Chapter 35 - Part 35

Ragil pun sesekali membuat dosen Annisa untuk tertawa lagi dan dosen Annisa hanya bisa senyum-senyum sambil menahan malu karena Ragil sudah bisa membuat dia tertawa lagi.

Dan dosen Annisa sudah mulai dekat lagi dengan Ragil dan dia sudah mau berbicara sambil bercandaan lagi dengannya.

Tidak terasa Maghrib telah tiba Ibunda dosen Annisa pun datang dengan adiknya itu untuk bergantian menjagai bapaknya yang sedang sakit itu.

Sampai di sana ternyata Ragil belum pulang dari rumah sakit, Ragil pun langsung salam kepada ibunda dosen Annisa.

Setelah di rasa cukup menjenguk orang tua Ragil yang sedang sakit lalu Ragil pamit pulang kepada Mama dosen Annisa untuk pulang karena besok iya harus kembali bekerja lagi.

"Bu saya pamit pulang dulu ya"

"Semoga bapak cepat sembuh." ucap Ragil.

"Amin ya rabbal alamin." jawab Mama Annisa.

"Assalamualaikum." ucap Ragil.

"Wa'alaikumsallam." jawab Mama Annisa.

Dosen Annisa juga ikut pamit pulang kepada ibunda dan dia pun pulang sendirian dengan menaiki sepeda motor.

Ragil pun mengikuti dosen Annisa dari belakang untuk memastikan dia pulang dengan selamat.

Sampai di rumah dosen Annisa langsung memasukkan motornya ke dalam dan Ragil langsung balik ke rumahnya.

Orang tua Annisa heran tumben dosen Annisa tadi tidak mengusir Ragil tidak kayak seperti mereka baru-baru putus yang sangat membenci Ragil.

Lalu adiknya dosen Annisa pun heran dan iya juga ikut senang karena dosen Annisa sudah mulai bisa menerima Ragil walaupun belum sepenuhnya.

Adik dosen Annisa berencana untuk setiap harinya mengabari Ragil tentang dosen Annisa dan keluarga dia.

Pada pagi harinya Ragil berangkat bekerja sebelum berangkat kerja Ragil menyempatkan untuk melihat kondisi bapak dosen Annisa.

Sampai di rumah sakit Ragil langsung mengasih makanan untuk ibu dan adiknya dosen Annisa untuk sarapan pagi mereka.

Lalu Mama dan adiknya dosen Annisa berterimakasih kepada Ragil karena sudah mau repot-repot bawain makanan untuk mereka berdua.

"Terimakasih ya gil"

"Sudah mau membawakan makanan." ucap Mama Annisa.

"Iya sama-sama." jawab Ragil.

"Yauda saya pulang dulu ya"

"Soalnya mau lanjut kerja lagi bu." ucap Ragil.

"Sekali lagi makasih ya." jawab Mama Annisa.

Ragil pergi dosen Annisa pun datang ke rumah sakit membawakan makanan untuk Mama dan adiknya untuk sarapan pagi.

Pada saat dosen Annisa sampai di rumah sakit ibu Annisa sedang sarapan pagi dengan adik dosen Annisa.

Sontak saja dosen Annisa terkejut melihat mereka sarapan pagi dan dosen Annisa pun langsung bertanya kepada Mama nya dapat makanan dari siapa tadi.

Setelah di jelaskan akhirnya dosen Annisa pun paham dan mengerti dan dosen Annisa memperingati adik dan Mama nya untuk tidak menerima makanan ataupun bingkisan dari Ragil sang mantan kekasih.

Lalu dosen Annisa pun pergi meninggalkan mereka dan iya berangkat kerja dan dosen Annisa berpesan kepada adiknya bahwasanya iya hari ini tidak bisa menjagai bapaknya sakit

karena iya hari ini full pulang sore.

Mama dosen Annisa pun bisa memaklumi itu semua dan selalu mengingatkan dosen Annisa agar tetap selalu menjaga kesehatan.

Lalu mama dosen Annisa mengingatkan adiknya agar selalu taat kepada kedua orang tuanya dan pada agama seperti kakaknya itu.

Pada sore hari Ragil pun datang lagi ke rumah sakit, tetapi meta sedang mengikuti Ragil dari belakang dan akhirnya meta pun tau keberadaan Ragil saat iya pergi.

Sampai di rumah sakit Ragil langsung kepada

Mama Annisa tentang dosen Annisa kenapa iya tumben belum kelihatan sampai sekarang.

Lalu orang tua dosen Annisa pun mengasih tau Ragil bahwasanya dosen Annisa belum datang karena iya harus mengajar tambahan untuk mahasiswa karena dosen yang lain tidak bisa datang pada hari ini.

Ragil pun bisa memaklumi hal itu dan iya pun langsung pulang untuk mandi dan setelah itu dia akan kembali lagi ke rumah sakit pada malam hari.

"Yauda Bu saya pulang dulu ya"

"Nanti malam kalau gak ada halangan saya ke sini lagi." ucap Ragil.

"Oh yasudah." jawab Mama Annisa.

"Assalamualaikum." ucap Ragil.

"Wa'alaikumsallam." jawab Mama Annisa.

Lalu meta bertanya kepada Mama dosen Annisa tentang keberadaan di rumah sakit ini.

"Maaf bu mau tanya." ucap meta."

"Iya nak tanya apa." jawab Mama Annisa.

"Itu siapa yang sakit ya." ucap meta.

" bapaknya Annisa yang sakit nak." jawab Mama Annisa.

"Astaghfirullah hal'adzim."

"Sakit apa bu." ucap meta.

"Beberapa hari yang lalu habis kerampokan." jawab Mama Annisa.

"Kok bisa bu"

"Kayak mana ceritanya." ucap meta.

"Panjang ceritanya"

"Gak bisa di jelaskan di sini." jawab Mama Annisa.

"Semoga bapak lekas sembuh ya." ucap meta.

"Amin ya Allah." jawab Mama Annisa.

Setelah berbincang-bincang meta pun pamit pulang dan berdoa agar orang tua dosen Annisa segera di berikan kesembuhan lagi.

Meta sangat sedih melihat musibah yang di alami oleh keluarga dosen Annisa dan sebelum meta pergi iya berpesan kepada orang tua Annisa agar menyampaikan sesuatu dari dia ke dosen Annisa.

Lalu Refan pun menghubungi mas nya yang sedang di jalan karena sudah lewat jam kerja dia belum pulang ke rumah juga.

"Ragil pun mengangkat telepon dari adiknya itu dan mengasih tau Refan bahwasanya orang tua dosen Annisa baru kerampokan dan kondisinya saat ini kritis.

"Assalamualaikum"

"Mas di mana "...

"Kok sampai sekarang belum pulang juga." ucap Refan.

"Mas lagi di jalan mau pulang ke rumah nih"

"Soalnya bapaknya kak Annisa baru aja dia kerampokan." jawab Ragil.

"Astaghfirullah hal'adzim."

"Gimana ceritanya mas." ucap Refan.

"Kurang tau sih"

"Nanti lah di rumah mas ceritakan." jawab Ragil.

"Oke." ucap Refan.

Saat Ragil tiba di rumah lalu meta pun menelepon Ragil dan dia memberi tau Ragil bahwasanya Ragil dan dia besok akan di tugaskan untuk ke luar kota oleh bos mereka.

"Assalamualaikum." ucap meta.

"Wa'alaikumsallam"

"Ada apa met ?." jawab Ragil.

"Mas tadi aku baru aja di kabari bos"

"Bahwasanya besok kita di suruh ke luar kota"

"Mas di suruh membawa barang-barang yang semalam di kasih tau bos." ucap meta.

"Apa gak bisa di undur lagi itu meta." jawab Ragil.

"Gak tau lah mas"

"Mas Ragil coba tanya aja sama bos." ucap meta.

"Yauda ntar aku tanya bos." jawab Ragil.

"Oke." ucap meta.

Lalu meta pun berdoa agar apabila Ragil balik menghubungi bos mereka semoga aja bos nya itu tidak memberikan izin ataupun tunda untuk tugas luar kota.

Ragil pun mencoba untuk menghubungi bos nya itu akan tetapi bos nya tidak kunjung mengangkat telepon dari Ragil lantaran bos nya sedang menelepon orang Makanya susah untuk di telpon.