Karina mengetuk berulang kali pintu Apartemen Dimas dengan kencang tetapi tidak ada jawaban sama sekali,Karina sudah mencari keberadaan Dimas di tempat kerja dan pria itu ternyata cuti.
"semoga aja sandi nya tetap sama" gumam Karina,dia memencet sandi tanggal jadian mereka dan terbuka.Karina masuk ke dalam Apartemen Dimas dan mengerutkan alisnya saat mencium alkohol dari dalam Dimas bukanlah peminum tapi dari mana bau ini.
"Dimas" ucap Karina panik,dia menghampiri badan Dimas yang tergulai lemah di atas ranjang
"lepas Karin,biarkan aku minum sekali lagi" racau nya,dia terus meminum alkohol itu
"ini nggak baik buat kesehatan kamu Dimas,bagaimana bisa kamu minum minum seperti ini?" tanya Karina,dia mengambil air putih dan memberikannya ke pada Dimas
"apa lagi yang harus aku lakukan,semuanya hancur aku kehilangan kamu dan hidup aku hancur" Dimas mengatakan itu dengan terengah engah
Karina memandang Dimas dengan iba,dia tidak pernah seperti ini sebelum nya
"jadi rumor itut benar?" tanya Karina dia mengusap wajah Dimas yang nampak kacau
Dimas mengangguk,melihat itu Karina pun menutup mata nya menahan rasa sakit di hati nya
"tapi bagaimana bisa? Bukankah kamu bilang kalau kamu tidak bisa memiliki anak?" tanya Karina
"aku tidak tahu bagaimana bisa itu terjadi" ucap Dimas lesu
"setelah aku mengantar kamu pulang,pikiran ku kacau dan aku pergi ke bar dan minum,tapi saat aku bangun di pagi nya aku bangun dengan keadaan telanjang,kejadian malam tadi aku tidak bisa mengingat nya sama sekali Karina" Dimas tertunduk lesu sambil menceritakan kejadiannya
"tapi bukankah kamu bilang,kamu tidak bisa memiliki anak,bagaimana mungkin wanita itu bisa hamil?"
"aku juga tidak tahu" Dimas mengacak rambut nya "beberapa bulan lalu,aku cek dan ternyata hasil lab keluar mendiagnosa seperti itu"
Karina termenung,sebenarnya dia juga bingung jika benar yang dikatakan Dimas seperti itu,lalu bagaimana bisa wanita itu hamil? Apa wanita itu yang berbohong atau hasil lab Dimas yang keliru
"lalu kamu akan menikahi nya?"
"aku tidak punya pilihan lain?"
Karina membelalakkan mata nya "dengan wanita yang tidak kamu kenal? Dan kamu tidak tahu apakah itu anak kamu atau tidak?"
"wanita itu aku mengenal nya namanya Sisca,dia keluarga jauh dari ayah ku" balas Dimas
Karina menarik nafas nya,dia berjalan menuju dapur dan memasakkan makanan untuk Dimas
"kamu masak apa?" tanya Dimas,dia memeluk Karina dari belakang
Karina yang kaget pun refleks melepas pelukannya "aku akan menikah sebentar lagi Dimas dan kamu juga,mungkin ini pertemuan kita yang terakhir"
"tapi kita masih bisa bertemu dan berhubungan seperti ini" ucap Dimas
Karina menggeleng "hubungan kita tidak bisa sama lagi,aku dan kamu akan memiliki pasangan masing masing dan akan punya kehidupan sendiri sendiri" balas Karina
"tapi Ka-"
Drt...drt..drt..
Karina mencek handphone nya dan ternyata Ibu nya yang menelpon
"halo ma" ucap Karina
"kamu pulang sekarang ya,besok kita cocokkan baju nikahan kamu pas atau nggak" ucap Ibu Karina
"tapi ma,pernikahannya bukannya 2 hari lagi?"
"iya,tapi kalau kamu datangnya 2 hari lagi mana sempat ganti kalau nanti nya nggak cocok"
"baik ma" ucap Karina malas,baru saja dia datang malah disuruh pulang lagi
"aku harus pulang Dimas,ini makanan kamu bisa mehilangkan rasa sakit kepala kamu" ucap Karina sambil membawa bubur ke Dimas
Karina hampir saja membuka pintu,jika dia tidak mendengar suara Dimas
"kamu serius akan mengakhiri hubungan ini?" tanya Dimas,Karina membalikkan badannya menatap badan Dimas yang masih sama duduk membelakangi nya
"ya" balas karina singkat
"tapi aku tidak ingin hubungan ini berakhir"
"kamu ingin atau tidak,hubungan kita akan tetap berakhir Dimas,bukankah waktu itu aku sudah mengatakannya berulang kali?" ucap Karina,setelah mengatakan itu Karina pun pergi meninggalkan Dimas
****
Karina mengurut kepala nya yang pusing sehabis fitting baju pengantinya,setelah dia sampai belum sempat dia merebahkan badannya ternyata Ibu nya langsung memaksa nya berangkat ke tempat dia memesan baju pengantin dan parah nya lagi pernikahannya di laksanakan besok,dan lagi lagi Karina tidak tahu hal itu jika tidak Rayhan yang mengatakannya.sebenarnya yang menikah disini Ibu nya atau Karina? Semua persiapan di siapkan Ibu nya,walau hanya nikahan tanpa resepsi yang hanya dihadiri keluarga tapi tetap saja Karina seakan orang anak bawang padahal yang pemeran utama nya adalah dia.
"kamu kenapa?" tanya Rayhan setelah beberapa kali mengamati Karina yang memegang kepala nya
"hm? Hanya pusing sedikit" bohong Karina
"kamu mau kita ke apotek dulu sebentar?" tanya Rayhan khawatir,dia memegang kepala Karina untuk mengecek suhu badannya
"tidak usah,bawa aku pulang saja" ucap Karina,Rayhan mengangguk dan menginjak pedal gas nya.
Rayhan mengangkat badan Karina dan meletakkan di atas ranjang nya,seperti nya Karina sangat kelelahan hingga di bangunkan Rayhan pun dia tidak bangun
"Karina tidur nak Ray?" tanya Ibu Karina menghampiri kamar Karina
"iya ma,kaya nya Karina kelelahan" balas Rayhan
Ibu Karina pun tersenyum "maafin ya kalau terkadang kelakuannya membuat kamu kesusahan,anak nya memang seperti itu tapi dia sebenarnya memiliki hati yang polos" Rayhan mengangguk,dia juga merasa kalau Karina memiliki hati yang polos
"kamu nggak papa menikah dengan Karina,walau Karina belum mencintai kamu?" tanya Ibu Karina
"nggak papa ma,Rayhan akan buat Karina melupakan dia dan membuat nya hanya mencintai Rayhan" ucap Rayhan mantap
Ibu karina tersenyum,dia menepuk bahu Rayhan dengan bangga "mama pasti yakin kalau kamu bisa merebut hati Karina,anak itu memang polos tapi dia memiliki kesetiaan yang tinggi,kamu hanya perlu meyakinkan dan tidak mengkhianati karina,maka dia akan memberikan segala nya untuk Kamu" pesan Ibu Karina sambil menatap Karina yang tertidur pulas
**
Karina terbangun di tengah malam sambil memegang kepala nya yang sangat sakit,jika tidak suara panggilan yang berulang kali berdering Karina tidak akan terbangun seperti ini.
"nomor siapa ini?" tanya Karina
Karina mengambil jubah tidur nya dan pergi ke balkon kamar nya
"halo" ucap Karina
"dengan Purple Karina Renaldi?" ucap orang diseberang
"iya dengan saya sendiri" balas Karina
"saya Sisca,kamu mungkin sudah tahu siapa saya"
Karina mencoba mengingat orang yang bernama Sisca,tetapi dia tidak merasa mengenalnya
"saya adalah calon istri Dimas" balas nya
Karina terkejut,buat apa calon istri Dimas menghubungi nya
"mungkin kamu tahu,kalau kita bakal menikah sebentar lagi dan kamu adalah mantan pacar Dimas" ucap Sisca
"lalu?" tanya Karina
"aku harap kamu bisa berhenti menghubungi atau menemui nya,kamu pasti tahu bagaimana perasaan nya saat melihat suami kamu sendiri masih mencintai dan menyajung wanita lain"
Karina yang mendengar itupun merasa tersinggung,secara halus Sisca juga menyindir diri nya yang memperlakukan Rayhan seperti itu,pria itu mencintai nya tapi Karina selalu mengatakan kalau dia mencintai pria lain,mungkin saja perasaan Rayhan sakit mendengarnya tapi dia lebih memilih memendam.