menutup telponnya dan kembali berjalan menghampiri Ibu nya.
"yang nelpon tadi siapa Karina? Tante lihat kamu senyam senyum sendiri" ucap teman Ibu nya
"oh tadi pa-"
"cuman teman Karina aja,biasa anak remaja suka ngegosip juga" balas Ibunya memotong pembicaraan Karina
Karina mendengus menggosip apa nya dan juga anak remaja? Dia sudah 25 tahun remaja dari mana nya
"jadi kan malam ini datang?" tanya teman Ibu nya kepada Ibu Karina
Ibu karina mengangguk semangat "pasti,sayang banget ya anak kamu nggak bisa datang padahal kan bisa lihat Karina" ucap Ibu nya
"hahaha,nggak papa nanti malam ketemu juga"
**
Perasaan tidak enak Karina ternyata benar saja,Ibu nya memaksa nya untuk ikut makan malam di rumah teman yang mereka temui sore tadi.
"ayo masuk sini,anggap saja rumah sendiri" ucap teman Ibunya menyambut mereka,Karina memperhatikan interior rumah dengan kagum.
Rumah nya sangat besar bahkan mungkin 2x lebih besar dari rumah Karina
Tret...tret...tret..
Karina melihat handphone nya yang berbunyi dan tertera nama Dimas disana,Karina ingin mematikannya tapi dia juga tidak tega menolak panggilan dari Dimas.
"hm maaf tante,boleh Karina tahu halaman belakang ? soal nya ada telpon dari kerjaan" ucap Karina berbohong.
Karina berjalan menuju halaman belakang sesuai dengan arahan yang telah di katakan dan lagi lagi dia merasa kagum dengan halaman belakang yang begitu luas.
"kerja apa sih temannya mama jadi bisa sekaya ini" gumam Karina,dia mengambil handphone nya dan menelpon balik Dimas.
Cukup lama Karina dan Dimas bicara,sampai Karina tidak sadar ada seseorang yang memperhatikan nya sedari tadi.
"maaf lama,ada pekerjaan yang harus di selesaikan tadi" ucap Karina sopan,dia mengedarkan pandangannya sambil tersenyum ke semua orang,tapi senyumannya terhenti saat dia melihat seorang pria yang dia temui beberapa hari lalu.
"ada pekerjaan atau hal lain?" tanya pria itu dengan datar,dia menatap Karina dengan datar.
Karina mengerutkan kening nya,dari mana pria ini tahu kalau dia berbohong?
"Karin,ayo sini duduk di samping mama" ucap Ibu Karina,Karina mengangguk dan duduk di samping Ibu nya tetapi sial nya ternyata kursi nya bersebrangan dengan pria tadi.
"karina?"
"iya tante?' balas Karina
"perkenalkan ini anak tante,Rayhan aditama,mungkin kamu lupa tapi waktu kecil kalian sering main bersama sebelum kamu memutuskan untuk kuliah di luar kota"
Karina memasang wajah bingung,kenapa dia bisa tidak mengingat hal itu sama sekali
**
"gimana anak teman mama tadi? Tampan kan?" saat ini mereka sedang berada di mobil
Karina mengangguk,harus di akui kalau pria tadi memang tampan bahkan lebih tampan dari Dimas pacar nya sendiri.
"kalau mama jodohin kamu sama dia mau?"
Karina mengalihkan pandangannya ke ibu nya "nggak,mama kan tau kalau aku sama Dimas"
"sudah hampir 3 tahun kalian berpacaran dan umur kamu sudah 25 tahun,tapi dia tidak ada sama sekali ngajak kamu nikah" balas Ibu nya
Karina terdiam,apa yang di katakan ibu nya benar Dimas selalu mehindari percakapan mengenai pernikahan.
"Rayhan tadi sudah punya pekerjaan tetap dan dia baik karin,Ibu ingin kamu dapat pria seperti dia bukannya pria yang hanya bisa mengurung diri di dalam laboratorium"
"tapi Karina cinta sama Dimas ma,mama kan tahu berapa lama aku buat dapatin Dimas" ucap Karina kesal
"iya,tapi apa dia pernah buat ajak kamu nikah? Umur kalian sudah nggak muda lagi dan kalian juga sudah punya pekerjaan tetap apa yang harus kalian khawatirkan" karina hanya diam,dia tidak tahu harus menjawab apa
"setiap hari Ibu selalu khawatir melihat kamu jauh dari ibu,kalau ada yang jaga kan Ibu bisa lebih tenang" sambung Ibu nya
"Karin yakin ma,kalau Dimas bakal nikahin Karin suatu hari nanti" balas Karina
Ibu Karina menarik nafas nya "sampai kapan?"
Lagi lagi Karina terdiam
"baiklah Ibu beri waktu kamu 1 minggu buat bujuk Dimas untuk menikahi kamu,kalau kamu nggak bisa kamu bakal ibu jodohin dengan Rayhan"
Karina menutup pintu mobil nya dengan keras,dia merasa kesal dengan Ibunya yang dengan mudah menjodohkan dia dengan orang yang tidak di kenal nya.
"bagaimana bisa aku membujuk Dimas dalam waktu 1 minggu" gumam Karina,dia merasa dilema disatu sisi pria yang dia cintai selama ini hanya Dimas dan di lain sisi ada Ibu nya yang mengharapkannya menikah dengan orang lain.