Lalu Ragil pun memikirkan omongan dari Kevin tadi dan iya sebenarnya sangat tidak rela apabila ada orang lain yang memiliki dosen Annisa selain dirinya.
Tetapi iya hanya bisa pasrah karena dia sudah mencoba berbagai cara untuk Annisa mengajak balikan tapi dia tak kunjung mau
Ragil pun akan berusaha untuk melupakan dosen Annisa.
Dan dia akan mencoba untuk berbagai cara untuk bisa secepatnya melupakan dosen Annisa agar iya bisa hidup dengan tenang tanpa ada bayang-bayang mantan kekasihnya itu lagi.
Lalu Refan pun datang menghampiri Ragil yang sedang melamun memikirkan dosen Annisa dan Refan mengajak Ragil untuk jalan berdua ke taman untuk menghilangkan stress
Tetapi Ragil sempat menolak ajakan dari Refan akan tetapi iya pun berpikir ada baiknya juga omongan dari adiknya itu dan Ragil pun mau di ajak ke taman dengan Refan.
Mereka pun bersiap-siap untuk berangkat ke taman, di tengah perjalanan mereka melihat ada seseorang yang sedang main badut sambil melawak Ragil pun ketawa melihat sang badut yang lucu itu.
Refan Sangat senang melihat kakaknya itu bisa kembali ketawa lepas karena sebelumnya Ragil sudah jarang sekali tertawa seperti ini.
Rencana Refan pun berhasil membuat tertawa Ragil dan tidak sia-sia dia membayar tukang badut itu dan Refan pun sudah membuat kejutan juga di taman nanti.
Di suatu sisi dosen Annisa tampak sedang memikirkan Ragil gimana caranya agar Ragil mau meminta maaf kepada dirinya dan mau tidak mengulangi kejadian itu lagi.
Tetapi pas dosen Annisa menyuruhnya untuk tidak mengulangi kejadian itu lagi Ragil tidak bisa berjanji apakah iya bisa mengulangi kejadian seperti itu lagi, karena baginya itu sangat berat karena kalau dia berjanji dan dia di manipulasi sama seseorang apakah Annisa mau memaafkan apa tidak.
Sampai di taman ternyata banyak anak-anak kecil yang sudah menunggu kedatangan Refan dan Ragil, lalu mereka pun keluar dari mobil dan langsung menyambut anak-anak kecil itu.
Pada hari itu juga Monika datang ke rumah
Ragil dan bertanya kepada kedua orang tua Ragil apakah Ragil ada di rumah atau tidak
"Assalamualaikum"
"tok tok." ucap Monika."
"Wa'alaikumsallam."
"ada apa nak,." jawab papah Ragil."
"Ragil nya ada pak." ucap Monika."
"oh baru aja pergi sama Refan dia, kenapa nak apakah ada hal penting biar bapak sampaikan nanti..." .jawab papah Ragil.
"Hem gak ada pak, pergi ke mana mereka pak." ucap Monika."
"kurang tau pula itu." jawab papah Ragil.
"oh yasudah saya pulang dulu." ucap Monika.
"iya silahkan." jawab papah Ragil.
Lalu papah Ragil pun legah rasanya akhirnya Monika sudah pulang dan dia tidak jumpa dengan Ragil, karena dia lah penyebab putusnya hubungan Ragil dan dosen Annisa.
Mamah Ragil pun bertanya kepada papah siapakah yang datang tadi, lalu papah menjawab itu adalah Monika sih perusak hubungan anaknya.
Mamah Ragil pun legah akhirnya Monika gagal lagi untuk bertemu dengan anaknya itu dan mamah Ragil mengambil handphone dan sms Refan untuk berlama-lama mereka di sana, karena barusan tadi Monika datang.
Lalu Refan pun membalas pesan dari ibunya itu dan menjawab akan membawa Ragil berlama-lama untuk pulang ke rumah.
Ragil pun tampak sangat senang dan bahagia melihat anak-anak kecil bermain di taman di hadapan dia dan Ragil pun ikut bermain dengan anak-anak kecil itu dan sesekali Ragil menggendong anak kecil itu.
Refan juga ikut senang melihat abangnya itu tertawa bahagia tanpa ada beban sedikit pun di lihat dari raut wajahnya.
Lalu Ragil pun beristirahat dan anak kecil itu melanjutkan bermain dengan teman-teman yang lain sambil sesekali menyentuh ataupun memanggil Ragil saat mereka bermain.
Refan bertanya kepada abangnya apakah dia senang hari ini bermain dengan anak-anak
"gimana mas enak kan liburan hari ini." ucap Refan.
"Alhamdulillah."
" baru kali ini mas bermain sama anak-anak kecil ternyata enak juga ya." jawab Ragil.
"ya memang enak kalau kita bermain dengan anak kecil, kita bisa melupakan pikiran kita yang lagi pusing ini dengan bermain sama anak-anak." ucap Refan.
"iya tapi tidak bisa melupakan yang masih sakit ini begitu saja." jawab Ragil.
"iya memang gak, tapi kan setidaknya kita bisa melupakan kejenuhan untuk ya walaupun hanya sementara." ucap Refan.
"ya iya, makasih ref sudah mau mengajak mas ke sini dan bermain dengan mereka-mereka." jawab Ragil.
"Yoi sami-sami hehehe." ucap Refan.
"loh iso ngomong jowo juga kue, mas kiro ora iso hahaha." jawab Ragil.
"yo iso lah kan wong tuo kita dua dua ne wong jowo piye toh mas." ucap Refan.
"hahaha mantul lah kalau bisa jangan di tinggalkan bahasa daerah kita." jawab Ragil.
"iyo siap mas." ucap Refan.
Lalu dosen Annisa pun tampak sangat suntuk dia kepingin pergi tapi tidak ada yang menemani dirinya.
Dosen Annisa sempat menghubungi temannya tetapi temannya itu gak ada yang bisa menemani dirinya lantaran mereka sedang pergi bareng pacar dan keluarganya.
Jadi dosen Annisa pun bingung mau mengajak siapa lagi untuk di ajak keluar untuk sekedar menghilangkan kejenuhan di rumah.
Dosen Annisa sempat mengajak adiknya untuk pergi berdua akan tetapi adiknya tidak mau lantaran takut dikira mereka berdua pacaran.
"dek kamu hari ini gak ada pergi kan?." ucap dosen Annisa.
"gak ada kak, memang Kenapa kak." jawab adiknya.
"yok temani kakak jalan-jalan suka ati mau ke mana ntah kita nonton ataupun kita ke mall." ucap dosen Annisa.
"ahh gak lah kak malu lah aku, ntar dikira orang ataupun nanti jumpa teman-teman aku di jalan dikira kakak pacar aku lagi." jawab adik.
"ayok lah, teman-teman kakak gak ada yang bisa mereka pada pergi semua." ucap Annisa.
"ya itu nasib kakak, ajak aja itu mas Ragil toh dia kan nganggur di rumah." jawab adik.
"males orang uda putus lagian dia kan cuman masa lalu." ucap dosen Annisa.
"kalau mau biar adik telpon kan nih kak." jawab adik Annisa.
"gak usah." ucap dosen Annisa.
"hahaha ya sudah terserah selamat menikmati kejenuhan hahaha." jawab adik.
"awas kau ya dek." ucap dosen Annisa.
Lalu bapak dosen Annisa pun menasehati
dirinya agar tidak usah malu dan gengsi untuk sekedar mengajak jalan Ragil karena menurut bapak Annisa Ragil itu masih cinta sama kamu dan dia tidak bakal menolak ajakan dari kamu.
Lalu dosen Annisa menolak nasehat dari orang tuanya itu dan dia tidak mau lagi berhubungan dengan Ragil karena menurut dia Ragil itu sudah membuat dia kecewa dan memutus harapan dia untuk balikan lagi.