Karina mengusap mata nya yang mengantuk,dia baru saja bangun di jam 3 sore setelah kemarin seharian dia sangat capek,Ibu nya ternyata tidak bercanda dengan perkataan nya setelah 4 minggu dari kejadian Dimas mengantar nya Ibu nya langsung mengatakan kalau Karina akan bertunangan dalam 3 hari lagi.Waktu itu Karina hampir saja jantungan,bagaimana tidak dia lagi asik melihat burung kesayangan ayah nya makan,Ibu nya datang dan memberitahu kalau dia akan bertunangan dalam 3 hari lagi.
Karina menajamkan pendengarannya saat mendengar suara tawa di lantai bawah,bukan ini bukan suara ayah nya,apa ada tamu di lantai bawah?
"Baru bangun Karin?" tanya Ibu nya sinis,Karina mendengar itu pun hanya bisa tersenyum malu dan mengedarkan pandangannya.
"mau apa kamu kesini?" tanya Karina saat melihat keberadaan Rayhan
"Kain,nggak boleh sama calon suami kaya gitu" ucap Ibu nya menegur
Karina hanya diam dan berjalan menuju mereka,dan duduk di depan Rayhan
"kamu saat ini sibuk?" tanya Karina
Rayhan menggeleng "pekerjaan aku sudah selesai" balasnya
"mau nemani aku beli sesuatu sebentar?"
Rayhan dan Ibu Karina yang mendengar nya pun sangat terkejut
"sebentar saja,ada yang harus ku cari" balas Karina lagi
**
"kita ke starbuck sebentar" ucap Karina
"bukannya tadi kamu mau beli barang?" tanya Rayhan bingung
"nggak ada yang ingin ku beli"
"terus buat apa kita keluar?" tanya Rayhan lagi,dia sungguh bingung dengan jalan pikiran Karina
"ada yang ingin aku bicarakan"
Setelah mengatakan itu,Rayhan pun mengantarkan Karina ke starbuck sesuai dengan keinginannya.
Karina berulang kali mengaduk kopi nya dengan gugup,entah mengapa dia merasa sangat gugup mengatakannya kepada Rayhan
"ada apa?" tanya Rayhan memulai pembicaraan
Karina menarik nafas nya berat,dia harus mengatakannya sekarang
"sebentar lagi kita akan menikah" Rayhan mengangguk,menanggapi perkataan Karina
"sebelum kita menikah aku ingin mengatakan sesuatu,agar di kedepannya nanti tidak ada salah paham diantara kita" ucap Karina,walaupun dia menikah dengan Rayhan dengan perjodohan tetapi Karina sudah menekatkan diri bahkan dia hanya akan menikah satu kali dalam hidup nya.
"kita menikah dengan cara di jodohkan,kita tidak saling mencintai dan kamu tahu sendiri kalau aku masih sangat mencintai pacar ku saat ini" Rayhan diam mendengarkan apa yang dikatakan Karina
"tetapi karena kita akan menikah,aku akan menjalankan semua tugas dan memberikan hak kamu semuanya,tapi untuk cinta aku akan belajar untuk mencintai dan melupakan dia"
Karina menarik nafas nya berat,terasa berat saat dia mengatakan kalau dia akan melupakan Dimas
"aku yakin kamu juga belum mencintai aku dan merasa terpaksa akan hal ini,tapi ku harap kita bisa menjalani komitmen ini secara sungguh sungguh"
Karina menatap wajah Rayhan yang tampak tenang di tempat duduk nya
"aku hanya ingin pernikahan ini akan menjadi pernikahan terakhir ku Ray,walaupun tidak ada cinta di antara kita di dalam nya tapi lama kelamaan akan tumbuh sendiri,kita hanya perlu melakukan pernikahan ini seperti suami istri pada umumnya,kamu mau kan?" sebenarnya Karina takut menanyakan hal ini karena mungkin saja Rayhan sudah memiliki pacar seperti diri nya.
"tapi aku mencintai kamu" ucap Rayhan,Karina mengangkat wajah nya terkejut dengan pernyataan Rayhan
"maksud kamu?" tanya Karina sambil mencoba tertawa menutupi kegugupannya
"aku sudah lama mencintai kamu Karina" tegas Rayhan,lagi lagi Karina tertawa canggung dia bingung ingin bereaksi seperti apa
"tapi kita baru ketemu,bagaimana bisa kamu sudah lama mencintai aku?" tanya Karina
Rayhan menarik nafasnya "seperti nya kamu belum di cerita kan mengenai perjodohan kita secara lengkap" ucap Rayhan dan mendapat gelengan dari Karina
"kita sudah di jodohkan sejak kecil,sejak kedua ibu kita berteman dekat dan membuat perjanjian jika mereka memiliki anak akan di jodohkan dan kebetulan kita lahir" ucap Rayhan,Karina mendengarnya pun tidak percaya,ibu nya tidak pernah mengatakan hal ini kepada nya
"dari aku kecil,aku selalu mendapat foto yang berisi anak perempuan kecil yang lebih muda beberapa tahun dari aku,Ibu selalu berkata kalau anak perempuan di dalam foto ini akan menjadi pendamping ku nanti.Karena pikiran anak kecil yang polos aku percaya dan menanamkan itu di dalam otak sehingga kemana pun aku akan selalu membawa foto itu" ucap Rayhan,dia memperlihatkan beberapa foto Karina waktu kecil di dalam dompet nya
"setelah aku selesai kuliah aku pergi keluar negeri,aku kira perkataan ibu itu hanya sebagai bohong belaka tetapi ternyata tidak,Ibu bersungguh sungguh akan ucapannya dan meminta ku untuk pulang dari luar negeri" ucap Rayhan lagi menjelaskan
Sedangkan Karina yang mendengar nya pun semakin tidak percaya akan kebenaran ini,bagaimana mungkin dia tidak tahu kalau foto foto nya berada di tangan seorang laki laki dan bagaimana mungkin dia tidak tahu kalau dirinya di jodohkan sejak kecil,pantas saja ibu nya memaksa dia untuk menerima perjodohan ini.
"mungkin kamu masih tidak percaya akan hal ini,tapi kamu bisa menanyakan hal ini kepada Ibu mu" ucap Rayhan sambil menatap wajah Karina yang nampak bingung.
"kamu menanyakan apa aku maukalau kita berlaku seperti suami istri pada umumnya? Ya aku menyetujuinya"
**
Karina berjalan masuk ke dalam rumah nya dengan diam,setelah diantar Rayhan pulang tidak ada sepatah katapun yang terucap dari bibir Karina.
"eh anak mama sudah pulang,gimana kencannya tadi?" tanya Ibu Karina dengan senang
"ma,apa benar aku dan Rayhan sudah di jodohkan dari kecil?" tanya Karina langsung sambil menatap wajah Ibu nya yang nampak panik
"k-kamu tau dari mana?" tanya Ibu karina dengan gugup
"Rayhan sudah menceritakan semuanya ke aku ma" ucap Karina tenang "seharusnya mama bilang ke aku kalau biar aku nggak jatuhkan hati aku terlalu dalam ke Dimas" ucap Karina sedih
Setelah mengatakan itu Karina pun pergi ke atas kamar nya untuk meistirahatkan diri nya sejenak.
Dia merebahkan badannya di atas ranjang,rasanya sangat lelah hari ini
Tret....tret...tret...
Karina mengangkat handphone nya dan terkejut saat melihat teman kerja nya lah yang menelpon nya
"hao,ada apa tika?" tanya Karina,tidak biasanya teman kerja itu menelpon nya
"kamu lagi sibuk Rin?"
"nggak,aku lagi di kamar" balas Karina
"ini masalah Dimas" karina terdiam,ada apa dengan Dimas
"beberapa hari lalu,aku mendengar berita kalau dia akan menikah"
Karina yang mendengarnya pun sangat terkejut,baru beberapa minggu lalu dia di tolak Dimas,bagaimana bisa pria itu akan menikah mendahului dia
"hubungan kalian baik baik saja kan?" tanya Tika,rekan kerja Karina memang tidak tahu tentang perjodohan ini mereka hanya mengira kalau Karina dan Dimas masih bersama.
"aku mendengar Dimas harus menikahi wanita itu karena hamil duluan" lanjut nya lagi,Karina membeku Dimas mengatakan kalau mereka tidak bisa memiliki anak
"kami baik baik saja Tika,besok mungkin aku akan pulang" ucap Karina dan menutup telponnya
Pikirannya menjadi kalut ada perasaan terbohongi dan terkhianati saat mendengar Dimas akan menikah.
Berulang kali Karina menelpon Dimas tetapi pria itu tidak menjawab sama sekali panggilan dari Karina.
"ma,besok Karina mau pulang" ucap Karina ke pada ibu nya
Ibu karina yang sedang duduk di ruang tamu bercanda dengan ayah nya pun menjadi terkejut
"tapi kamu akan menikah 3 hari lagi"
"sebentar saja ma,1 hari aja Karina pulang" ucap Karina
"tapi kenapa harus mendadak?"
"ada hal penting yang harus Karina urus" balas Karina dan di angguki Ibu nya
Untung saja Ibu nya mengizinkan Karina untuk pergi besok,sebenanrya perkataan Tika tadi tidak bisa di percaya begitu saja tapi tetap saja Karina akan mencek kebenarannya besok.