Satu bulan kemudian di Los Angels.
Hidup Silia mengalir bagai mimpi, dia tidak menyangka perjalanan hidup nya begitu berliku, setelah mengalami banyak hal pahit, dia tak menyangka bisa mendapatkan semua pencapaiannya ini berkat dari hasil kerja keras nya sendiri. Selama ini, dia menahan semua kesedihannya seorang diri, menahan rasa kesepian, tidak di pedulikan, dan di perhatikan. Tapi semua itu akhirnya terbayar sudah, semua yang ia alami, seolah mengajarkannya untuk terus menjadi gadis kuat dan mandiri, tidak tergantung pada orang lain, dan ia juga menjadi orang yang pandai mengelola emosi. Dia mampu menjadi gadis yang sabar, menjadi percaya diri dengan apa ada nya dirinya. Dia tidak pernah merasa minder lagi dengan penampilannya. Karena ada yang lebih berharga dari itu, otak yang cerdas, ber-etika, dan hati yang baik.