Chapter 14 - Bab 14

Yaya terserah kamu aja, "jawab dosen Annisa."

nanti malam aku boleh kan datang ke rumah, "ucap Ragil."

ya silahkan gak ada yang larang juga, sekalian ajak pacar baru kamu, "jawab dosen Annisa."

yauda aku pergi dulu ya mau meeting lagi itu di gedung yang warna biru itu, kalau kamu mau ke sana kabari aku aja assalamualaikum, "ucap Ragil."

iyalah wa'alaikumsallam, "jawab dosen Annisa."

"Setelah itu Ragil pun pergi meninggalkan dosen Annisa dan iya tampak menangis melihat dosen Annisa yang masih marah ataupun belum bisa memaafkan dirinya itu.

"Lalu meta pun memfoto Ragil diam-diam dan dia mengasih tisu kepada Ragil yang sedang nangis itu

ini mas tisunya, "ucap meta."

makasih banyak ya meta, "jawab Ragil."

iya sama-sama, "ucap meta."

"Setelah mereka selesai meeting mereka pun balik ke kantor dan sampai di kantor Ragil di kabari oleh karyawan yang lain bahwasanya dia besok sore harus dinas ke Palembang kurang lebih 1 sampai 2 Minggu.

maaf pak mengganggu, "ucap karyawan."

iya gak apa-apa, ada apa memangnya, "jawab Ragil."

ini pak tadi saya di kasih tau bos katanya bapak besok di suruh ke perusahaan yang beberapa hari yang lalu bapak jumpai, bapak di suruh ke Palembang besok sore, "ucap karyawan kantor."

oh insyaallah ya , Makasih sudah di beritahu, "jawab Ragil."

iya sama-sama pak, "ucap karyawan."

"Ragil pun agak kesal lantaran selalu dia yang sering di suruh kerja keluar ataupun kerja ke luar kota/provinsi

hadehhh kenapa saya mulu sih yang di suruh

kan masih banyak staf yang lain, "ucap Ragil dalam hatinya."

"Pada malam harinya Ragil menyempatkan

untuk ke rumah dosen Annisa dan sekaligus ingin ngomong kepadanya bahwasanya dia besok akan dinas ke luar kota/provinsi hingga beberapa Minggu.

"Assalamualaikum tok tok, "ucap Ragil."

wa'alaikumsallam silahkan masuk gil, "jawab bapak Annisa."

iya pak makasih, "ucap Ragil."

"Bapak Annisa pun memanggil Annisa yang berada di kamar untuk segera menjumpai Ragil yang datang ini.

hai lagi bobok ya , merah gitu matanya, "ucap Ragil."

Uda tau tanya, mau ngapain ke sini, "jawab dosen Annisa."

yauda aku langsung tutup poin aja ya

aku besok ada dinas ke luar kota ya mungkin kurang lebih 1 atau 2 Minggu gitu,"ucap Ragil."

oh dinas ke mana, "jawab dosen Annisa."

ke Palembang, doain ya semoga aku nanti pergi dan pulang dengan selamat, "ucap Ragil."

iya pasti ku doain, "jawab dosen Annisa."

"Setelah mereka ngobrol hingga setengah jam akhirnya Ragil pun pamit pulang kepada orang tua dosen Annisa

yauda pak bu aku pamit pulang dulu ya, "ucap Ragil."

kok cepat kali, gak kayak biasanya lama, "jawab bapak Annisa."

iya pak soalnya besok ada kerjaan ke luar kota jadi gak bisa lama-lama, "ucap Ragil."

oh yauda hati-hati ya semoga lancar dalam menjalankan pekerjaannya itu, "jawab bapak Annisa."

amin makasih pak, yauda assalamualaikum, "ucap Ragil."

wa'alaikumsallam wr WB, "jawab bapak Annisa & Annisa."

"Setelah itu dosen Annisa pun masuk ke kamar dan iya sedih melihat Ragil yang terlalu sering mementingkan pekerjaannya dari pada mementingkan hubungan mereka berdua.

"Dosen Annisa pun merasa heran dengan ucapan Ragil tadi yang seolah-olah ingin pergi jauh dari hadapan dirinya lantaran tidak biasanya iya minta di doain saat hendak dinas luar kota/provinsi.

"Saat Ragil berada di bandar udara Monika melihat Ragil sedang menunggu kedatangan pesawat yang akan membawa dirinya ke kota Palembang.

"Lalu Monika hanya melihatnya dari kejauhan tanpa ada memanggil Ragil lalu Monika pun berencana untuk mengikuti arah tujuan pesawat Ragil.

"Akan tetapi iya tidak bisa mengikutinya lantaran iya harus menjemput ibunya untuk balik ke Medan lantaran ibunya di luar negeri sedang sakit.

"Monika hanya bisa memfoto Ragil dari kejauhan dan tidak bisa mengikutinya dan tibalah pesawat orang tuanya yang baru saja landas di bandara internasional Kualanamu.

"Setelah itu dia langsung membawa ibunya

pulang ke rumah untuk beristirahat dan Monika pun tampak kesal lantaran iya batal mengikuti jejak Ragil tadi.

ayo nak kita pulang, "ucap ibu Monika."

iya mah, "jawab Monika."

"Orang tua ragil pun ikut mengantar kan anaknya ke bandara dan mereka beserta adik Ragil semua berpelukan dan seakan-akan mereka mengetahui ada pirasat kurang mengenakan sama Ragil.

hati-hati ya nak, kalau ada apa-apa jangan lupa langsung telpon kami, "ucap orang tua."

iya mah pah, ntar kamu BG belikan oleh-oleh dek pulangnya, "jawab Ragil."

hehehe makasih ya bg, "ucap adik Ragil."

"Lalu Ragil masuk ke dalam pesawat dan bersiap siap untuk berangkat menuju tempat tujuan, orang tua ragil pun sedih dan nangis melihat anaknya pergi naik pesawat.

"Sampai di rumah Monika langsung membawa ibunya masuk ke kamar untuk beristirahat dan dia pun menelepon teman-teman nya untuk merencanakan sesuatu untuk dosen Annisa.

"Setelah itu Monika pun bertemu dengan teman-teman nya di rumahnya dan mereka pun berbicara bisik-bisik, lalu temannya pun menuju ke kampus tempat di mana Annisa mengajar.

"Setelah berhasil masuk ke kampus lalu temannya Monika berpura-pura tabrakan dengan dosen Annisa dan menjatuhkan foto yang mereka bawa.

"Lalu teman Monika langsung pergi begitu saja dan dosen Annisa sempat memanggil mereka tetapi mereka berdua pura-pura tidak mendengar panggilan dari dosen Annisa

mbak ini fotonya jatuh, "ucap dosen Annisa."

"Setelah itu dosen Annisa mengambil dan membuka selembar foto itu dan ternyata foto yang jatuh itu adalah gambar wajah Ragil yang sedang berada di bandar udara Kualanamu.

"Lalu dosen Annisa kaget dan heran kenapa orang yang baru menabrak dirinya itu bisa mendapatkan foto Ragil lalu dosen Annisa pun langsung menelpon Ragil akan tetapi Ragil tidak mengangkat telepon dari dosen Annisa lantaran iya masih berada di dalam pesawat.

"Sampai di bandara Palembang iya pun langsung turun dan cek handphone nya apakah ada yg telpon dirinya atau tidak.

"Dan ternyata dosen Annisa menelpon dirinya tetapi tidak di angkat lantaran tadi iya masih di dalam pesawat, lalu Ragil mencoba untuk menelpon dosen Annisa dan dosen Annisa mengangkat telepon itu.

assalamualaikum iya ada apa, "ucap Ragil via telepon."

wa'alaikumsallam kamu sama siapa pergi ke Palembang, "jawab dosen Annisa via telepon."

sendiri lah, kenapa, "ucap Ragil."

oh awas aja kamu bohong, "jawab dosen Annisa."

"Setelah selesai menelepon Ragil langsung menaiki taxi online dan segera menuju ke perkebunan untuk segera membahas pekerjaannya itu.

"Sampai di daerah perkebunan dan ternyata jalan menuju perusahaan yang iya kerjasama ternyata jalannya sangat jelek hingga memakan waktu kurang lebih 2,5 jam .