Silia kembali ke meja kerja nya dengan perasaan kesal, dia memijit pangkal hidung nya, berharap rasa pusing di kepalanya akan segera mereda. Kedua pria dari keluarga Edward itu sungguh membuatnya sakit kepala, mereka mengira semua orang menginginkan uang mereka.
Ketika pandangannya teralih pada coklat dan seikat bunga yang tiba-tuba tergeletak di atas meja, sakit di kepalanya tiba-tiba menjadi dua kali lipat. Siapa yang menaruh benda-benda itu di sana? Dia jadi teringat akan perkataan Snapp Edward tadi, yang mengatakan apakah dirinya bisa di beli dengan bunga dan coklat? Jadi Silia mengira pasti benda-benda itu berasal dari pria itu.
Tanpa menunggu lama, tangannya segera bergerak membereskan benda itu dari sana, kemudian berjalan menuju tempat sampah dan membuang nya dengan perasaan puas. Tidak tahu kah? Kalau dirinya sangat membenci kedua benda tersebut, bunga dan coklat.