Chapter 25 - Bab 25

"Pada pagi harinya dosen Annisa pun berangkat bekerja sampai di kampus dosen Annisa langsung mencari adik Ragil yaitu Refan untuk menyampaikan sesuatu untuk Ragil.

"Akan tetapi Refan keburu masuk kelas dan sedang mengikuti ujian, saat dosen Annisa ingin memasuki kelas Refan dosen Annisa mengurungkan niatnya itu lantaran pada hari ini semua mahasiswa di kampusnya sedang melaksanakan ujian dan dia tidak mau mengganggu jadwal ujian Refan.

"Dosen Annisa pun menunggu Refan selesai ujian lalu dia akan menemuinya, setelah selesai ujian Refan pun langsung keluar dan berencana untuk segera mengajak Ragil untuk menemui dosen Annisa.

"Akan tetapi dosen Annisa telah duduk di luar dan langsung menyambut Refan

ref sini bentar, "ucap dosen Annisa."

iya ada apa kak, "jawab Refan."

gimana kondisi Ragil apakah dia sudah bisa jalan tanpa tongkat dan sudah bisa nyetir ?."ucap dosen Annisa."

kalau Masalah nyetir gak tau, tapi dia sudah gak pakai tongkat lagi jalannya, "jawab Refan."

oh ya sudah kalau dia sudah bisa mengemudi ntar malam suruh ke rumah kakak ya ref, tapi sendiri aja jangan bawa siapa-siapa oke, "ucap dosen Annisa."

ada apa rupanya kak ... kok kayaknya penting kali, "jawab Refan."

adalah pokoknya, ntar kalian juga tau nanti dari Ragil, "ucap dosen Annisa."

oh yasudah ntar aku sampai kan kak ke mas Ragil, "jawab Refan."

oke makasih ya ,"ucap dosen Annisa."

sep , "jawab Refan."

"Setelah selesai mengobrol dengan Refan dosen Annisa pun langsung pulang dan mempersiapkan sesuatu di rumahnya selagi menyambut Ragil nanti malam.

"Refan pun sangat heran dengan dosen Annisa tadi yang sebelumnya iya sangat dingin sikapnya kepada abang nya itu Ragil dan sekarang berubah sikapnya menjadi sangat baik sekali.

"Tetapi Refan tidak memikirkan hal itu dia tidak mau ambil pusing dan senang karena calon kakak iparnya itu sudah mulai bersikap baik dan Refan pun berharap semoga dosen Annisa bisa balikan lagi dengan abangnya itu.

"Pada saat Refan mau pulang ke rumah teman-temannya pun memanggil dia dan mengajak dia untuk nongkrong akan tetapi dia sempat menolaknya.

"Setelah sempat menolak Refan akhirnya mau di ajak nongkrong oleh temannya karena bujukan dari temannya yang lain.

"Pada kesempatan itu Refan melihat Monika sedang berada di kafe dengan seorang cewek dan seorang cowok, lalu Refan mulai menuju kursi tempat Monika.

"Akan tetapi Refan gagal mendengarkan obrolan Monika itu dengan temannya lantaran teman-temannya Refan memanggil dia.

"Sontak saja Refan agak kesal dengan teman-temannya lantaran tidak bisa mengasih kesempatan untuk mendengarkan obrolan Monika dan teman-temannya.

"Setelah gagal mendengarkan obrolan Monika Refan pun memfoto Monika dan teman-temannya dari kejauhan agar mana tau suatu saat nanti ada kejahatan dari Monika Refan bisa langsung mengasih barang bukti itu kehadapan dia.

"Di rumah Ragil sedang menunggu adiknya

itu yang gak pulang pulang hingga pukul 13.30 wib akhirnya Ragil pun menelepon Refan dan bertanya kepada Refan apakah mereka jadi ke rumah dosen Annisa atau gak.

assalamualaikum ref di mana kau kok gak pulang pulang, "ucap Ragil via telepon."

iya mas Maaf aku gak bisa hari ini, soalnya aku tadi mau pulang tiba-tiba temen-temen aku ngajak nongkrong, padahal aku tadi Uda bilang sama temen ku tapi mereka maksa, "jawab Refan via telepon."

Hem ya sudah lah kalau gak bisa, "ucap Ragil via telepon."

iya sekali lagi maaf ya mas, "jawab Refan via telepon."

iya gak apa-apa, "ucap Ragil via telepon."

"Ragil tampak sangat sedih dan kecewa lantaran iya harus gagal lagi untuk bertemu dan mengobrol dengan dosen Annisa.

"Lalu Ragil berencana untuk ke rumah dosen Annisa sendirian tanpa di temani oleh sang adik Refan.

"Tepat pada pukul 16.30 wib meta datang ke rumah Ragil untuk sekedar mengetahui kondisi Ragil sekarang dan sekaligus bertanya kira-kira kapan dia mulai bisa masuk kerja lagi.

tok tok assalamualaikum, "ucap meta."

wa'alaikumsallam silahkan masuk nak, "jawab papah Ragil."

iya pak , Ragil nya ada pak ?."ucap meta."

ada mari nunggu di ruang tamu, "jawab papah Ragil."

"Orang tua Ragil pun memanggil Ragil dan menemui temannya yang datang itu lalu mereka berdua pun mengobrol beesama kurang lebih 1 jam .

"Dan meta pun memberi tahu kepada Ragil bahwasanya semenjak Ragil tidak masuk-masuk bekerja perusahaan mulai mengalami carut marut dan sepih job.

"Meta pun memberi tahu Ragil bahwa perusahaan sepih job/konsumen itu di karena kan ulah manager marketing dan sales yang lain mulai bekerja males malesan di karena kan mereka sudah sebulan tidak menerima gaji selama 1 bulan.

"Ragil pun sangat sedih dan khawatir atas musibah yang terjadi di kantornya itu dan Ragil pun berencana akan segera mulai bekerja 3 hari lagi tepatnya pada Senin mendatang.

yauda ntar mas mulai bekerja senin, ya walaupun dalam kondisi yang belum 100% sembuh tapi mas usahain agar klayen kita mau di ajak kerjasama lagi dengan perusahaan kita, "ucap Ragil."

ya makasih mas Ragil atas partisipasi dan doanya semoga kantor kita mulai membaik lagi kalau mas Ragil masuk, "jawab meta."

Amin semoga aja, "ucap Ragil."

yauda mas aku pulang dulu assalamualaikum, "jawab meta."

makasih ya infonya wa'alaikumsallam, "ucap Ragil."

"Pada saat meta mau pulang dan menaiki kereta/motor Refan melihat meta akan tetapi meta tidak melihat Refan dan Refan pada saat ingin memanggil meta ternyata meta sudah keburu pergi.

"Lalu Refan pun bertanya dan wajahnya agak emosi lantaran Ragil tidak memberi tau bahwasanya meta datang ke rumah.

mas Kenapa gak bilang kalau meta datang...

kalau tau gitu kan aku pulang, "ucap Refan."

ya salah siapa keluyuran sampe sore baru pulang, "jawab Ragil."

kok gitu ngomong nya, kan bisa kamu SMS aku mas alesan aja pun, "ucap Refan."

makanya pulang cepat, lagian niatan mau nemenin mas ke rumah Annisa ini malah keluyuran Cemana lah kau ni ref... gak bisa kau nih di ajak kerjasama, "jawab Ragil."

bukannya gitu tadi tuh aku di kampus di bilang sama kak Annisa bahwasanya ntar malam mas datang ke rumah dia sendirian, gak boleh bawa siapa-siapa kata dia, "ucap Refan."

ahh yang bener nih, "jawab Ragil."

iya beneran mas, toh kalau gak percaya telpon aja orang nya, "ucap Refan."

oke mas percaya, awas aja kalau kamu bohong, "jawab Ragil."

yauda sono mandi biar nanti Annisa gak menunggu lama, "ucap Refan."

siap nak laksanakan hahaha, "jawab Ragil."

jangan lupa pulang nanti bawa makanan yang enak yo inget tuh, "ucap Refan."

iya ya bawel kali pun, "jawab Ragil."

hahaha, "ucap Refan."