Chapter 39 - Part 39

Pada pagi harinya dosen Annisa bersiap siap untuk pergi ke rumah sakit untuk mengantarkan sarapan kepada adik dan mamanya.

Sampai di rumah sakit dosen Annisa pun langsung mengasih makanan dan pergi dia berpesan akan mengomong sesuatu nanti pada saat dia selesai mengajar.

Pada pagi hari ini Ragil pun pereh atau libur kerja karena dia semalam baru pulang dari luar kota dan di kasih pereh selama satu hari.

Ragil pun pada pagi harinya iya berolahraga sambil sesekali memotong ataupun potong rumput di halaman rumahnya agar tidak suntuk dan agar keluar keringat.

Setelah selesai bersih-bersih halaman rumah

Ragil langsung mandi setelah itu dia sarapan pagi bersama Mama nya.

Tepat pada pukul 10.00 wib. Ragil ke kamar untuk bersiap-siap untuk ke rumah sakit untuk menjenguk orang tua dosen Annisa yang sakit

Lalu Ragil di tanya oleh mamah nya mau pergi ke mana Ragil menjawab pertanyaan itu dan bilang ke Mamah nya bahwasanya dia mau melihat orang tua dosen Annisa yang sedang sakit.

Mamah nya pun minta ikut untuk menjenguk

orang tua dari Annisa karena dari pada di rumah sendirian lebih baik ikut kamu nak

Ragil memperbolehkan Mamah nya ikut pergi bersama dia dan mereka pun pergi ke rumah sakit.

Pada saat mereka pergi meta pun datang ke rumah Ragil sekitar jam 10.30 wib. meta sempat mengetuk pintu rumah Ragil akan tetapi tidak ada yang menyambut kedatangan meta lalu meta mencoba untuk menelpon Ragil.

Ragil pun mengangkat telepon dari met itu dan bertanya ada keperluan apa telpon.

"Assalamualaikum mas." ucap meta.

"Wa'alaikumsallam"

"Ada apa telpon met." jawab Ragil.

"Gak apa-apa"

"Mas lagi di mana." ucap meta.

"Lagi di rumah sakit." jawab Ragil.

"Oh yauda kalau begitu." ucap meta.

Sampai di rumah sakit Ragil langsung salam kepada ibunda dosen Annisa dan Mamah Ragil pun ikut bersalaman juga dan mereka berdua pun bertanya kondisi bapak dari dosen Annisa itu.

mama dosen Annisa menjawab pertanyaan mereka masih belum ada perubahan sama sekali padahal istrinya itu sudah berdoa dan bertawakal untuk meminta kesembuhan untuk suaminya itu akan tetapi tuhan belum mengabulkan doa mereka karena tuhan sayang kepada mereka.

Ragil pun menasehati ibunda dosen Annisa agar selalu sabar karena ini ujian yang sangat berat yang di kasih oleh Allah SWT untuk mereka dan mereka harus bisa ikhlas menerima ujian yang Allah SWT berikan.

Mama dosen Annisa pun sedih melihat kondisi suaminya yang sampai sekarang belum sadar juga padahal Sudah hampir seminggu bapaknya ini di rawat di ruangan ICU rumah sakit.

Setelah mereka mengobrol setengah jam kemudian adik dosen Annisa sih Satrio pun datang dia langsung menyalami orang tua Ragil dan Ragil.

Satrio pun bertanya kepada Ragil dari jam berapa mereka datang kenapa tidak kasih kabar dulu ke Satrio.

Ragil sebenarnya sudah mencoba untuk menelpon Satrio akan tetapi Satrio tidak mengangkat telepon dari dirinya.

Lalu Satrio pun mengecek handphone nya dan benar saja ternyata Ragil ada menelepon dia dan dia tidak mengangkat telepon dari Ragil karena dia masih dalam pelajaran kuliah jadi dia gak bisa mengangkat telepon Ragil.

Lalu Ragil pun pergi ke toilet untuk buang air kecil saat Ragil hendak keluar dari toilet tiba-tiba Ragil menabrak seorang suster cantik.

Saat Ragil menabrak suster cantik yang masih muda tiba-tiba dosen Annisa pun lewat dan melihat Ragil sedang membantui barang-barang dari suster itu yang terjatuh.

Sontak saja dosen Annisa langsung datang dan menghampiri mereka berdua dan memarahi Ragil karena sudah berpura-pura baik padahal dia orangnya playboy.

"Oh jadi bener"

"Perkataan dari Monika"

"Ternyata kamu itu memang seorang playboy."

ucap dosen Annisa.

"Gak seperti yang kamu kira nis." jawab Ragil.

"Sudahlah"

"Semua sama aja"

"Tadinya aku masih berharap kita bisa balikan"

"Tapi aku sudah melihat sendiri kita gak akan pernah bisa balikan!." ucap dosen Annisa.

"Gak gitu sebenarnya kejadiannya"

"Tadi tuh aku gak sengaja menabrak suster"

"Kalau gak percaya tanya aja langsung." jawab Ragil.

"Iya mbak beneran"

"Mas ini tadi gak sengaja nabrak saya." ucap suster cantik.

"Heleh"

"Semua sama aja"

"Intinya aku Uda gak percaya lagi sama kamu." jawab dosen Annisa.

"Nis tunggu dengarkan aku dulu nis...." ucap Ragil.

Ragil tampak kecewa dengan hal ini dia pun sangat menyesalkan hal ini padahal dia tidak ada niatan sedikit pun untuk menabrak suster cantik itu tetapi dia masih belum bisa percaya dan lebih percaya sama orang jahat.

Lalu Refan pun menelepon Ragil akan tetapi Ragil tidak mengangkat telepon dari Refan karena dia masih kesal dengan kejadian tadi.

Refan pun mencoba menelpon Mamah mereka lalu Mamah mengangkat telepon dari Refan dan Refan pun bertanya kepada mamah apakah mereka masih di rumah sakit atau tidak.

Mamah pun menjawab iya bahwasanya mereka masih berada di rumah sakit akan tetapi mereka sebentar lagi akan pulang ke rumah karena Ragil dan mamah nya sudah 2 jam berada di rumah sakit.

Refan pun tidak jadi ke rumah sakit dia memilih untuk pulang ke rumah karena perutnya sudah keroncongan.

Monika pun datang ke rumah sakit untuk melihat kondisi bapaknya dosen Annisa yang sedang sakit sekaligus memantau seberapa dekat Ragil dan dosen Annisa.

Saat Monika hendak mendekati Mama dari dosen Annisa dia melihat ada Mamah nya Ragil yang berada di sana lalu Monika tidak jadi menemui orang tua dosen Annisa karena dia males bikin keributan di rumah sakit.

Mamah Ragil pun menunggui Ragil akan tetapi Ragil tidak kunjung balik padahal dia di toilet sudah hampir 30 menit lamanya.

Lalu Mamah menelepon Ragil dan bertanya posisi Ragil berada di mana

"Assalamualaikum"

"Gil kamu di mana?"

"Kok sampai sekarang gak balik-balik ke sini." ucap mamah via telepon.

"Maaf mah"

"Mamah langsung aja ke parkiran"

"Soalnya aku Uda di parkiran nih." jawab Ragil.

"Kenapa memangnya"

"Ada masalah apa kok Uda ada di parkiran." ucap mamah via telepon.

"Panjang ceritanya"

"Nanti aku kasih tau"

"Sekalian titip salam sama mama nya Annisa mah." jawab Ragil via telepon.

"Iya." ucap mamah via telepon.

Lalu orang tua Ragil pun berpamitan kepada ibunda dosen Annisa untuk pulang lalu ibunda dari dosen Annisa bertanya keberadaan Ragil lalu mamah Ragil menjawab Ragil sudah di parkiran dan dia hanya titip salam kepada ibu tadi dia telpon saya bu.

Lalu orang tua dosen Annisa bisa memaklumi hal itu dan dia sudah menduga pasti ada masalah sama Ragil makanya dia tidak pamitan langsung dengan dirinya.