Saat membuka mata, Silia melihat cahaya matahari sudah mulai menerobos masuk melalui celah-celah hordeng. Dia mencoba bangkit duduk dan meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa letih, pandangannya pun jatuh pada jam dinding,
09.00.
Astaga... ini sudah siang, saat menoleh, dia masih mendapati pria yang menidurinya semalam masih ada di sampingnya, suara dengkurannya terdengar halus, menandakan dia masih tertidur pulas.
Silia mencoba mengingat-ingat sesuatu, kemudian menghela napas lega, sekarang hari Minggu, dan dia tidak perlu merasa takut terlambat datang ke kantor.
Silia ingat kejadian semalam, dia lupa bertanya bagaimana Alya pulang semalam? Jika semalam Snapp pulang kemari, lalu siapa yang mengantar gadis itu?
Silia yang merasa khawatir, segera meraih ponsel nya di atas nakas dan bergegas menghubungi Alya.
"Silia..."
"Alya... apa kau baik-baik saja?" suara Silia terdengar sedikit panik.
"Ya... ada apa?"