Karina bersiap siap,walau dengan hati yang berat karena kejadian kemarin tapi karina sudah berjanji untuk datang
"sudah siap Karin?" tanya Rayhan,pria itu nampak gagah dengan balutan jas hitam yang membalut badan atletis dia,terkadang karina merasa iri dengan Rayhan pria itu lebih tua 10 tahun dari dia tapi Rayhan tidak menua sedikit pun masih terlihat seperti umur 20 an.
"kamu yakin ingin datang?" tanya Rayhan di dalam mobil,Rayhan tahu kalau Karina akan menghadiri pernikahan Dimas mantan pacar sekaligus orang yang masih di cintai Karina.Karina mengangguk walau dia ragu tapi dia harus menghadapi nya.
Karina memeluk lengan Rayhan sepanjang jalan,dia merasa seperti orang orang di samping nya menatap dengan penasaran dan tajam.
"karina duduk sini" teriak Tika dari kejauhan
"Ray,kita duduk dengan teman ku ya" ucap Karina
"oke,tapi kita salaman dulu sama yang punya acara" ucap Rayhan,Karina meneguk air liur nya dia tidak ingin menemui Dimas tapi terlambat Rayhan sudah menarik nya
"selamat ya" ucap Karina tersenyum palsu sambil menatap wajah Sisca yang memandangnya dengan sengit
"oh,jadi ini "suami" kamu" ucap Dimas dengan penekanan kata suami
"perkenalkan nama saya Rayhan Nazri Dirgantara" ucap Rayhan,sedangkan Dimas terdiam saat mendengar nama terakhir Rayhan "dirgantara" siapa yang tidak tahu keluarga Dirgantara yang memilki aset dimana mana
"kamu tidak perlu takut aku memperlakukan Karina tidak baik,cinta ku sangat besar untuk Karina"
balas Rayhan sebelum Dimas membuka mulut nya.
Rayhan dan Karina pun turun dari panggung dan mencari meja tempat keberadaan Tika tadi
**
Karina hanya bisa tertawa saat mendengar lelucon dari Tika,Karina sadar kalau ada bebrapa rekan kerja nya menatap Karina dengan rasa penasaran tetapi itu semua tidak di perdulikan Karina
"Ray,aku pergi ke toilet dulu ya" ucap Karina
"mau ku anar?" tanya Rayhan
Karina menggeleng"aku bisa sendiri" balas nya
Karina pun pergi ke toilet dengan cepat cepat,setelah selesai Karina mencuci tangannya tetapi mata nya menatap satu bayangan orang yang mengintip nya
"ada orang?" tanya Karina,dia berjalan menuju keluar karena toilet yang sangat sempit tetapi tiba tiba tangannya di tarik paksa
"Dimas?" ucap Karina terkejut,Dimas mengurung nya Karina ingin melarikan diri tetapi Dimas lebih dulu mengurung nya
"apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Karina panik saat Dimas mendekatkan wajah nya
"sudah bertahun tahun aku menjaga kamu,tapi kamu malah mengkhianati aku dengan pria lain,kamu harus membayar setidak nya dengan satu ciuman" ucap Dimas,dia mendekatkan wajah nya dengan wajah karina
Karina sudah berusaha untuk keluar tetapi tidak bisa Dimas terlalu kuat mengurung badannya bahkan untuk bernafas saja karina kesusahan
Dimas mencium nya di bibir dengan kasar,bahkan memaksa untuk karina membuka mulut nya
"ternyata kamu belum pernah berciuman" ucap Dimas di sela sela ciuman,dapat dengan jelas terlihat senyum kemenangan di wajah nya
"lepas" ucap Karina,tetapi hal itu malah menjadi keuntungan bagi Dimas untuk menjelajah mulut Karina,Karina sudah menangis tetapi sepertinya Dimas sama sekali tidak ingin berhenti,untuk berteriak pun karina tidak bisa.
Dug,,dug..dug..
karina membuka mata nya saat dia merasa badannya sudah bisa bergerak lagi,tetapi saat membuka mata yang terlihat adalah Rayhan yang memukuli Dimas dengan ganas nya bahkan mengundang tamu tamu untuk melihat tidak terkecuali rekan kerja dan Sisca sendiri
"kamu nggak kenapa?" tanya Rayhan khawatir,saat melihat Karina yang sudah menangis
Karina mengangguk,tangannya bergetar hebat habis kejadian tadi,melihat itu Rayhan pun melepaskan jas nya dan memasang kan ke badan Karina dan memeluk nya
"bersembunyilah,kalau kamu malu" bisik Rayhan,Karina pun menyembunyikan kepala nya di pelukan Rayhan,rasa malu,sedih dan shok bercampur menjadi satu sekarang
"ini air nya" setelah mereka sampai di dalam mobil,Rayhan memberikan air mineral untuk Karina
Karina menolak dia masih menangis dengan sesegukan
"ciuman pertama ku" ucap Karina lirih,dia memegangi bibir nya yang sudah ternoda
Rayhan yang mendengar nya pun mendekati Karina
"ciuman pertama?" tanya Rayhan
Karina mengangguk "aku sudah berjanji untuk memberikan ciuman pertama ku kepada suami ku nanti" ucap Karina,air mata terus mengalir dari mata nya
Rayhan yang mendengarnya pun sangat terkejut,dia tidak menyangka kalau wanita kota seperti Karina masih mempertahankan tradisi seperti itu.
"sekaranga aku sudah melanggar janji ku" ucap Karina
Rayhan pun merasa iba meliat keadaan Karina sekarang,dia mengangkat tangannya dan memegang dagu karina untuk membuat Karina memandang diri nya
Karina mengangkat wajah nya dan bola mata mereka pun bertemu,sejenak Rayhan merasa kagum dengan bola mata Karina yang bewarna coklat terang sangat kontras dengan wajah Karina yang cantik.
Rayhan mendekati wajah Karina dan mencium nya dengan pelan,sangat pelan Rayhan tidak ingin membuat Karina terkejut
"sekarang kamu sudah melakukan janji kamu,aku adalah suami kamu" ucap Rayhan,Karina yang mendengarnya pun menjadi sangat terharu,walau terkesan kecil tapi perlakuan Rayhan seperti ini mampu membuat hati Karina berbunga bunga.
Karina mendekatkan wajahnya kepada Rayhan dan mencium Rayhan,pada awalnya ciuman mereka biasa saja tetapi Rayhan malah memperdalam dan meminta Karina untuk membuka mulut nya dan tentu saja Karina dengan senang hati menuurtinya,Rayhan adalah suami nya dia berhak melakukan apapun kepada Karina.
**
Setelah kejadian itu Karina dan Rayhan menjadi salah tingkah,ciuman nya dengan Karina memberikan efek yang besar untuk Rayhan,dia menjadi candu dan ingin melakukan itu terus tapi tidak mungkin dia melakukannya saat Karina dalam keadaan seperti ini.
"waktu itu saat aku ingin keluar dari toilet,Dimas menarik dan mengurungku sehingga aku tidak bisa bergerak sama sekali Ray" Karina menceritakan kronologis kejadian tadi,tidak bisa di bohong ada raut sedih di wajah Karina
"dia mencium ku dan aku sama sekali tidak bisa mehindar,dia memenjarakan tangan dan kaki ku bahkan untuk bernafas pun aku susah" tangisan Karina pun kembali pecah saat mengingatnya,dia tidak menyangka pria yang dia percaya selama ini bisa berbuat seperti itu.
Rayhan mengangguk dan memeluk Karina untuk menenangkannya,tidak perlu di jelaskan sedikit pun Rayhan bisa menebak kejadiannya sepert apa.
"apa kamu mau kita laporkan ke polisi?" tanya Rayhan,Karina terdiam lalu menggeleng dia tidak ingin melihat Dimas di dalam penjara.Rayhan menarik Karina lagi dalam pelukannya seandai nya saja dia tidak melihat Karina yang menangis dengan menutupi wajah nya saat itu,mungkin Dimas sudah berada di bawah tanah malam ini.