Karina berulang kali membalikkan badannya,dia tidak bisa tidur malam ini hanya sekitar 2 hari waktu yang di berikan ibu nya untuk membujuk Dimas,sedangkan Karina tidak bisa membujuk Dimas sampai hari ini pria itu akan selalu mengalihkan pembicaraaan dan membuat Karina tidak bisa mengatakannya.
Karina mengambil handphone nya dan menatap hari,dia seakan mehitung bom waktu yang akan meledak kapan saja,Karina tidak mungkin meninggalkan Dimas begitu saja saat hati nya sangat yakin kalau dia hanya mencintai Dimas tetapi dia juga tidak mungkin meingkari janji nya kepada Ibu nya.
Karina bangkit dan menuju balkon kamar nya seperti nya dia harus menghirup udara segar agar menenangkan pikirannya.Karina menyipitkan mata nya saat dia melihat seorang pria berlari seakan ketahuan habis melakukan sesuatu,tidak mungkin kan ada maling di Apartemennya sedangkan Apartemennya memiliki penjagaan yang sangat ketat,Karina kembali merebahkan diri nya dan mengambil handphone nya
"kamu belum tidur?"
Karina terkejut saat mendapat pesan dari Dimas,tumben sekali pria itu bergadang
"iya"
"mau jalan jalan?"
Karina nampak berpikir tetapi mengiyakan ajakan Dimas untuk pergi keluar
"oke,temui aku di loby 10 menit lagi"
Karina bersiap dengan cepat,dia hanya mengenakan piyama dan meoleskan sedikit lipgloss di bibir nya agar tidak terlalu pucar.
"kita mau kemana?" tanya Karina saat di dalam mobil Dimas
"ke tempat untuk mengeluarkan semua beban kamu" balas Dimas
"maksud kamu?"
"aku tahu kamu beberapa hari ini tidak bisa tidur nyenyak,aku akan membawa kamu ke tempat dimana kamu bisa melepaskan semuanya"
Karina diam tidak protes saat Dimas membawa nya pergi.
"ke pantai?" tanya Karina bingung,udara berhembus sangat dingin dan Karina hanya memakai piyama tipis.
"teriak lah"
Karina mengalihkan pandanganya ke Dimas,dia bingung tidak ada seorang pun disini dan keadaan sangat gelap hanya bermodal lampu penerangan di jalan.
"kamu kenapa Dimas?" tanya Karina bingung
"aku tahu kalau selama beberapa hari ini kamu kurang tidur,teriak lah anggap aku tidak ada" ucap Dimas,tetapi Karina masih bingung menatap Dimas
"kata ibu ku dulu,saat kita merasa sangat tertekan dengan berteriak bisa mengurangkan rasa stress nya" rambut Dimas berulang kali terhempas angin pantai
"aku nggak tahu apa yang menjadi pikiran kamu akhir akhir ini dan membuat sikap kamu sedikit berubah" ucap Dimas dia memalingkan wajah nya menatap Karina "aku merindukan Purple ku yang dulu" ucap nya
Karina yang mendengar perkataan Dimas pun bukannya berteriak tetapi menangis di pelukan Dimas,Karina menumpahkan segala kesedihan dan kebingungannya beberapa akhir ini.
"sudah mendingan?" tanya Dimas,dia mengambil kan air mineral di dalam mobil nya dan memberikan itu ke Karina
"kalau sudah mendingan,kamu sudah bisa cerita apa yang menganggu kamu akhir akhir ini" tanya Dimas pengertian,dia memberikan waktu Karina untuk merasa tenang sambil mengelus rambut Karina dengan pelan.
Karina menarik nafas nya pelan "beberapa hari lalu saat aku pulang ke rumah,mama meminta ku untuk cepat menikah,beliau bilang kalau aku menikah mereka nggak akan khawatir aku tinggal sendiri di kota" ucap Karina dia menatap wajah Dimas yang mulai berubah
"beliau memberikan waktu aku 1 minggu untuk membujuk kamu menikahi aku,dan kalau kamu nggak setuju maka-"
"maka apa?" tanya Dimas dengan dingin
"mereka akan menjodohkan aku dengan pria pilihan mereka" Karina mengatakan itu dengan pelan,dia menundukkan wajah nya tidak berani menatap Dimas
"maka menikah lah dengan dia"
Karina mengangkat kepala nya,dia ingin memastikan apa yang di dengar nya itu salah
"maksud kamu?"
"menikah lah dengan dia,kalau itu memang pilihan orang tua kamu" ucap Dimas dengan datar
"t-tapi kalau kamu setuju menikah dengan aku,aku nggak harus di jodohkan Dimas" ucap Karina putus asa
Dimas menjauh,dia menggeleng "kita tidak bisa menikah Karina"
Karina terdiam,untuk pertama kali nya Dimas menjauhi dan tidak memanggil nya Purple
"tapi kenapa?" tanya Karina,dia mendongakkan kepala nya menghalang air mata untuk keluar
"ada alasan yang tidak bisa aku beritahu"
"tapi bagaimana dengan hubungan kita ? kamu mau ini berakhir begitu saja dengan mudah nya?" perlahan air mata Karina mulai menetes tanpa di sadari nya
"aku tidak ingin hubungan ini berakhir sungguh,tapi aku tidak bisa menikahi kamu dalam waktu dekat ini Karina"
Mendengar hal itu Karina pun menangis dengan keras nya,dia tidak percaya Dimas bisa dengan mudah melepaskannya seperti ini hanya dengan alasan yang tidak jelas
Melihat Karina yang menangis keras,Dimas pun menghampiri Karina dan memeluk nya
"kamu tetap wanita yang paling ku cintai Purple,aku bersumpah hanya kamu yang ku cintai" ucap Dimas sambil memeluk Karina
Karina yang mendengar itu pun semakin menjadi dia memeluk Dimas dengan erat
"tapi seperti nya semesta tidak mengizinkan kita untuk bersama dalam suatu pernikahan"
Karina mengompres mata nya yang bengkak sehabis menangis,setelah dia merasa tenang Dimas pun mengantarkan Karina pulang,tidak ada pembicaraan di antara mereka hingga Karina tertidur sendiri nya dan terbangun di ranjang Apartemennya.
"kenapa nggak kempes kempes sih" ucap Karina kesal,sudah setengah jam dia mengkompres mata nya tetapi tidak ada perubahan di tambah kepala nya yang sangat pusing.
"halo saya analis Purple Karina Renaldi,bisa minta izin untuk tidak masuk hari ini?" ucap Karina di telpon,dia tidak ingin masuk hari ini dan harus melihat wajah Dimas lagi
"..."
"baiklah terima kasih" Karina menutup telpon nya,dia merebahkan diri nya di atas ranjang dan mengingat kejadian malam tadi.
Karina kira Dimas akan menyetujui langsung saat mendengar alasannya,ternyata tidak pria itu tetap menolak Karina dan membiarkan Karina untuk menikahi pria lain.
**
Sudah 5 hari ini Karina tidak masuk bekerja dan selama 5 hari ini juga dia hanya berkurung diri di dalam rumah,ada banyak pesan dan telpin dari ibu,ayah,teman,rekan kerja,serta Dimas yang menghubungi nya tapi tidak ada satupun yang di angkat atau balas.
Pintu Apartemennya pun berulang kali berbunyi,untung saja Karina sudah mengganti kata sandi Apartemennya sehingga Dimas tidak bisa masuk ke dalam.
Karina merasa sangat terpuruk,dia masih tidak menyangka pria yang dia cintai selama ini bisa dengan mudah melepaskan dan membiarkannya menikah dengan orang lain yang bahkan tidak Karina kenal,belum lagi batas waktu yang di berikan Ibu nya sudah berakhir 3 hari lalu membuat nya semakin bingung dan kesal.
Jika saja Karina bisa menolak keinginan Ibu nya itu,tetapi dia tidak bisa Karina tidak ingin melihat kekecewaan di wajah Ibu nya.
"sayang,aku tahu kamu sangat sedih,bangunlah jangan seperti ini"
Karina melihat pesan dari Dimas dan meletakkan nya kembali,jika Dimas tahu dia sangat sedih lalu kenapa Dimas tidak berusaha untuk menikahi nya??