Saat mamah Ragil keluar Monika pun masuk dan menemui orang tua dosen Annisa dan bertanya tentang kondisi bapaknya itu apakah sudah ada perubahan atau tidak.
"Gimana kabarnya bu." ucap Monika.
"Alhamdulillah"
"Sehat...kamu?." Jawab Mama dosen Annisa.
"Alhamdulillah"
"Sehat juga bu"
"Ohya bu Annisa ke mana ya."
"Kok tumben gak kelihatan." ucap Monika.
"Mungkin lagi di jalan"
"Biasanya sih jam-jam segini dia Uda sampai." jawab Mama Annisa.
"Ohyaya." ucap Monika.
Setelah Monika mengobrol dengan ibunda dosen Annisa Monika pun akhirnya bertemu dengan dosen Annisa dan Monika langsung mengajak dosen Annisa untuk mengobrol berdua.
Dosen Annisa mau dan mereka mengobrol di kantin dan kali ini Monika tidak membahas tentang Ragil melainkan membahas tentang kondisi kesehatan bapaknya.
Lalu Monika memberi sinyal bahwasanya dia mau membiayai kepindahan rumah sakit orang tuanya itu asalkan dosen Annisa bisa menepati janji tidak mendekati Ragil lagi ataupun pindah ke luar kota agar Ragil tidak mencari-cari dirinya.
Dosen Annisa pun tidak bisa menjawab pertanyaan dari Monika sekarang dia butuh waktu untuk memutuskan hal ini.
Monika pun memberikan waktu kurang lebih sekitar 3 hari, apabila dosen Annisa bisa menepati janji itu maka Monika berjanji akan terus membiayai kesehatan orang tuanya dan akan mencarikan pekerjaan barunya demi bisa menjauhkan Ragil.
Setelah mereka mengobrol akhirnya Monika pun pergi dan dia berpamitan kepada ibunda dari dosen Annisa dan mendoakan agar orang tuanya bisa cepat sehat kembali Amin.
Ragil pun di tanya oleh mamah nya Kenapa dia tidak berpamitan dulu kepada ibunda dosen Annisa.
Lalu Ragil pun menjelaskan kepada Mamah bahwasanya dia tidak berpamitan takut membuat suasana semakin panas makanya Ragil tidak mau menemui orang tua dosen Annisa itu.
Ragil pun menjelaskan bahwasanya tadi ada insiden pada saat dia ke toilet Ragil tidak sengaja menabrak suster cantik saat dia hendak keluar dari toilet.
Lalu pada saat Ragil menabrak suster cantik itu dosen Annisa melihat Ragil sedang membatu suster cantik itu membersihkan barang-barang yang di bawa suster.
Akan tetapi dosen Annisa sudah terlanjur marah kepada dirinya lantaran dosen Annisa mengira Ragil ada hubungan khusus dengan suster cantik itu.
Lalu Ragil mencoba untuk menjelaskan berkali-kali akan tetapi dosen Annisa tidak mau percaya padahal suster itu juga sudah menjelaskan kepada dosen Annisa tapi dia tetap kekeh sama pendiriannya.
Dosen Annisa pun bilang kepada Ragil bahwasanya dia sudah tidak percaya lagi dengannya dan tidak mau balikan lagi dengan Ragil.
Dan dosen Annisa bilang padahal dia masih berharap bisa balikan sebelum kejadian menabrak suster tadi mah.
Setelah di jelaskan di dalam mobil Mamah Ragil pun sedih dan menyuruh Ragil untuk benar-benar melupakan dosen Annisa dan mencari pasangan lain.
Mamah Ragil pun setuju dengan ucapan dosen Annisa tadi lebih bagus Ragil pacaran dengan suster cantik yang baru dia tabrak tadi saat di rumah sakit.
Ragil pun menolak itu semua karena baginya adalah dosen Annisa lah wanita pertama sekaligus pacar pertama dia dan Ragil kepingin dia lah menjadi istri pertama dan terakhir kali.
Meta pun berencana untuk datang ke rumah sakit akan tetapi iya tidak mau nantinya kedatangan dirinya malah membuat keributan di sana.
Lalu meta pun berencana untuk sore nanti akan datang ke rumah Ragil untuk bertemu dengan Ragil karena meta ingin memantau terus kedekatan Ragil dengan dosen Annisa ataupun wanita lain.
Sampai di rumah Ragil langsung ke kamar dan tidur setelah bangun dia langsung makan dan shalat setelah selesai semua Ragil pun mengobrol dengan adiknya.
Refan bertanya kepada abangnya itu soal kedatangan dia di rumah sakit tadi pagi dan apakah Ragil bertemu dengan dosen Annisa tadi siang.
Ragil pun memberitahu Refan bahwasanya kedatangan dia tadi pagi ke rumah sakit hanya membawa petaka dan Ragil menyesal kalau tau seperti tadi dia lebih baik tidak datang ke rumah sakit.
Refan pun gak ngerti apa yang di bicarakan oleh abangnya itu dan Refan langsung menyuruh Ragil tutup poin saja ceritanya.
Ragil mengasih tau secara detail ke Refan tentang kejadian tadi siang di rumah sakit
tadi siang saat Ragil hendak keluar dari toilet tiba-tiba Ragil menabrak seorang suster cantik akan tetapi pada saat Ragil menabrak suster tersebut tiba-tiba dosen Annisa melihat
Sontak saja dosen Annisa pun marah sekali dan dia langsung memarahi Ragil dan bilang ke Ragil bahwasanya Ragil memang tidak bisa di percaya lagi.
Padahal sebelum kejadian itu dosen Annisa masih berharap bahwasanya mereka bisa balikan lagi seperti dulu akan tetapi saat kejadian tadi dosen Annisa marah besar dan tidak mau lagi berharap lebih dan balikan ke Ragil karena dia sudah terlanjur kecewa sekali.
Lalu Refan memberi motivasi lebih ke abangnya apabila seseorang perempuan yang kita sayangi dia tetap tidak mau untuk kita perjuangkan lagi maka lebih baik kita menyerah saja.
Dan kebalikannya apabila seorang cewek atau perempuan yang kita sayangi tetapi kita dan dia masih ada rasa yang sama lebih baik di perjuangkan sama-sama.
Apabila kita sudah berusaha sekuat tenaga untuk memperjuangkan seseorang tetapi seseorang itu tidak ingin kita perjuangkan ada baiknya kita mundur.
Dan jangan memaksakan diri karena kita kan sudah berjuang demi dia tapi dianya yang tidak mau untuk kita perjuangkan maka dari itu lebih baik kita mundur saja karena tuhan pun sudah tau dan memahami isi hati kita dan tuhan jugalah yang sudah merencanakan itu semua.
Lebih baik kita mencari pasangan yang lain agar dia tau bahwasanya kita sudah berjuang demi dia dan kalau bisa kita buat iri mantan kita agar dia sadar seberapa besar dulu kita memperjuangkan dia dan akhirnya kita telah di remehkan oleh dia.
Ragil pun sedih mendengar ucapan omongan dari adiknya itu hingga matanya menitiskan air mata dan Ragil pun masih bingung apakah dia harus mempertahankan dosen Annisa atau memang waktunya harus merelakan dosen Annisa berpaling ke orang lain.
Pada saat Ragil dan Refan mengobrol secara
tiba-tiba meta pun datang dan meta pun mengetuk pintu rumah Ragil lalu Refan membuka pintu rumahnya.
Sontak saja Refan langsung mengejek meta dan menanyakan meta apakah tujuan dia datang ke sini ingin bertemu dengan dirinya atau mau membantu bersih-bersih rumah.
Ntah lah, Refan terus meledek meta hingga membuat meta kesal tetapi meta pun masih bisa tersenyum karena tingkah Refan yang lucu dan membuat perempuan bisa mudah tertawa.
Lalu Refan memberikan sebuah minuman jus jeruk untuk meta dan bilang kepada meta bahwasanya jus ini dibuat untuk orang spesial yaitu kamu meta.