Sekarang hari Minggu, waktu yang tepat untuk merilaksasikan pikiran dan sejenak berhenti dari rutinitas pekerjaan.
Silia menolak untuk makan bersama Snapp di luar, dia lebih senang berada di rumah dan menyalurkan hobi memasaknya.
"Apakah tuan muda Snapp, tak ada janji hari ini?" Silia mencoba basa basi saat pria itu mengambil sebuah apel di atas meja dekat dapur.
Silia sibuk memasukkan bumbu dan bahan-bahan makanan ke dalam wajan panas, sehingga dia tidak bisa memperhatikan wajah Snapp yang sejak tadi terus menatapnya.
"Aku ingin di sini saja menemanimu? Memangnya tidak boleh?" Snapp menaruh sisa apel yang di gigitnya di atas meja dan melangkah mendekati Silia.
"Tentu saja, boleh," sahut Silia dari balik punggungnya, namun sebenarnya dia ingin pria itu pergi agar dia bisa sedikit bernapas lega hari ini.
"Apa ada yang bisa ku bantu?" Snapp yang hanya mengenakan kaos hitam polos dan celana pendek sudah berdiri tepat di sisi Silia.