"Assalamualaikum..." ucap papa Ragil seraya mengetuk pintu.
Tok Tok...
iya sebentar wa'alaikumsallam, "jawab bapak Annisa."
boleh kami masuk pak, "ucap papah Ragil."
iya silahkan pak bu, "jawab bapak Annisa."
"Mereka pun masuk kedalam dan langsung
bertanya kepada bapak Annisa apakah Annisa ada di dalam.
"Lalu bapaknya dosen Annisa pun menuju kamar dosen Annisa dan bertanya kepada dosen Annisa apakah dirinya mau bertemu dengan keluarga Ragil atau gak, lalu dosen Annisa menjawab pertanyaan bapaknya dan iya tidak bisa ke sana lantaran masih agak pening dan menitip pesan kepada bapaknya itu.
pak aku belum bisa keluar kamar karena kepala ku masih pusing, kalau mau mereka suruh ke kamar saja, "ucap dosen Annisa."
oh ya sudah ntar bapak sampaikan ke mereka, "jawab bapak."
"Lalu bapak Annisa mengobrol dengan keluarga dosen Annisa bahwasanya dosen Annisa tidak bisa bertemu dengan mereka lantaran dosen Annisa masih sakit dan kepala nya masih sedikit pusing.
pak bu Annisa belum bisa bertemu dengan kalian karena dia masih pusing sakit, kalau mau kalian aja masuk ke kamar Annisa, "ucap bapak Annisa."
oh gitu ya yauda kami ke kamarnya Annisa aja ngobrol nya, "jawab mamah Ragil."
"Setelah mereka berbincang-bincang dan berdiskusi akhirnya mereka memilih ngobrol di kamar dosen Annisa dan mereka bersiap untuk mengobrol dan mengajak untuk dosen Annisa balikan dengan Ragil.
"Sampai di kamar dosen Annisa mereka tidak tega rasanya mau mengajak ngobrol dan membahas tentang hubungan dia dengan Ragil lantaran kondisi dosen Annisa yang masih sakit.
"Akan tetapi adik Ragil sih Refan menyuruh
agar kedua orang tuanya harus tetap bilang kepada dosen Annisa agar permasalahan Ragil dan dosen Annisa cepat selesai.
"Lalu setelah mereka berbisik-bisik dan berdiskusi akhirnya mereka tetap ngobrol dengan dosen Annisa
nis gimana kondisi kamu,"ucap mamah Ragil."
Alhamdulillah sudah mendingan, "jawab dosen Annisa."
oh syukurlah, langsung aja kalau gitu, sebenarnya kami ke sini sudah tau kalau kalian berdua sudah putus kan, "ucap mamah Ragil."
tau dari mana ibu, dan mau apa ke sini, "jawab dosen Annisa."
iya tujuan kami itu pingin mempersatukan kalian lagi karena ibu yakin kamulah calon menantu yang pas untuk ibu, "ucap mamah & papan Ragil."
maaf bu gak bisa, lagian Ragil sendiri yang sudah putusin saya, "jawab dosen Annisa."
sebenarnya Ragil itu gak punya cewek lain selain kamu nis, bapak dan ibu yakin soalnya di HP Ragil aja gak ada itu dia chat bermesraan dari orang lain masak kamu yang sudah Setahun jadi pacar Ragil gak tau dan gak percaya, "ucap papah dan mamah."
gimana ya sudah ada buktinya sebentar ini saya kasih lihat sama kalian semua, sudah jelas kan buktinya dan banyak foto-foto dia sama wanita lain, "jawab dosen Annisa."
hadehhh kak kak kalau foto kayak gitu aku pun bisa, ibarat aku tabrakan dengan cewek yang gak sengaja bisa aja di foto sama orang yang gak suka sama kita, sekarang itu zaman canggih, "ucap Refan."
terserah kalian, intinya dia sendiri yang sudah putusin aku, "jawab dosen Annisa."
"Setelah mereka ngobrol kurang lebih 30 menit akhirnya mama Annisa datang dan masuk ke kamar Annisa karena sebelumnya iya keluar membeli sebuah makanan.
"Saat dia masuk dia tanda dengan mobil milik keluarga Ragil dan bertanya tanya ngapain mereka malam-malam datang, lalu ibunya Annisa pun masuk dan ternyata mereka semua ada di kamar dosen Annisa.
"Lalu ibunya Annisa pun langsung masuk ke kamar dosen Annisa
yauda kalau kakak gak percaya kita cari bukti dan lokasi yang di foto itu kalau boleh tau di mana, "ucap Refan."
terserah kamu, Hem kalau gak salah itu di Sean cafe, "jawab dosen Annisa."
oke ntar aku cari tau dan apabila aku sudah menemukan bukti kakak harus mau ya balikan dengan mas Ragil, "ucap Refan."
tengok nanti lah, "jawab dosen Annisa."
kok gitu, sama aja dong sia-sia aku walaupun Uda dapat buktinya kalian gak mau balikan, "ucap Refan."
ya gak segampang itu karena aku masih sakit rasanya di putusin, "jawab dosen Annisa."
ya sudah terserah, "ucap Refan."
"Setelah berkunjung kurang lebih selama 1,5 jam akhirnya Keluarga Ragil pun pulang dan mereka berpamitan kepada keluarga dosen Annisa
pikir matang-matang nis jangan sampe kamu menyesal, yauda kami pulang dulu ya pak bu assalamualaikum, "ucap mamah Ragil."
iya wa'alaikumsallam, "jawab kedua orang tua Annisa."
"Sampai di rumah orang tua Ragil tampak kecewa dengan dosen Annisa karena sampai sekarang iya masih belum bisa peecaya kepada anaknya itu Ragil.
"Dan Annisa pun masih belum yakin bisa menerima kembali Ragil menjadi kekasihnya walaupun mereka sudah mendapatkan bukti kebenaran itu semua.
"Pada keesokan harinya dosen Annisa mulai berangkat kuliah dan kondisinya sudah mulai membaik dan dia berangkat di anter oleh bapaknya.
"Sampai di kampus dia langsung masuk ke kelas dan mengajar murid-muridnya dan iya tidak langsung memilih untuk sekedar duduk di ruang dosen lantaran iya pengen cepat selesai waktunya dan beristirahat di rumah.
"Selesai mengajar dosen Annisa bergegas untuk kembali pulang dan dia memesan ojol di aplikasi untuk pulang, namun pada saat menunggu ojol teman laki-laki dosen Annisa menawarkan untuk pulang bareng.
"Lalu dosen Annisa pun menerima tawaran itu dan mereka pun pergi berdua bersama dan ternyata adiknya Ragil melihat dosen Annisa sedang di anter oleh dosennya dan Refan pun langsung foto mereka berdua untuk bukti bahwa bukan cuma abang nya aja yg salah tapi dosen Annisa pun juga salah lantaran mau di anter oleh pria lain.
"Setelah itu Refan pergi ke kafe di mana Ragil sedang foto berdua dengan cewek lain yang sedang memeluk cewek.
"Dan ternyata itu semua hanya settingan ataupun ulah cewek yang ingin pura-pura jatuh dan di tolong oleh Ragil saat Ragil Lewat mau pulang.
"Sontak Ragil pun meminta izin kepada pihak kafe untuk dikirim video cctv-nya ke HP nya untuk bukti bahwasanya abang nya itu tidak salah, karena sebenarnya yang salah adalah cewek itu.
mas boleh minta kirim video cctv itu ke HP saya ini untuk bukti aja soalnya ada masalah di tempat saya, "ucap Refan."
untuk apa mas ... boleh aja tapi nanti saya dan pegawai kafe jangan di panggil atau mas ajak dalam permasalahan mas ya, "jawab manager kafe."
iya aman itu mas tenang aja, "ucap Refan."
oke ntar kami kirim lewat what's app, "jawab manager kafe."
oke, makasih banyak mas yauda saya permisi assalamualaikum, "ucap Refan."
iya sama-sama wa'alaikumsallam, "jawab manager kafe."