Karina mengusap mata nya berulang kali,dia sangat mengantuk saat di bangunkan oleh Rayhan tadi,dia memang mengatakan kalau akan berangkat pagi tapi dia tidak menyangka kalau akan sepagi ini,Rayhan membangunkan dia jam 4 pagi dan langsung menarik nya ke kamar mandi.
"Kenapa harus berangkat sepagi ini sih" ucap Karina protes,dia merebahkan badannya di kursi
"Ibu bilang kalau pagi ini kita mau fitting baju resepsi terus setelah nya kamu pergi ke salon untuk di sauna" ucap Rayhan
"apa?" ucap Karina "buat apa aku kesana? Aku nggak suka Ray"
Rayhan mengedipkan bahu nya"ibu yang telpon aku,makanya kita berangkat pagi pagi,kata nya supaya kamu tambah cantik dan wangi" balas Rayhan
"tapi kan aku sudah wangi Ray,lagi pula kita sudah menikah seminggu kenapa mama baru lakuin itu sekarang" kesal Karina,waktu dia ingin menikah dengan Rayhan Ibu nya tidak ada niatan untuk melakukan ini.
"kamu bilang ke mama buat nolak nya ya Ray?" mohon Karina,dia menampilkan wajah memelas
Rayhan menggeleng "aku nggak mau,nanti Ibu marah"
Karina yang mendengarnya pun memajukan bibir nya kesal "please ya Ray,nanti kamu dapat hadiah" ucap Karina,dia mendekatkan badanya ke Rayhan dan meniup niup daun telinga Rayhan
"Karina aku sedang mengemudi,kamu nggak mau kan kalau harus mati muda" ucap Rayhan,Karina pun memundurkan badannya dan menyilangkan tangannya kesal.ternyata Rayhan tidak bisa di bujuk dengan cara seperti ini.
Setelah 1 jam perjalanan penuh keheningan akhirnya mereka sampai di butik tempatnya memesan baju resepsi
"tante,baju resepsi kemarin" ucap Rayhan,kebetulan yang mengelola butik ini ada tante nya Rayhan
"ini istri kamu Ray? Ayu pisan" ucap tante nya sambil mendekati Karina,tante Rayhan mengamati Karina dari atas sampai bawah dan membuat Karina sedikit tidak nyaman,berulang kali Karina menaikkan baju nya agar menutupi leher nya yang terdapat bekas Rayhan.
"leher sama kaki kamu panjang banget,kamu makan bambu ya setiap hari?" tanya tante Ray dan membuat karina melongo
"sudah itu Cuma jokes tante aku" ucap Rayhan setelah melihat wajah Karina yang bingung
"iya itu Cuma candaan,tante Cuma kagum lihat leher sama kaki kamu panjang bgt pasti cocok dengan gaun yang tante biki" ucap nya
Karina yang paham pun hanya bisa tertawa canggung melihat kelakuan tante Rayhan yang sedikit ajaib.
"sini ikut tante,biarin aja Rayhan tinggal disini" tante Rayhan pun menarik tangan Karina untuk melihat gaun gaun yang di rancang nya.
"gimana kamu suka gaun ini?" tanya tante Rayhan setelah Karina memasang gaunnya
Karina melihat pantulan dirinya di cermin,cukup cantik dengan motif kristal di sekeliling nya
"bagus tan,Cuma bagian belakang dan dada nya sedikit terlihat" ucap Karina
"oh ya? Padahal ini kesan nya sexy"
"iya,tapi Karina nggak bisa lihatin ini ke orang orang" ucap Karina malu sambil menunjuk ke beberapa tanda bekas Rayhan di dada nya.
"oh itu,anak itu ternyata liar juga" tawa tante nya pun pecah saat mengerti maksud tunjukan Karina
"untung saja tante sudah siapin cadangannya untuk kamu" tante Rayhan pergi dan mengambilkan satu gaun lagi untuk Karina
"kamu pasang ini,desainnya lebih tertutup dari tadi dan kalau nggak menutup juga tanda nya bisa ditutupi dengan make up sedikit" Karina mengangguk dan mulai memasang nya.
"gimana kamu suka?"
Karina melihat lagi bayangan dirinya sekarang bekas itu hanya terlihat sedikit di bagian atas,dan desain gaun ini pun lebih sederhana dari tadi tapi terlihat elegan dan mewah
"aku suka tante" ucap Karina senang
**
"gimana kamu suka gaunnya?" tanya Rayhan saat mereka di dalam mobil menuju salon
"suka banget,tante kamu berbakat ya Ray" ucap Karina memuji
"tante dulu kuliah desaigner di luar negeri selama 5 tahun" ucap Rayhan
Karina mengangguk pantas tante Rayhan bicara nya sedikit ada pengucapan english nya
"Ray,kamu beneran tega antarin aku ke salon buat sauna?"
Rayhan mengangguk "ibu sudah menunggu kamu disana"
"tapi disana aku nggak bisa nafas Ray,ruangannya itu panas"bela Karina
"kamu kenapa nggak ikut juga?"
"karena aku ada pekerjaan,nanti setelah aku selesai aku jemput kamu disana" balas Rayhan
Karina pun menjatuhkan badannya ke kursi lagi,Rayhan tetap kekeh dengan pendiriannya,Rayhan melihat Karina yang seperti itu pun menjadi sangat gemas,dia meminggirkan mobil nya ke badan jalan.
"loh Ray,kenapa berhenti" ucap Karina,dia melihat ke samping Rayhan yang sudah melepaskan sabuk pengamannya
"Rayhan kamu mau a-"
Belum sempat Karina menyelesaikan kalimat nya,Rayhan sudah lebih dulu mencium nya dan membuat Karina terhempas ke belakang karena gerakan yang tiba tiba.Rayhan terus memperdalam ciumannya dan tidak memberikan waktu untuk Karina menarik nafas
"Ray,jangan disitu nanti kelihatan " ucap Karina sambil menarik kepala Rayhan yang asik berdiam di dada nya.
"Ray" ucap Karina lebih keras,tetapi Rayhan tidak mendengarkan dia bahkan meninggalkan beberapa bekas di dada Karina.
"sebentar Karina sudah dari pagi aku menahannya" ucap Rayhan dan terus melanjutkan aktivitas nya.
Karina benar benar tidak tahan sudah 2 jam dia dikurung di tempat panas seperti ini dengan hanya bekal handuk yang melekat di badannya.
"berapa lama lagi sih" kesal Karina,dia bahkan sudah berniat kabur dari pentilasi yang berada di ruangan ini jika itu muat dengan badannya.
"Karin,kamu bisa keluar" teriak Ibu nya dari luar,Karina pun bergegas memasang handuk nya lagi dan keluar
"nah gini dong,tambah cantik kan anak mama mana wangi lagi" ucap Ibu Karina sambil menciumi badan karina
"mama kenapa sih baru sekarang,kan dari kemarin kemarin bisa"
"karena kemarin itu cepat cepat sehingga nggak sempat lagi mama buat mikirin ini" balas Ibu Karina.