Silia tidak betah jika harus berada di apartement terus, dia rindu bekerja, pagi berikutnya dia nekat datang ke kantor meski keadaanya belum sepenuhnya pulih.
"Presdir Nero, ini sarapan Anda," Silia meletakkan satu paket makanan siap saji beserta minumannya di atas meja Nero Edward.
Mata pria itu memicing ke arahnya, "kemarin kau kemana tidak masuk kerja? Katanya kau sakit, tapi kenapa hari ini sudah masuk?"
Silia berpikir, sebagai seorang pria, Nero Edward begitu kepo. "Aku sudah merasa baik-baik saja setelah minum obat, lagipula aku tidak betah jika hanya berdiam diri saja di rumah."
"Apa menunya kali ini?" Nero mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Sup jamur ala cina, daging cincang pedas manis, dan juga puding untuk pencuci mulut."
"Wah... menunya sangat bervariasi ya, aku senang kau masuk, kau selalu tahu apa yang aku mau. Terimakasih, ya?" Nero berusaha menggoda. Namun Silia masih saja bersikap biasa.