Setelah liburan kali ini kurang asyik dosen Annisa dan keluarga memutuskan untuk kembali pulang ke rumah.
Sampai di rumah dosen Annisa langsung ke kamar mandi setelah selesai mandi dia pun shalat dan meminta doa dan meminta ampun kepada tuhan apabila dia ada salah dia meminta maaf.
Lalu adiknya dosen Annisa mengirim pesan ke Ragil dan memberi tau Ragil bahwasanya mereka sudah pulang ke rumah dengan selamat dan aman.
Ragil pun membalas pesan dari adik Annisa itu dan ikut legah karena mereka pulang dengan selamat tanpa ada halangan sedikit pun.
Ragil terus memantau keadaan dosen Annisa dari kejauhan walaupun dia belum bisa melindungi secara langsung akan tetapi dia sangat rela apabila nantinya saat dia melindungi dosen Annisa dia mengalami tindak kejahatan dari orang lain mesti nyawa jadi taruhannya.
Lalu keesokan harinya Ragil pun berangkat bekerja sampai di kantor dia langsung di suruh meeting di luar oleh bos nya .
Ragil pun berangkat meeting di luar bersama
meta, meta tampak sangat senang dan siap untuk meeting itu dan iya sudah menyiapkan apa-apa saja yang di bawa.
Setelah selesai meeting Ragil pun kembali ke kantor dan setelah itu dia pulang pada saat di jalan iya memutuskan untuk mampir ke rumah dosen Annisa sambil memantau keadaan dosen Annisa.
Tak lama kemudian Ragil di hampiri tetangga dosen Annisa dan ibu-ibu itupun langsung bertanya kepada Ragil Kenapa iya tidak masuk saja ke rumah itu.
"Mas mau ngapain di situ?
"kenapa gak masuk saja Kenapa mesti di luar."
ucap ibu tetangga Annisa.
Iya sebelumnya maaf nih Bu sudah mengganggu saya ke sini cuman mau melihat kondisi Annisa dari kejauhan itu saja." jawab Ragil.
"Oh... kenapa gak masuk saja kalau begitu mas." ucap ibu tetangga Annisa."
"Bukan gak mau masuk bu, tapi saya lagi ada sedikit masalah sama dia." jawab Ragil.
"Oh yasudah maaf sudah mengganggu ya mas." ucap ibu tetangga Annisa.
"Geh bu ora popo." jawab Ragil.
Setelah di rasa sudah cukup mengawasi rumah dosen Annisa Ragil pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Pada saat Ragil jalan pulang dosen Annisa melihat sekilas mobil Ragil, sontak saja iya kayak percaya atau tidak dan dosen Annisa berpikir tidak mungkin itu Ragil toh banyak mobil seperti itu.
Lalu dosen Annisa pun masuk lagi ke dalam rumah dan iya menonton tv pada saat iya sedang menonton tv tiba-tiba adiknya pun bertanya sesuatu kepada dosen Annisa.
"Kakak kenapa tadi gak ngajar." ucap adiknya.
"Iya kakak lagi kurang enak badan dek, jadinya kakak gak bisa ngajar." jawab dosen Annisa.
"Oh yasudah banyak-banyak istirahat kak biar cepat sembuh dan fit lagi." ucap adiknya.
"Iya dek amin." jawab dosen Annisa.
Setelah mengetahui kondisi kakaknya adik dosen Annisa langsung mengirim pesan ke Ragil dan Ragil langsung membaca pesan dari adiknya dosen Annisa.
Lalu Ragil membalas pesan ke adik dosen Annisa dan memberitahu dia harus selalu memberi kabar tentang kakaknya ke Ragil dan selalu mengawasi kakaknya apabila dia mau berpergian ke manapun.
Ragil sangat khawatir dan ingin ke rumah dosen Annisa akan tetapi dia sulit untuk ke sana takut membuat keributan dengan dosen Annisa padahal iya masih berharap lebih kepada sang dosen tersebut.
Pada keesokan harinya dosen Annisa mulai bekerja dan berangkat untuk ke kampus dengan menaiki sepeda motor.
Adik dosen Annisa langsung menawarkan jasa untuk kakaknya di anter oleh dirinya akan tetapi kakaknya itu tidak mau untuk di anter karena takut merepotkan adiknya.
Lalu adik terus berusaha untuk membujuk kakaknya itu tetapi kakaknya itu tidak mau dan akhirnya dosen Annisa pun berangkat sendirian ke kampus dengan kondisi yang belum 100% sehat.
Akhirnya adiknya mengikuti kakaknya itu dan terus mengawasi dosen Annisa untuk memastikan apakah iya sampai di kampus dengan selamat.
Setelah sampai di kampus akhirnya adiknya kembali pulang ke rumah dan iya mengirim pesan ke Ragil bahwasanya dosen Annisa hari ini sudah mulai bekerja lagi.
Lalu Ragil membalas pesan adik dosen Annisa dan setelah selesai jam makan siang Ragil akan datang ke kampus dosen Annisa untuk mengawasi dia.
Pada hari itu juga Kevin datang ke kampus di mana dosen Annisa mengajar dan dia pun langsung bertanya kepada pegawai kampus lainnya mengenai ruangan dosen
Dan pihak kampus memberitahu Kevin di mana ruangan dosen Annisa dan iya pun menunggu dosen Annisa di luar ruangan nya.
Setelah menunggu kurang lebih 30 menit akhirnya dosen Annisa selesai mengajar dan dosen Annisa terkejut melihat keberadaan Kevin di kampusnya.
Dosen Annisa langsung menyuruh kevin untuk masuk ke dalam ruangannya dan mereka pun ngobrol di ruangan dosen Annisa
Kevin sempat bertanya kepada dosen Annisa
apakah di kampus tempat iya bekerja ada lowongan pekerjaan, sontak saja dosen Annisa kaget, padahal sebelumnya Kevin itu kerja kantoran dan orang tuanya mempunyai sebuah perusahaan kenapa malah bertanya kerjaan pada Annisa.
"Maaf nih sebelumnya"
"Bukannya kamu kerja di kantor sama orang tua kamu ya ?...
"Kenapa tanya kerjaan sama aku, kan orang tua mu banyak kenalan." ucap dosen Annisa.
"Sebelumnya maaf ya Nisa"
"Bukan maksud apa-apa, cuman aku kepingin cari suasana baru aja." jawab Kevin.
"Kalau di sini aku gak tau"
"Coba aja tanya langsung ke orang biro." ucap dosen Annisa.
"Kamulah tolong tanyakan... kerjaan apa saja gak masalah asalkan halal." jawab Kevin.
"Yauda ntar aku tanya sama mereka"
"Yauda kamu pulang aja gak enak dilihat sama orang Vin." ucap dosen Annisa.
"Siap... Makasih ya nis." jawab Kevin.
Lalu Ragil buru-buru langsung masuk ke dalam mobilnya agar Kevin tidak melihat Ragil
Ragil pun langsung bertindak cepat dan akan menyuruh bawahannya untuk menghubungi Kevin untuk di interview di kantor di mana Ragil bekerja.
Karena Ragil masih sangat tidak rela apabila ada seseorang yang mencoba mendekati dosen Annisa selain dirinya.
Setelah itu dosen Annisa pun keluar dari ruangan dia dan dosen Annisa segera menuju ke bawah untuk turun pulang.
Pada saat turun tanpa di sengaja dosen Annisa melihat mobil Ragil dan iya tanda dengan nomor plat mobilnya lalu dosen Annisa pun langsung menghampiri Ragil dan mengetuk pintu mobilnya agar Ragil keluar dari mobilnya.
Ragil pun akhirnya keluar dari mobil dengan raut wajah yang senyum-senyum agar dosen Annisa tidak marah, akan tetapi dosen Annisa tampak agak marah karena ada tujuan apa Ragil ke kampus.
Lalu Ragil pun mencoba untuk menjelaskan semua kepada dosen Annisa dan mengajak dosen Annisa untuk mengobrol di taman belakang kampus.