Karina memasang dress nya dengan tidak semangat,setelah kejadian itu akhirnya Karina bangkit dan akan menelpon Ibu nya hari ini,sudah 2 minggu dia tidak menghubungi Ibu nya.
"halo ma"
"...."
"maaf,Karina 2 minggu ini sangat sibuk" bohong Karina,dia menjauhkan handphone dari telinga nya saat mendengar perkataan Ibu nya.
"....."
"mengenai itu Karina belum bilang" Karina menutup mata dan menjauhkan telinga nya dari handphone sebelum mendengar teriakan dari Ibu nya.
"...."
"nanti Karina bilang ke Dimas ma,ini kami lagi sibuk" ucap Karina berbohong,sebenarnya dia sudah mengatakannya ke Dimas
"..."
"baik ma,Karina janji"
Karina menutup telpon nya dan merebahkan badannya di atas ranjang,seperti yang bisa di tebak Ibu nya akan menceramahi dia panjang lebar dan sial nya lagi Ibu nya hanya memberi waktu hanya hari ini untuk Karina mengatakannya dan jika lebih dia akan di jodohkan dengan tidak ada penolakan,selain itu Ibunya juga memaksa nya untuk pulang.
"kenapa maksa banget sih" omel Karina mengingat perkataan Ibu nya tadi.
Ting
Karina mengangkat badannya dan mengerutkan kening nya saat mendengar ada seseorang yang mengetuk pintu Apartemennya.
"sebentar" teriak Karina sambil berjalan
"Dimas?" tanya Karina bingung
"kamu ngapain ke sini?"
"bawa makanan buat kamu" ucap Dimas sambil mengangkat kantong belanjaan yang berisi sayur mentah
"tapi semuanya mentah" ucap Karina sambil melihat lihat isi belanjaan Dimas
"iya,aku mau masak buat kamu hari ini" Karina menatap Dimas dengan ragu,dia sangat tahu kalau Dimas tidak bisa memasak,memasak telur mata sapi saja hancur
"kamu yakin?" tanya Karina geli
Dimas mengangguk pasti "aku sudah mempelajari resep nya malam tadi di youtube"
"mau masak apa?" tanya karina
"spagetti mariana chese" Dimas menggulung lengan baju nya dan mulai merebus spagetti
Karina yang melihat nya hanya menggeleng geli,dia sudah pasrah jika dapur nya akan hancur gara gara Dimas.Karina memperhatikan Dimas yang bergerak dengan cepat nya memotong tomat dan menumis undang
"kamu tahu Purple,malam tadi aku sangat ingin mencoba masakan ini gara gara melihat saluran mukbang" ucap Dimas sambil terus menumis undang nya.
Karina yang mendengarnya hanya bisa tersenyum,itulah yang dia suka dari Dimas pria itu terkadang terlihat sangat polos
"purple?" ucap Dimas terkejut saat Karina memeluk nya dari belakang
Karina hanya diam dan terus memeluk Dimas,melihat itu Dimas hanya diam dan kembali melanjutkan kegiatannya.
"kamu benar benar yakin akan keputusan kamu Dimas?" tanya Karina dengan posisi masih memeluk Dimas
"ini hari terakhir kita bisa bersama,besok aku akan di jodohkan jika kamu tetap tidak mau" kata Karina lagi
Dimas mematikan kompor dan membalik badannya menatap Karina
"aku sangat ingin menikahi kamu sungguh Purple,hanya kamu wanita yang aku cintai" ucap Dimas dia membelai pipi Karina dengan lembut
"lalu kenapa kamu tidak setuju,keputusannya masih bisa berubah" ucap karina penuh harap
Dimas menggeleng "tidak bisa,ada alasan yang membuat kita tidak bisa bersama" kekeh Dimas
Karina menutup mata nya menahan rasa sakit yang kembali menghampiri nya,berulang kali Dimas selalu mengatakan alasan yang tidak dia ketahui.
"lalu kamu mau kita berakhir?" tanya Karina
"aku tidak ingin hubungan ini berakhir" balas Dimas
Karina tersenyum pahit "kamu membuat aku bingung Dimas,pilihan yang harus aku hadapi semua nya menghancurkan hati ku" ucap Karina dia berjalan mundur dan duduk di bangku meja makan
"di satu sisi aku tidak ingin kehilangan kebahagiaan ku tapi di satu sisi aku tidak mungkin melihat hati Ibu ku hancur hanya karena pilihan ku" ucap Karina dia menatap Dimas yang berjalan mendekati nya.
"kamu ingin tahu alasan kenapa aku tidak bisa menikahi kamu?" tanya Dimas,dia berlutut di depan Karina
Karina memandang Dimas dengan rasa penasaran
"jika kita menikah,kita tidak bisa memiliki anak" ucap Dimas dan membuat Karina sangat terkejut
"aku tidak ingin sepanjang hidup kamu akan menyesali nya"
"tapi kita bisa adopsi anak" ucap Karina tetapi Dimas menggeleng
"aku masih ingat impian kamu untuk menikah dengan orang yang kamu cintai dan memiliki anak" ucap Dimas dia menarik nafas nya berat "dan aku tidak ingin menghancurkan impian Purple ku" ucap Dimas sambil tersenyum.
Karina yang mendengar itu hanya tersenyum pahit lalu memeluk Dimas dengan kuat,tuhan Karina sangat mencintai pria ini,pria yang sangat dia cintai dari dulu hingga sekarang.
Sedangkan Dimas dia hanya bisa merendam segala perasaan nya,dia lagi lagi berbohong kepada karina wanita yang sangat dia cintai,purple nya.
**
sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan antara Karina dan Dimas,ya Dimas ikut mengantar Karina pulang ke rumah orang tua nya.
"sudah sampai,kamu masuk duluan nanti aku bawain koper nya" ucap Dimas,karina mengangguk dan masuk ke dalam rumah lebih dulu
"ma,pa,Karina pulang" ucap Karina,Ibunya menghampiri dan tersenyum cerah
"sama Dimas kamu datang?" tanya Ibu nya,Karina mengangguk
"syukurlah kalau dia setuju" ucap Ibu nya,sedangkan Karina hanya tertunduk lesu
"selamat sore tante,maaf Dimas terlambat antar Karina karena ada kerjaan" ucap Dimas sopan
"nggak papa,koper nya letakkan disini aja biar tante yang naikin ke atas" ucap Ibu Karina dan mengambil koper di tangan Dimas
"duduk dulu ya mas,nanti kita bicara" ucap Ibu Karina
"eh nggak usah tante,Dimas Cuma mau antarin Karina"
"loh nggak nginap?" tanya Ibu karina bingung
"enggak tante,Dimas ada penelitian yang harus di selesaikan" ucap Dimas dan bergegas pergi.
Setelah kepergiaan Dimas,Ibu karina pun memandang Karina dengan tajam,Karina menarik nafas nya
"Dimas nggak setuju untuk kita menikah ma" ucap Karina
Ibu Karina pun terkejut mendengarnya "jadi tadi?"
"Dimas Cuma mau antarin Karin,sebagai ucapan perpisahan" balas Karina sedih
Setelah mengatakan itu Karina pun pergi ke kamar nya dan meninggalkan Ibu nya yang penuh rasa penasaran.
**
Tok..tok..tok
Karina mengelap air mata nya dan membuka pintu kamar nya
"kenapa ma?" tanya Karina,Ibu Karina memperhatikan penampilan putri nya pun merasa iba
"sini mama kompres mata kamu"
Karina pun menurut dan merebahkan kepala nya di paha Ibu nya
"coba jelaskan,kenapa Dimas menolak" ucap Ibu nya sambil menekan pelan mata karina
"Karin sudah coba berulang kali ma untuk menyakinkan Dimas,tapi Dimas nya tetap tidak mau" ucap Karina lesu
"Alasan dia menolak kamu apa?"
Karina menggeleng "aku nggak tahu,dia nggak mau bilang alasannya apa" ucap Karina bohong,dia tidak mungkin mengatakan aib Dimas
Ibu Karina yang mendengar pun merasa sangat sedih,dia tahu bagaimana anak nya itu mencintai Dimas dan karena hal itu juga dia memberi waktu untuk Karina.
Ibu nya masih ingat bagaimana keras nya tekad Karina untuk mendapatkan Dimas,walau dari awal Ibu nya tidak yakin kepada Dimas tetapi Karena keinginan Karina,ibu nya memiih untuk diam dan membiarkan Karina mengejar cinta nya.