Meta sempat menelepon Ragil untuk kembali balik ke kantor namun Ragil tidak kunjung mengangkat telepon dari meta karena dia masih malas untuk mengangkat telepon dari siapapun termasuk orang kantor sekaligus.
Meta pun berulangkali menelepon tetapi tidak kunjung dia angkat dan meta akhirnya bilang kepada bos-nya bahwasanya telpon dia tidak diangkat oleh Ragil.
Padahal meta menelepon Ragil untuk mengajak dia meeting dengan bos dan para staf karyawan kantor dia.
Lalu bos nya mencoba untuk menelpon Ragil tapi telpon pertama dari bos-nya tidak juga di angkat juga.
Lalu bos-nya menelepon yang ke dua kalinya dan Ragil pun akhirnya mengangkat telepon dari bos-nya itu lalu bos-nya pun memarahi Ragil karena telah pergi begitu saja tanpa selesai jam kerja.
Padahal hari ini dia harus menyelesaikan meeting dengan staf kantor yang lain akan tetapi gara-gara dia meeting pun di undur.
Ragil pun meminta maaf kepada bos-nya dan dia akan segera balik menuju kantor sampai di kantor mereka langsung meeting.
Setelah selesai meeting Ragil langsung di marahin oleh bosnya dan bosnya sangat marah besar sekali kepada Ragil hingga Ragil di kasih SP 1 atau surat peringatan kerja oleh bosnya dan bosnya pun memperingatkan Ragil apabila mengulangi perbuatannya sekali lagi maka dia harus siap untuk di pecat.
Ragil hanya bisa diam saat di marahin oleh bosnya dan tidak ngomong sama sekali setelah itu Ragil kembali masuk ke dalam ruangannya dan dia tidak ambil pusing dengan hal ini.
Apabila dia nantinya di pecat di kantor maka dia sudah memikirkan hal lain dan Ragil berencana untuk membuka usaha panglong dan usaha buka kedai lontong.
Di satu sisi Refan juga khawatir dengan Ragil tadi apakah dia terancam dipecat atau Ragil hanya mendapatkan sanksi oleh bosnya ntah lah Refan pun setelah selesai kuliah akan pulang lebih cepat karena mau melihat ataupun mengetahui kejadian tadi di kantor.
Setelah selesai kuliah Refan langsung pulang saat Refan mau menaiki motornya tiba-tiba temannya memanggil dan mengajak Refan nongkrong akan tetapi Refan menolak dan memberi alasan kepada temannya bahwasanya dia ada hal penting di rumah.
Lalu teman-teman Refan bisa memaklumi hal ini dan mereka pun akhirnya tidak jadi nongkrong di kafe dan mereka lebih memilih untuk mengobrol di taman kampus saja.
Meta pun akhirnya masuk kedalam ruangan Ragil dan mereka pun mengobrol meta juga memberitahu Ragil sebelumnya akan tetapi Ragil tidak mau mengangkat telepon dari dirinya padahal dia menelepon itu ada hal penting karena tadi bosnya sudah mulai marah semisal tadi Ragil mau mengangkat telepon dari meta mungkin tidak seperti ini kejadiannya.
Lalu Ragil tidak mau ambil pusing dan sudah tidak semangat lagi untuk bekerja ragil berencana untuk membuka usaha saja apabila dia nantinya akan dipecat oleh bosnya dan ragil sudah memikirkan hal apa-apa saja untuk membuka usaha termasuk strategi marketing dan manajemen.
Sampai di rumah Refan langsung mengajak ngobrol Mamah tentang kejadian tadi pagi lalu Refan mengasih tau kejadian tadi pagi ke Mamah dan bilang ke Mamah Refan khawatir tentang pekerjaan mas nya itu.
Karena dia tadi melihat bos-nya Ragil tampak
sangat marah sekali karena pada saat bos-nya sampai di kantor ternyata Ragil tidak ada karena sedang mengurus permasalahan Ragil dan dosen Annisa.
Lalu Mamah Ragil juga ikut khawatir dan ikut sedih dan mamah sangat khawatir masa depan Ragil di kantor nya itu apakah iya akan terjadi hal yang tidak diinginkan atau gak.
Mamah pun menyuruh Refan agar nanti pada saat Ragil pulang jangan mengobrol ataupun menanyakan tentang kejadian tadi pagi karena takutnya nanti kalian berantam.
"Refan mamah bisa minta tolong kan." ucap Mamah.
"Boleh... mau tanya apa mah." jawab Refan.
"Nanti kalau mas kamu pulang"
"Kamu jangan mengajak ataupun mengobrol soal kejadian tadi pagi ya"
"Soalnya mamah takut nanti Ragil marah... dan kalian bisa berantam." ucap mamah.
"Oke mah." jawab Refan.
Setelah itu mamah pergi ke dapur untuk memasak sedangkan refan ke kamarnya dan dia masih takut terjadi apa-apa sama mas nya
Lalu refan mencoba menelpon meta dan meta pun mengangkat telepon Refan lalu Refan bertanya tentang kejadian tadi pagi.
"Assalamualaikum met." ucap Refan.
"Wa'alaikumsallam"
"Ada apa ref...." jawab meta.
"Ohya kayak mana tadi pagi." ucap Refan.
"Kayak mana apanya?." jawab meta.
"Tadi pagi lah"
"Apa mas Ragil di pecat atau cuman dia di marahin doang." ucap Refan.
"Tadi pagi begitu mas Ragil sampai di kantor"
"Dia langsung kenak semprot sama bos"
"Dia juga kenak SP 1." jawab meta.
"Oh terimakasih atas infonya." ucap Refan.
"Iya sama-sama." jawab meta.
Lalu Monika datang ke kantor Ragil pada saat dia hendak ingin masuk ke ruangan Ragil Monika langsung di cegat ataupun di halangin oleh meta dan bilang ke Monika agar tidak masuk dulu ke ruangan Ragil karena Ragil lagi banyak pekerjaan.
Sontak saja Monika tidak terima dan geram dia pun langsung nekat saja untuk masuk dan mereka berdua pun berisik ataupun ribut di depan ruangan Ragil.
Hingga karyawan yang lain menonton meta dan Monika berantam lalu Ragil pun keluar dari ruangannya itu dan melihat ternyata meta dan Monika ribut.
Lalu Ragil menyuruh Monika untuk pergi dari kantornya karena Ragil masih sibuk dan apabila dia hendak mengobrol dengan Ragil dia menyuruh Monika untuk datang ke rumahnya langsung.
Setelah di kasih tau Ragil Monika langsung pulang dan dia tampak senang dengan omongan Ragil dan Monika pun mengejek meta dan meta tampak geram.
Lalu meta pun bilang ke Ragil kenapa dia mau mengobrol langsung dengan Monika padahal Ragil kan tau Monika itu orangnya sangat licik.
Ragil pun memberitahu kepada meta bahwa dia tidak mau ada keributan di kantor dan dia tidak mau nantinya dirinya lah yang di salahkan oleh bosnya.
Meta bisa memaklumi hal itu dan menyuruh Ragil agar tetap berhati-hati kepada Monika dan Ragil sudah paham dengan karakter dari Monika.
Di sisi lain dosen Annisa sangat amat sedih dengan dirinya tidak bisa bertemu lagi dengan Ragil dan dosen Annisa pun akhirnya meneteskan air matanya karena harus berpisah dengan Ragil hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.
Lalu ibunda dosen Annisa pun menasehati anaknya itu bahwasanya apabila kalian berdua masih saling sayang jangan gengsi untuk saling mengungkapkan isi hatinya.
Karena jika kita memendam rasa itu berlarut-larut bahkan lama kita bisa sakit ataupun kita bisa menyesal seumur hidup.
Orang tua juga bilang ke dosen Annisa kamu harus yakin kepada Ragil bahwasanya dia memang benar-benar mencintai kamu karena mama sudah mengetahui betul karakteristik tentang Ragil.