Chapter 20 - Bab 20

"Ragil pun berpikir kenapa dirinya bisa yakin bahwa hubungan dirinya dengan dosen Annisa bisa berantakan seperti ini gara-gara dia.

"Padahal kan dia belum pernah tau bahwa Monika telah berbuat jahat kepadanya, mungkin karena dia terlalu oper sama Ragil makanya Ragil pun curiga.

"Pada keesokan harinya Ragil kedatangan bos nya ke rumah untuk sekedar menjenguk dirinya yang baru kecelakaan pesawat ini.

maaf ya Gil saya dari kemarin tidak sempat menjenguk kamu, soalnya saya lagi sibuk dan banyak urusan kantor, "ucap bos."

iya bos gak apa-apa, ini aja sudah senang kali saya bos datang, "jawab Ragil."

gimana kondisi mu gil, "ucap bos."

Alhamdulillah sudah mulai membaik bos, ya paling Minggu depan baru bisa balik kantor, "jawab Ragil."

oh syukurlah kalau gitu, "ucap bos."

"Lalu mamah Ragil memberikan bos nya itu minuman dan sebuah roti untuk di makan

silahkan pak di makan mimuman nya, "ucap mamah Ragil."

iya Bu Makasih gak usah repot-repot kali, "jawab bos."

gak merasa di repotin pak, "ucap mamah Ragil."

"Dan bos nya pun meminum dan memakan makanan yang telah di hidang kan oleh orang tua Ragil, setelah berkunjung ke rumah Ragil kurang lebih 45 menit akhirnya bos nya Ragil itu pun pamit pulang kepada Ragil dan orang tua Ragil.

yauda Gil saya pamit pulang dulu ya, ntar kalau kamu butuh bantuan jangan sungkan sungkan ya , "ucap bos."

hehehe iya bos, "jawab Ragil."

yauda Bu saya pulang dulu mari, "ucap bos."

iya hati-hati pak, "jawab mamah Ragil."

"Lalu mamah Ragil bertanya kepada Ragil Kenapa bos nya itu baik sekali kepada Ragil dan rela datang menjenguk dirinya yang baru kecelakaan pesawat.

Gil baik kali tuh ya bos mu mau dia nengok kau sakit jarang-jarang loh ada yang mau melihat gitu bos, "ucap mamah Ragil."

ya gak taulah mah, mungkin karena dia ada kerjaan di dekat sini makanya mampir sekalian ataupun memang mau jenguk gak tau juga sih, "jawab Ragil."

"Pada sore harinya saat Kevin mau menjenguk Ragil tanpa di sengaja Kevin di jegat oleh orang tak di kenal dan di mintai uang oleh bandit yang nakal.

"Lalu Kevin menolak itu semua lantaran iya tidak terima dengan cara preman itu dan Kevin menyuruh mereka untuk pergi lalu preman itu enggan untuk pergi lantaran Kevin belum mengasih uang kepada mereka.

"Preman itu pun marah dan secara tiba-tiba Kevin pun di pukul lalu Kevin memukul balas preman itu dan mereka pun akhirnya berantam.

"Saat mereka berantam preman itu kalah sama Kevin lalu preman itu memanggil teman temannya untuk meminta bantuan lalu teman preman itu pun datang sebanyak 3 orang.

"Lalu preman itu mengeroyok Kevin hingga Kevin terluka parah hingga Refan pun saat melintas nampak ada seseorang yang sedang berkelahi lalu iya mencoba untuk menolong pria itu dan ternyata pria yang akan di tolong dia itu adalah teman Abang nya yaitu Kevin.

"Sontak Refan pun menolong Kevin yang di pukuli itu dan menyerang balik preman itu dan Refan pun sempat meminta bantuan kepada warga sekitar dan warga sekitar akhirnya mau membantu mereka berdua yang sedang di pukuli oleh preman-preman itu.

"Sontak saja preman itu lari lantaran jumlah warga yang sangat banyak hingga preman itu takut dan memilih untuk melarikan diri dari pada berurusan dengan warga dan polisi.

"Lalu warga membawa Kevin ke rumah sakit terdekat dan Refan pun di nasehatin oleh warga sekitar apabila melintasi jalan tersebut hendaknya harus hati-hati dan jika sendirian harus memutar balik saja apabila tidak mau terulang lagi kejadian seperti ini.

mas kalau mau lewat sini harus hati-hati jikalau ada kira-kira orang yang ikutin kamu mending pulang aja dari pada kejadian ini terulang lagi, "ucap warga sekitar."

oh gitu ya, yauda lain kali saya akan berhati-hati lagi yauda makasih pak sudah menolong kami, "jawab Refan."

iya sama-sama, "ucap warga sekitar."

"Setelah itu Refan pun menjenguk Kevin di rumah sakit terdekat dan bertanya kepada resepsionis ruangan Kevin dan ternyata Alhamdulillah Kevin tidak kenapa kenapa hanya mengalami luka sedikit saja.

"Lalu iya pun berterimakasih kepada Refan yang sudah menolong dirinya dari preman preman tadi kalau tidak ada dia mungkin Kevin bisa mati.

makasih ya ref sudah menolong Abang, "ucap Kevin."

iya sama-sama, kok bisa di pukuli gitu sama preman gimana ceritanya, "jawab Refan."

sebelumnya mereka itu minta duit sama abang cuman gak Abang kasih lalu mereka memanggil teman-temannya yauda bang di keroyok, "ucap Kevin."

oh yauda lain kali kalau kayak gitu kasih ajalah timbang nyawa jadi taruhan, toh duit 10 atau 20 ribu kan gak apa-apa kasih orang itu timbang kita yang celaka, "jawab Refan."

iya lain kali bang akan hati-hati dan kasih aja timbang nyawa jadi taruhannya, "ucap Kevin."

"Lalu Refan adik Ragil itu menelpon keluarga Kevin agar keluarga Kevin segera datang ke rumah sakit untuk menjagai anak mereka itu demi keamanan bersama.

"Setelah berhasil di telpon dan ibunya Kevin sangat kaget lantaran anaknya itu masuk rumah sakit padahal kata orang tua kevin dia sebelumnya baik-baik saja.

"Lalu mereka pun bersiap-siap untuk bergegas berangkat ke rumah sakit untuk melihat anak mereka yang baru saja di pukuli oleh preman-preman nakal.

"Sampai di rumah sakit mamak dan papah Kevin langsung bertanya kepada Refan perihal kejadian sebenarnya.

"Refan pun menjelaskan kronologi kejadian

sebenarnya lalu kedua orang tua dan abang nya Kevin pun memarahi Kevin lantaran kenapa tidak mengasih uang dia kepada preman itu dan memilih nyawa jadi taruhan nya dan kedua orang tua Kevin pun menasehati anaknya itu agar apabila bertemu dengan orang tak dikenal dan nampak muka bandit segera pergi dan jangan lewati jalan tersebut lagi dengan sendirian.

makasih ya nak sudah mau menolong kevin, "ucap kedua orang tua kevin."

iya pak bu sama-sama, saya gak tega aja ada nampak seseorang di jalan di pukuli gitu dan saya pun sempat di pukuli, untungnya saya sempat memanggil warga barulah mereka kabur, "jawab Refan."

iya tapi kamu gak apa-apa kan, "ucap mamah kevin."

Alhamdulillah gak apa-apa bu, intinya kata warga sekitar apabila ada orang minta duit mending di kasih aja ya kalau gak kasih kita jangan lewati jalan rawan itu lagi kata warga, "jawab Refan."

iya ya ntar ibu kasih tau sih Kevin ini, "ucap mamah Kevin."

yauda pak bu bang saya pamit pulang dulu ya assalamualaikum, "jawab Refan."

sekali lagi makasih ya wa'alaikumsallam hati-hati kamu, "ucap mereka semua."