Malu, jelas rasa itu masih ada pada kedua insan yang semalam gagal melancarkan aksi malam pertama itu.
Wajah Haisha selalu merona kalau teringat bagaimana ekspresi Fahri saat melahap rakus dua bagian menyembul miliknya semalam.
Itu jelas bukan seperti Fahri yang ia kenal dan temui selama ini, bahkan sekarang mereka ada dalam satu mobil, sesekali tanpa sadar tangan Fahri menyentuh tangannya saat mengatur kemudi.
Pandangan mereka sempat bertemu, berbeda dengan Fahri yang bisa menyembunyikan semua rasa malu dan canggung itu, Haisha terus saja merona selama perjalanan.
Haisha tahu Fahri pernah mencintai wanita lain, begitu juga Fahri yang tahu bahwa tidak pernah ada pria yang masuk ke hati Haisha sampai pernikahan mereka terjadi.
"Beliin gue minum bentar di sana, Ca, sama camilan ringan sekalian!" pinta Fahri sembari memarkirkan mobilnya pada mini market di bahu jalan.