Chereads / L O V E Me. [on going] / Chapter 2 - 01. LOVE Me, [perasaan yang terulang]

Chapter 2 - 01. LOVE Me, [perasaan yang terulang]

23, Maret, 2026

Disebuah acara TV, Metro TV. Kabar bahagia untuk Negara Indonesia. Kali ini Indonesia menggemparkan seluruh dunia, akan hasil dimana penelitan yang selama ini diteliti soal obat Corona sudah ditemukan.

Tahun 2021 lalu, china telah menemukan vaksin untuk penyakit Corona yang mampu membunuh jutaan maupun ribuan orang dalam sekali jika terkena. Sudah banyak petugas rumah sakit yang meninggal karena terkena virus Corona. Tidak anak kecil, muda maupun Tua juga menjadi korban.

Kaliini ditahun 2026 Indonesia telah menemukan sebuah obat untuk menangani virus Corona, bukan hanya vaksin yang bisa menanggulani. Tapi ini obat yang ditemukan oleh seorang penelitian yang baru bergabung disebuah penelitian umum. Obat itu berupa cairan yang bisa dihirup menggunakan peralatan asma, lewat hidung maupun mulut. Dan obat tersebut untuk awal harga dipatok gratis, tapi kata presiden jika semakin lanjut akan dipatok harga perbotol 200ribu, untuk vaksin 200 ribu.

Kebahagian ini disambut bahagia oleh masyarakat, tidak terkecuali Perempuan yang semasa hidupnya tinggal dikampung bersama keluarga nya. Diusianya 23 tahun dia belum menikah, entah kenapa? Tapi setiap dia ingin serius dengan pria pasti pria tersebut menolaknya. Rasanya sangat frustasi.

Ulliiyy Arianiy, panggil saja Ulliiyy. Dulunya dia perempuan pemalas, tapi sekarang berbeda setelah bapaknya meninggal dunia ditahun 2024. Mama nya sudah tua, sudah tidak berpergian jauh atau berdagang ke kota. Ulliiyy memiliki kakak, tapi dirasa tidak terlalu peduli tentangnya. Ulliiyy yang hanya dianggap beban bagi mereka. Ulliiyy berusaha sebisa mungkin karena ketidak tahuan soal pekerjaan, tapi sekarang lumayan. Untuk perbulan biasa para kakak akan mengirim bahan belanjaan atau uang untuk keperluan rumah. Karena masih ada mamanya yang dirawat, tapi jika tidak, pasti tidak ada pun yang bisa diharapkan.

"Uuu_Liiyy, banyune wis mateng." Teriak Arin, dengan suara tuanya. Disaat masa tuanya Ina hanya bisa duduk dikursi roda sambil melihat anak bungsu tengah bekerja membersihkan rumah. Ya walau sekarang tenaganya tidak sekuat dulu, tapi Ina tidak patah semangat akan masa tuanya.

"nggih bu." Ulliiyy bergegas menuju Pawon yang sudah terlihat tua dan sedikit ada  tiang penyangga dimakan rayap.

Hidup itu penuh perjuangan, disaat banyak teman-temannya yang sudah sukses. Sedangkan dirinya sendiri masih begitu saja. Dirumah, ngurus kedua orang tua. Dalam hati selalu terucap, dia ingin seperti yang lainnya. Tapi, dia tetap tidak bisa. Bebannya berat. Sejak meninggal sang Ayah, Ulliiyy kini hanya merawat sang Ibu yang telah berada dimasa Tuanya.

*****

Malam ini hanya terdengar suara jangkrik, tidak ada TV. Hp juga hanya tulalit yang ada. Dua tahun lalu, HP samsung milik Ulliiyy sudah dijual karena kondisi yang mendesak jadi tidak ada hiburan sama sekali.

Ulliiyy tengah duduk diatas sofa, disamping kanan ada Arin yang tengah melihat sang Anak yang sibuk membuat sebuah gosok badan terbuat dari kain flanel. Kerajinan yang mampu Ulliiyy buat seadanya. Lumayan bisa untuk tambah tabungan. Hanya 10 ribu perbuah, ada bentuk bermacam-macam dan itu sesuai pesanan.

"Nduk. Sesuk ojo lali, adol pitik sing dikandhani." Ucap Arin, disela Ulliiyy menjahit motif pada kain flanel.

Ulliiyy mendengar itu berhenti sejenak, melihat kearah sang Ibu. "nggih bu. Dadi yen ana wong sing nyang-nyangan, regane mung bisa mudhun nganti 20 ewu. Nggih, Ibu?" Bertanya untuk masalah harga. Pernah waktu itu, ada orang yang minta turun harga. Jadi Ulliiyy bingung. Supaya tidak bingung lagi, Ulliiyy bertanya sekali lagi.

"Nggih Cukup wangsuli. saiki angel golek dhuwit kanggo dipangan dadi, kudu pinter njupuk keputusan sing bener. apa maneh yen babagan rega tuku lan adol. kudu tegas." Jelas Arin memberikan wewejangan berupa nasehat. Supaya jika dirinya sudah tidak ada lagi didunia, Anaknya sudah tahu apa yang harus dilakukan.

"Nggih Bu."

Malam semakin larut. Ulliiyy dan Ibunya memutuskan untuk pergi tidur. Tapi sebelum itu, Ulliiyy harus membantu Ibunya bersiap - siap untuk tidur. Seperti, mencuci tangan kaki, membantu memindahkan sang Ibu ke atas kasur, dan memeriksa bagian jendela. Kadang Ulliiyy lupa mengancing jendela. Jadi demi antisipasi supaya tidak ada orang masuk/ pencuri, Ulliiyy memeriksa setiap jendela atau pintu yang ada didalam rumah.

Sudah.

Ulliiyy bergegas menuju kamar, didekat ruang keluarga samping lemari besar yang ada kacanya. Tidak lupa Ulliiyy menguncinya.

Ulliiyy memeriksa HP nya, apakah ada pesan atau telfon yang tidak terjawab. Dirasa tidak ada satupun panggilan tidak terjawab dan hanya beberapa pesan.

Ia membuka pesan tersebut. Tidak ada yang istimewa kecuali satu pesan yang mengabarkan tentang bahwa pria itu telah kembali.

Deg_

Debaran itu datang lagi. Sudah beberapa tahun lalu tidak pernah mendapatkan kabar sama sekali. Perasaan yang telah terkubur rapat kini muncul lagi. Cintanya yang bertepuk sebelah tangan.

Masih teringat jelas dibenaknya.

Surat yang Ulliiyy kirim melalui teman satu sekolah, dirampas oleh salah satu teman jahilnya dan pada akhirnya satu kelaspun mengetahui jika surat itu untuk dia. Pria cinta pertamnya.

Dia seumpama bagaikan boneka tampan yang tidak bisa dipegang maupun dimilki, hanya bisa dilirik dari balik kaca.

Kata-kata pedas yang masih terngiang dikepalanya pada waktu dulu.

"Lo suka Gue. Eh, sorry ya. Lo tuh bukan type gue. Paan tuh kurus kerempeng mirip tiang listrik. Lah, nyadar diri dong. Kita hanya teman sekolah aja dan gak lebih. Gue perhatian bukan berarti gue ada rasa, tapi gue tuh ketua kelas jadi harus perhatian pada anak-anak yang lain dan gak hanya lo aja." Ucap pedasnya, berkata begitu didepan anak-anak yang lainnya tanpa perasaan.

Memang benar yang dia katakan, tapi setidaknya tidak begitu dalam menyampaikan. Melukai perasaan yang ada.

Untung ada Putri yang sempat membantu Ulliiyy menghadapi adik sepupunya itu.

"Huh_ mengapa perasaan itu harus muncul sih. Aku resah, jika ini terjadi lagi." Sendunya. Melihat sebuah album foto yang dimana didalam foto tersebut ada foto dia tengah memakai baju seragam sekolah mereka.

Foto usang yang sudah lama mendekam dikamar Ulliiyy, terpajang rapih.

Singkat cerita, sejak masa sekolahnya dulu. Cintanya telah terabaikan, dia mengacuhan cinta miliknya. Sampai pernah Ulliiyy diam-diam menjadi penguntit untuk mendapatkan informasi tentang pria itu.

Sampai memgirim pesan. Dan pesan itu berisi pertanyaan dan percakapan. Yang dimana, berulang kali Ulliiyy dibentak dan diblock. Pernah disekolah langsung dihampiri dan dimarah-marah. Disiram pakai air sirup yang berada ditangannya waktu itu.

Apa reaksi Ulliiyy?

Kecewa, sakit. Diperlakukan seperti itu. Tapi memang itu semua salah Ulliiyy sendiri. Dia terlalu obsesi terhadap pria itu.

Masa sekolah yang membuat Ulliiyy terasa pahit jika mengingatnya.

"Adimas." Ucapnya pelan.

Diletakkan Hp tersebut diatas bufet.

Tidak lupa memasang selimut sebatas pinggul, Ulliiyy segera memejamkan kedua kelopak matanya. Hingga dia tertidur lelap.

Bersambung

*****

Hay-hay, bagaimana chapter 1 nya . Maaf ya jika singkat banget hanya seribu lebih perkata. Ini update pas Ulliiyy dapat idenya. Langsung deh masuk chapter 1 buat tambahan prolog . Hohohoooo

Jangan lupa dukungannya ya. Ulliiyy sayang kalian semua...