Pada keesokan harinya Ragil pun membersihkan halaman rumahnya sambil sesekali memotong akar dan bunga yang mulai menjalar ke jalan.
Setelah selesai membersihkan rumahnya Ragil beristirahat sambil sesekali melamun memikirkan dosen Annisa hingga dia tidak mendengar orang tuanya memanggil dia.
Hingga papah menepuk tangannya baru dia dengar dan langsung kaget, dan papahnya menyuruh dia untuk makan selesai makan dia langsung mandi.
Setelah selesai makan dan mandi kedua orang tua Ragil mengajak Ragil untuk menemani mereka bertemu dengan teman orang tuanya.
Akan tetapi Ragil menolak karena dia lagi males untuk keluar dan Ragil berpesan kepada kedua orang tuanya dia hari ini ingin full di rumah.
"Maaf ya pah mah aku hari ini lagi males keluar aku hari ini mau full di rumah saja." ucap Ragil.
"Ayok lah nak sekali ini aja kami ngajak kamu ke rumah teman mamah dan papah, biasanya kan kami belum pernah tuh ngajak kamu ke rumah teman mamah." ucap mamah Ragil.
"Hem sekali lagi maaf mah." ucap Ragil.
Setelah di bujuk-bujuk gak mau akhirnya kedua orang tua Ragil pun pergi berdua tanpa di temani Ragil dan usaha mereka kali ini untuk mempertemukan Ragil dan anak temen orang tua Ragil di pastikan gagal.
Orang tua ragil tampak sangat sedih dan kecewa melihat Ragil yang menolak mereka dan kedua orang tua Ragil bingung mau berbicara apa kepada temennya nanti.
Sampailah kedua orang tua Ragil di rumah temennya dan mereka langsung di suruh masuk oleh pembantunya.
Pada kesempatan lainnya dosen Annisa pun pergi dengan keluarganya ke tempat wisata yang ada di lake Toba Samosir north Sumatra.
Mereka pergi tepatnya pada pukul 04.00 wib. dan mereka sampai di lokasi tujuan pada pukul 08.00 wib.
Mereka langsung menyewa pondok untuk tempat mereka berteduh, biaya yang mereka keluarkan selama berada di lake Toba kurang lebih sekitar Rp. 300.000 itu untuk biaya masuk, biaya sewa pondok dan biaya lain termasuk sewa Speedboat.
Dosen Annisa tampak sangat senang sekali karena dirinya sudah lama tidak berlibur ke tempat wisata kurang lebih sekitar setengah tahun (6 bulan).
Dosen Annisa sesekali mengingat kenangan bersama Ragil yang dulu pada saat mereka masih pacaran Ragil sering mengajaknya ke tempat ini.
Dosen Annisa pun sempat meneteskan air mata lalu dia mengusap air mata itu agar adik dan kedua orang tuanya tidak melihat dia bahwasanya iya tadi baru aja menangis.
Lalu adiknya mengajak dosen Annisa untuk bermain Speedboat bersama dan mereka pun bermain bersama hingga mereka tercebur di danau.
Pada saat mereka mau turun dari Speedboat ada seorang laki-laki yang ingin berkenalan dengan dosen Annisa, lalu dosen Annisa pun berkenalan dengan laki-laki itu dan setelah berkenalan laki-laki itu mengajak dosen Annisa untuk menemani makan di kafe di dekat pondok akan tetapi dosen Annisa menolak ajakan dari laki-laki itu sontak saja sih laki-laki itu marah dan memaksa dosen Annisa serta menarik tangan dosen Annisa
untung saja adik dosen Annisa datang dan langsung menghajar laki-laki itu.
Lalu mereka berdua pun berkelahi di lake Toba itu dan dosen Annisa segera memanggil kedua orang tuanya untuk melerai perkelahian itu dan setelah di pisahkan oleh bapak Annisa mereka pun langsung berhenti berkelahi.
Lalu orang tua dosen Annisa memperingati laki-laki berengsek itu agar tidak berbuat kasar kepada anak mereka dan apabila sih laki-laki itu mengulangi perbuatannya itu lagi maka keluarga dosen Annisa akan melapor ke pihak kepolisian karena tindak kekerasan dan pelecehan karena orang tua Annisa ada bukti rekaman saat laki-laki itu berantam dan memaksa dosen Annisa.
Di rumah Ragil sedang duduk santai di teras sambil sesekali iya melamun dan melihat kenangan yang ada di handphone dia dan melihat foto-foto mereka berdua pada saat mereka masih pacaran.
Ragil masih sangat berharap kepada dosen Annisa agar iya mau memaafkan dirinya dan mau menerima dia lagi menjadi kekasihnya.
Ragil sempat kepikiran untuk menelpon dosen Annisa akan tetapi iya membatalkan niat itu karena takut nantinya dosen Annisa semakin marah kepadanya.
Setelah membolak-balik melihat foto di HP nya Ragil meneteskan air matanya dan sangat amat menyesal karena ulah dia sendiri mereka berdua akhirnya putus.
Setelah itu Ragil masuk ke dalam kamar untuk tidur siang, pada saat Ragil mau tidur siang iya melihat pesan di handphone dia .
Dan ternyata itu pesan dari adik dosen Annisa Satrio yang baru saja mengirimkan pesan tentang bahwasanya tadi kakaknya itu hampir saja di lecehkan oleh orang lain pada saat mereka liburan.
Lalu Ragil pun langsung menelpon adik dosen Annisa itu
"Hallo sat itu gimana kejadiannya kok bisa sampai kayak gitu." ucap Ragil via telepon.
gini kronologinya mas, kan kami turun dari Speedboat tiba-tiba ada seorang pria mau ngajak berkenalan lalu kak Annisa berkenalan lah dengan orang itu, setelah mereka kenalan tiba-tiba pria itu memaksa untuk menemani dia makan kak Annisa menolak lah dan kak Annisa pun berteriak lalu aku datang dan berantam." jawab adik Annisa via telepon.
"Owalah tapi kak Annisa dan kau gak apa-apa kan." ucap Ragil via telepon.
Alhamdulillah gak apa-apa mas." jawab Satrio via telepon.
"Oh syukurlah, maaf ya mas gak bisa bantu kalian tadi soalnya tau sendirilah." ucap Ragil via telepon.
"Iya bisa di mengerti kok yauda ntar di telpon lagi ya takut ketahuan sama kak Annisa hehehe." jawab Satrio via telepon.
"Oke." ucap Ragil via telepon.
Ragil semakin kasihan dan sedih mendengar
langsung dari adik dosen Annisa itu yang hampir saja dosen Annisa di apain oleh orang lain dan Ragil bingung bagaimana caranya agar iya selalu bisa melindungi dosen Annisa kemanapun iya pergi agar dia bisa selalu aman.
Setelah berpikir akhirnya Ragil mendapatkan ide cemerlang dan dia langsung mengirimkan pesan kepada adik dosen Annisa sih Satrio.
Dan Ragil mengirim pesan ke handphone Satrio bahwasanya apabila dosen Annisa mau keluar kemanapun Satrio harus sigap menghubungi Ragil agar Ragil bisa mengikuti kemanapun dosen Annisa pergi supaya dia aman dari tindak kejahatan.
Adik dosen Annisa pun setuju dengan ide cemerlang dari Ragil itu dan akan segera menghubungi dirinya apabila kakaknya itu pergi.
Dosen Annisa masih sangat syok dengan kejadian tadi karena dia hampir saja dia menjadi tindak kejahatan orang lain.
Lalu kedua orang tua dosen Annisa menegur pihak pengelola tempat wisata tersebut dan menyuruh agar pihak pengelola harus di tingkatkan lagi keamanan di tempat wisata itu supaya tidak ada kejadian seperti ini lagi di tempat wisata tersebut.