Chapter 15 - Bab 15

"Iya pun sempat berpindah mobil lantaran mobil yang sebelumnya tidak bisa menuju ke daerah itu di karena kan jalannya sangat jelek sekali.

"Ragil pun menanyakan jalan yang iya tuju ini kepada sopir apakah ada jalan yang lebih bagus dari ini

maaf sebelumnya mas apa di sini tidak ada jalan selain jalan ini, "ucap Ragil."

ada sih mas cuman kalau kita musing atau lewat rute lain jauh perjalanan nya kurang lebih 6 jam gitu, "jawab supir double cabin."

waduh sama ajalah kalau gitu, "ucap Ragil."

ya gitulah, "jawab supir."

apa mas gak pernah kejebak lumpur di sini dan betapa lama kalau misalnya kejebak lumpur, "ucap Ragil."

ya kalau kejebak paling lama 1 jam gitu, karena kan di sini ada escapator jadi di tarik sama dia, "jawab supir."

ohyaya, "ucap Ragil."

"Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3,5 jam akhirnya Ragil pun sampai di perusahaan yang bakalan kerjasama dengan perusahaannya.

makasih mas, "ucap Ragil."

iya sama-sama mas, "jawab supir.

"Sampai di perusahaan tersebut Ragil pun beristirahat dan akan melanjutkan pekerjaannya besok hari di karena kan hari ini sudah sore dan Ragil pun menginap di mes perusahaan perkebunan tersebut.

"Pada keesokan harinya Ragil mulai melanjutkan pekerjaannya kembali dan meeting setelah itu dia pun melihat area perkebunan di sana.

"Setelah menjalankan tugas dinasnya hingga 1 Minggu akhirnya Ragil pun bersiap melanjutkan perjalanan pulang dengan mencarter mobil double cabin untuk sampai di bandara terdekat.

"Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2,5 jam lantaran di sana tidak ada hujan beberapa hari ini makanya iya bisa sampai lebih cepat karena kondisi tanah kering.

"Akhirnya Ragil sampai di bandara dan iya pun segera memesan tiket tujuan ke bandara Kualanamu Medan dan Ragil akan berangkat menuju Medan pada sore hari.

"Lalu Ragil pun masuk kedalam pesawat dan iya pun berangkat menuju Medan di tengah perjalanan pesawat mereka mendapat ancaman cuaca buruk dan pesawat yang di tumpangi Ragil pun akhirnya terkenak dampak cuaca buruk dan akhirnya pesawat tergelincir dan hilang dari pantauan radar dan terjatuh.

"Lalu pihak bandara berkordinasi dengan bandara yang ada di Medan karena pesawat tujuan ke Medan hilang dari pantauan radar dan segera melaporkan ke pihak keluarga yang ada di pesawat itu dan mereka pun melaporkan ke BNPB dan KNKT.

"Setelah tau dari pihak maskapai penerbangan dan bandara orang tua ragil langsung menuju ke bandara Kualanamu untuk mencari tau kabar yang pasti atau detail dari pihak bandara.

"Kevin berencana untuk bersilaturahmi

ke rumah Ragil dan sampai di rumah Ragil dan di ketuk pintu rumah Ragil tak kunjung di buka lalu ada tetangga Ragil yang lewat lalu tetangga Ragil memberi tau kepada Kevin bahwasanya orang tua ragil sedang pergi ke Bandara

mas cari siapa ya , "ucap tetangga."

cari Ragil dan orang tuanya pak, "jawab Kevin."

oh mereka semua tadi pergi, katanya tadi ke bandara mau lihat informasi tentang pesawat yang baru jatuh tujuan ke Medan, "ucap tetangga Ragil."

loh siapa yang naik pesawat rupanya pak, "jawab Kevin."

Ragil, kan dia dinas ke luar provinsi, "ucap tetangga."

oh makasih banyak informasi nya pak, "jawab Kevin."

iya sama-sama, "ucap tetangga."

"Lalu Kevin pun segera berangkat menuju ke bandara untuk mengetahui perkembangan yang ada .

"Sampai di bandara orang tua ragil pun langsung menelpon dosen Annisa

assalamualaikum Nisa, "ucap mamah Ragil."

wa'alaikumsallam bu ada apa kok kayak nangis gitu suaranya, "jawab dosen Annisa."

Ragil kecelakaan dan pesawat yang dia tumpangi itu jatuh, "ucap mamah."

astaghfirullah kok bisa Bu , kayak mana ceritanya, "jawab dosen Annisa."

ya mana ibu tau, ibu nih lagi ada di bandara mau lihat perkembangan selanjutnya, "ucap mamah Ragil."

oh yauda Bu nanti saya ke sana, "jawab dosen Annisa."

"Dosen Annisa pun bersiap siap untuk segera berangkat dan iya mengajak bapak nya ke bandara dengan menaiki mobil bapaknya.

pak yo anterin aku ke bandara Ragil tadi baru aja pesawat yang dia tumpangi jatuh, "ucap dosen Annisa."

yauda bapak siap siap dulu ya, "jawab bapak Annisa."

"Sampai di bandara dosen Annisa pun langsung bertanya kepada ibu Ragil kenapa pesawat yang Ragil tumpangi itu bisa terjatuh.

Bu gimana keadaan Ragil, apa dia udah ketemu, "ucap dosen Annisa."

belum, kita berdoa saja ya semoga Ragil di temukan selamat, "jawab ibunya Ragil."

amin ya rabbal alamin, "ucap dosen Annisa."

"Tidak selang lama Monika pun hadir di bandara untuk sekedar mencari informasi tentang Ragil dan iya pun sembunyi-sembunyi dengan adanya dosen Annisa dan Monika pun sempat bertanya kepada petugas kebersihan bandara

mas mau tanya, itu gimana informasi tentang pesawat jatuh, "ucap Monika."

oh yang dari bandara Palembang tujuan Medan ya itu katanya jatuh di sekitar perbukitan Tapanuli Selatan, "jawab petugas kebersihan."

oh makasih infonya mas, "ucap Monika."

iya sama-sama mbak, "jawab petugas kebersihan."

"Lalu Monika pun langsung mencari pihak tim SAR dan KNKT untuk mengetahui info lebih lanjut tentang pesawat jatuh

"Setelah itu Monika pun segera menuju ke TKP dan akan pergi ke sana bareng temannya lewat jalur darat ataupun menaiki mobil.

"Sampai di Tapanuli Selatan Monika pun banyak menemukan mayat yang mati dan kesibukan para tim SAR dan iya juga ikut turun bukit untuk memcari Ragil sambil sesekali bertanya kepada petugas yang sedang mencari pesawat jatuh.

gimana pak apakah penumpang yang ada di foto ini sudah di temukan, "ucap Monika."

maaf mbak kami belum bisa menyimpulkan itu lantaran masih banyak penumpang di bawah sana yang belum di temukan, "jawab petugas."

oh yasudah pak ni kartu nama saya, kalau bapak sudah menemukan Ragil kabari saya, "ucap Monika."

siap mbak, "jawab petugas SAR."

"Setelah 3 hari pencarian akhirnya tim SAR menemukan Ragil dalam keadaan masih hidup tetapi iya mengalami cedera yang cukup parah hingga iya tidak sadarkan diri.

"Ragil dan para korban yang selamat pun di bawah ke rumah sakit terdekat yang ada di Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan.

"Setelah 3 hari pencarian sekitar 70% dari penumpang sudah berhasil di temukan sedangkan sisanya belum bisa di temukan lantaran kondisi alam yang sangat terjal.

"Setelah di rawat di rumah sakit di Tapanuli Selatan di hari 3 perawatan akhirnya Ragil pun sadar dan langsung bertanya kepada suster rumah sakit dan meminta suster untuk segera menghubungi keluarga Ragil.

suster tolong hubungi keluarga saya, itu nomornya di HP saya, "ucap Ragil."

iya mas, mas istirahat aja ntar kami hubungi keluarga mas, "jawab suster."

makasih sus, "ucap Ragil."