Chapter 33 - Part 33

Setelah selesai mengajar dosen Annisa pun di ajak nongkrong oleh temannya, pada saat iya mau menjawab pertanyaan tiba-tiba iya di hubungin oleh Mama nya agar setelah selesai mengajar dosen Annisa harus ke rumah sakit

karena bapaknya baru aja di tusuk perampok.

"Assalamualaikum"

"Nis nanti setelah selesai mengajar kamu langsung ke rumah sakit ya"

"Karena baru aja bapak di tusuk orang." ucap Mama."

"Astaghfirullah hal'adzim"

"Iya ya ma"

"Nanti aku ke sana." jawab dosen Annisa."

Lalu dosen Annisa pun bilang kepada temannya itu bahwasanya dia tidak bisa ikut sama mereka lantaran orang tuanya baru di tusuk orang tak dikenal.

Teman dosen Annisa Langsung mengajak teman lainnya untuk melihat orang tua Annisa dan mereka pun pergi bareng dengan dosen Annisa.

Di rumah sakit Mama dan adiknya dosen Annisa mereka berdoa agar ayahanda mereka itu segera sadar dan pulih dari luka itu.

Lalu adik dosen Annisa dia menuju musholla

setelah dia mengambil air wudhu dan shalat adik dosen Annisa itu berdoa agar Allah SWT bisa membuat orang tuanya itu sadar dan segera sehat kembali seperti sebelumnya.

Pada hari itu juga kevin datang ke rumah dosen Annisa, akan tetapi di rumahnya itu tidak ada satupun orang yang mendengar suara dari Kevin.

Lalu ada tetangga dosen Annisa lewat dan Kevin pun bertanya kepada tetangga mengenai rumah dosen Annisa Kenapa tidak ada yang buka kan pintu rumahnya.

"Bu mau tanya?." ucap kevin.

"Mau tanya apa mas." jawab ibu tetangga.

"Ini tumben gak ada satupun yang buka kan pintu rumahnya"

"Mereka kemana memangnya bu?."ucap kevin.

"Oh baru ingat saya"

"Tadi katanya ke rumah sakit"

"Katanya bapaknya baru aja kerampokan." jawab ibu tetangga.

"Makasih ya bu." ucap kevin.

"Iya sama-sama." jawab ibu tetangga.

Lalu Kevin segera menuju ke rumah sakit dan iya pun terus menelpon dosen Annisa pada saat di jalan, tetapi dosen Annisa tidak kunjung di angkat handphone dia.

Akhirnya sampai juga Annisa di rumah sakit

dia langsung bertanya kepada ibunya kondisi bapaknya itu.

"Gimana mah kondisi bapak." ucap dosen Annisa.

"Masih belum ada perkembangan nak." jawab Mama."

"Adik ke mana ma." ucap dosen Annisa.

"Tadi katanya dia ke mushola." jawab mama.

Dosen Annisa pun terus menangis melihat kondisi bapaknya yang sampai sekarang belum sadarkan diri.

Lalu dosen Annisa pun berdoa kepada Tuhan agar orang tuanya itu segera sadar dan sehat lagi seperti dulu.

Teman-teman dosen Annisa pun ikut berdoa bersama-sama agar orang tua dosen Annisa bisa kembali sadar lagi.

Setelah mereka menjenguk orang tua dosen Annisa kurang lebih 1 jam akhirnya teman dosen Annisa pun pamit pulang kepada dosen Annisa dan ibunya Annisa.

Lalu Mama Annisa sangat berterimakasih kepada mereka yang sudah mau menjenguk dan melihat ayahanda dosen Annisa yang sedang sakit.

Adik dosen Annisa pun pergi untuk membeli sebuah makanan untuk mereka bertiga karena dari tadi siang sampai sore Mama dosen Annisa belum ada makan sama sekali.

Sampai di rumah sakit Kevin langsung bertanya kepada dosen Annisa dan Mama nya tentang kondisi bapaknya itu.

"Gimana Bu nis kondisi bapak." ucap Kevin.

"Masih sama seperti tadi." jawab dosen Annisa.

"Sabar ya"

"Ini musibah untuk kita semua." ucap Kevin.

Lalu Kevin mengelus elus dosen Annisa saat dosen Annisa tidak sadar, beberapa menit kemudian dosen Annisa sadar dan iya langsung memarahi Kevin yang mencuri kesempatan dalam kesempitan ini.

Sontak saja dosen Annisa sangat marah kepada Kevin dan Mama dosen Annisa pun langsung menenangkan anaknya itu agar tidak menggangu pasien yang ada di sana.

Setelah marah-marah dosen Annisa dan Mama nya menyuruh Kevin untuk pergi pulang agar masalah ini tidak berlanjut lagi.

Kevin pun pamit kepada orang tua dosen Annisa dan dia pun berkali-kali meminta maaf kepada dosen Annisa dan ibunya karena dia sebenarnya tidak bermaksud seperti itu.

Orang tua dosen Annisa sudah memaafkan Kevin tetapi dosen Annisa masih kelihatan kesal dan belum bisa memaafkan kevin.

Setelah itu dosen Annisa menyuruh orang tuanya dan adiknya pulang ke rumah agar Mama nya bisa beristirahat sepenuhnya.

Tetapi orang tua dan adiknya Annisa tidak mau dan malah menyuruh dosen Annisa pulang lantaran iya besok masih tetap kerja.

Dosen Annisa pun akhirnya bisa memaklumi itu semua dan akan segera pulang ke rumah dan akan membersihkan rumah sekaligus membuat makanan untuk di kirim besok pagi ke rumah sakit untuk adik dan Mama nya.

Sampai di rumah dosen Annisa langsung mandi serta shalat, selesai shalat iya berdoa agar Tuhan bisa segera membuat orang tua ataupun bapaknya itu segera sadar dan sehat seperti sediakala .

Dosen Annisa tak henti-hentinya menangis sambil berdoa untuk kesembuhan bapaknya itu dan dia pun berniat agar nantinya apabila orang tuanya itu sembuh nanti dosen Annisa menyuruh orang tuanya untuk berhenti bekerja demi keselamatan bapaknya itu.

Pada pagi harinya mama Annisa membangun

kan adik Annisa untuk shalat subuh dan setelah Mama nya menyuruh Satrio untuk mandi setelah selesai mandi iya di suruh melanjutkan kuliah dan hanya mama saja yang menjaga bapaknya.

Adik dosen Annisa sih Satrio pun sempat menolak omongan Mama nya itu karena dia masih pingin untuk menjaga bapaknya itu hingga minimal dia sadar.

Setelah di bujuk-bujuk akhirnya Satrio pun mau untuk pergi kuliah agar dirinya tidak ketinggalan pelajaran.

Dosen Annisa pun mempersiapkan makanan

untuk Satrio dan Mama nya untuk di makan di rumah sakit hingga iya masak sendiri dan nyuci sendiri hingga akhirnya iya kewalahan dan tidak sempat untuk sekedar menyapu rumahnya lagi karena sudah telat.

Di saat dosen Annisa mau pergi menuju ke rumah sakit Kevin datang ke rumah dosen Annisa dan iya sekali lagi meminta maaf kepada dosen Annisa akan tetapi dosen Annisa masih marah dan dia hanya diam saja tanpa menjawab perkataan dari Kevin.

Akhirnya Kevin menawarkan diri untuk mengantarkan dosen Annisa ke rumah sakit dan ke kampus.

Akan tetapi dosen Annisa menolak itu semua karena dia masih kecewa dengan kejadian tadi malam.

Dosen Annisa menyuruh agar Kevin segera pergi sebelum dia memanggil tetangganya untuk mengusir kevin.

"Okelah saya akan pergi"

"Sekali lagi saya minta maaf." ucap Kevin.

"Pergi cepat." jawab dosen Annisa.

Setelah Kevin pergi dosen Annisa langsung berangkat menuju rumah sakit untuk mengantarkan makan untuk adiknya dan mama nya.

Pagi harinya Ragil sempat kepikiran tentang Satrio Kenapa iya tumben satu hari ini tidak ada mengirim pesan ataupun mengabari Ragil

Ragil sempat filling tidak enak untuk keluarga dosen Annisa akan tetapi iya tidak mau berburuk sangka dulu dan suuzon.