Andi membawa seekor ayam hutan yang masuk ke dalam perangkap yang dipasangnya. Ia menyalakan api dan membuat ayam bakar. Julia duduk bersandar, punggungnya terasa dingin saat menempel ke dinding gua.
"Ah, sudah matang. Ayo makan, Jusa," ucap Andi sambil meniup ayam bakar tanpa bumbu yang masih panas. Ikatan tangan dan kaki Julia tidak dilepas karena Andi takut wanita itu melarikan diri.
"Aku tidak lapar." Julia memalingkan wajahnya.
"Oh. Apa kau mau mandi? Ada sungai kecil di sana dan airnya sangat jernih," ucapnya lagi.
"Aku hanya ingin pulang, Di. Kumohon, lepaskan aku," ucap Julia lirih. Ia masih tidak percaya, Andi berani menculiknya seperti ini.
"Maaf, Jusa. Aku tidak akan melakukan itu. Buka mulutmu, biar aku suapi."
"Aku tidak mau! Ehm …. Uhukk!"
Julia tersedak saat Andi memaksa membuka mulut Julia dan menyuapkan sepotong kecil daging ayam bakar ke dalam mulutnya.
"Kamu harus makan atau kamu bisa mati kelaparan."